34. Dia Berada Dalam Palung Terdalam

26K 2.5K 577
                                    



"Menghilang terhalang gelap, membuatku belajar satu hal pada senja perihal kata rela."
-G- Gavin - Gama?-

HUJAN sore ini sangat deras. Dari dalam mobil ia dapat melihat banyak orang yang berteduh di depan ruko atau bangunan-bangunan. Keheningan menemani dua manusia itu saat ini.

Gama sedari tadi membagi atensinya ke jalanan dan dominan pada gadis ini. Gama memalingkan wajahnya ke arah jendela karena mendadak ada yang mengetuk kaca mobilnya. Terlihat lelaki itu mengambil sesuatu di laci mobilnya lalu kemudian membuka jendela.

Baruku sadari cintaku bertepuk sebelah tangan, kau buat remuk seluruh hatiku ~

Semoga waktu akan mengilhami sisi hatimu yang beku, semoga akan datang keajaiban hingga akhirnya kau pun mau ~

Aku mencintaimu lebih dari yang tahu, meski kau takkan pernah tahu ~

Gama memberi uang berwarna biru kepada seorang anak remaja yang bernyanyi sambil bermain gitar sebelum akhirnya melajukan mobilnya karena sudah diklakson oleh masyarakat di belakang. Aish, mengapa lirik tadi sangat tepat untuk keduanya? Sampai di sini ada yang paham?

 Aish, mengapa lirik tadi sangat tepat untuk keduanya? Sampai di sini ada yang paham?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan pikir bahwa Aletta tak menghayati lagu itu. Hatinya semakin remuk dan seperti terwakilkan atas lagu itu. "Alan.."

Gama meminggirkan mobilnya ke tepi jalan dan membuka sabuk pengaman dan kemudian merengkuh gadis yang sekarang terisak-isak di pundaknya.

Percayalah, bahwa ini adalah rengkuhan pertamanya pada seorang wanita setelah dua belas tahun terakhir.
Sangat sakit saat gadis itu begini karena cowok lain.

Aletta mengangkat kepalanya sebentar dan kemudian menutup matanya meninggalkan napas Gama yang berburu kencang, "Alan ... sakit."

-o0o-

"Gavino sayangnya Bunda."

"Hm?" sahut Gavino yang baru saja ke luar dari kamarnya.

Lina menodong anaknya itu menggunakan bow biola. "Kok Aletta gak pernah main lagi ke rumah?"

Gavino hanya menghela napasnya pelan karena tingkah berlebih bundanya yang sekarang seperti polisi. "Gavin gak mau dia jadi tutor lagi, Bun." Sungguh, itu penolakan yang tak masuk akal. Kalian tahu, 'kan, kenapa dirinya berkata seperti itu?

Lina tertawa remeh melihat anak tampannya ini, lalu dirinya menurunkan bow tadi sebelum akhirnya menggebrak meja menggunakan benda tersebut. "YANG BILANG ALETTA KE RUMAH UNTUK JADI TUTOR KAMU SIAPA? Orang bunda mau main biola sama dia."

Gavino tertawa kikuk karena sudah ge-er sebab mengira bahwa bundanya bertanya mengapa gadis itu tidak pernah lagi ke rumah untuk mengajarnya.

"Eh, woi! Mana si cewek yang ngajar lo kemaren itu? Semenjak datang Bianca, dia gak pernah ke sini lagi!" Aloera datang dari kamarnya dengan semangkuk salad buah kesukaannya. "Oh, jangan-jangan si Aca larang, ya? Belum apa-apa udah posesif," cibirnya setelah itu duduk di sana menonton serial drama Korea kesukaannya.

ALETTA Where stories live. Discover now