🥀 Bab 27 : UKS

3.5K 410 4
                                    

SELAMAT MEMBACA!

"Mungkin saat ini dia adalah pacarmu tapi coba tanyakan pada hatimu, apa dia yang kamu cintai?"

~~***~~

Pagi ini begitu cerah setelah semalam hujan turun. Perasaan Adhisti juga jauh lebih ringan saat ini. Dia telah memutuskan untuk bersikap biasa saja pada Agnan. Dia tidak akan membenci siapa pun sekarang karena kebencian hanya akan menambah beban dan masalahnya.

"Lo tau nggak? Bagus kemaren ngasih cokelat sama gue. Dia bilang sebagai tanda permintaan maaf karena kemarin dia nggak nganterin gue pulang." Chaca tersenyum saat mengingat kembali kejadian itu.

Adhisti hanya diam sambil menatap langit biru. Hari ini dia sedang di lapangan basket. Adhisti beruntung karena pak Reza guru olahraga mereka tidak masuk.

Alhasil mereka dibebaskan bermain di lapangan. Para cowok sedang asyik bermain basket sedangkan para cewek ada yang sibuk bergosip atau selfie-selfie dengan latar belakang langit biru.

Dug

"Awwww!" ringis Adhisti saat sebuah bola melayang dan mengenai kepalanya.

"Sorry Dhis nggak sengaja!!" teriak Bagja dari tengah lapangan.

"HATI-HATI DONG KALAU MAIN BOLA. RING BASKET TUH DI SANA BUKAN DI SINI TAU!!" amuk Chaca sambil melotot dan berkacak pinggang.

"Sorry Cha, gue nggak sengaja!"

"SORRY-SORRY AJA LO! KEPALA DHISTI TUH NGGAK ADA CADANGANNYA TAU KALAU SAMPAI COPOT GIMANA? EMANG LO MAU GANTI SAMA KEPALA LO, HAH?!"

Sedari tadi Adhisti hanya diam sambil memegangi kepalanya yang berdenyut. Dia tidak peduli soal Chaca yang malah berdebat.

Pandangan Adhisti juga tampak mengabur dan detik berikutnya semua terlihat gelap. Samar-samar Adhisti bisa mendengar teriakkan Chaca yang nyaring.

"Adhistiiii bangunnnn!! Dhisti bangun dong jangan tidur di sini!"

Agnan yang kebetulan lewat spontan langsung menengok ke arah lapangan saat mendengar nama Adhisti. Dengan cepat cowok itu berlari dan menerobos kerumunan orang.

"Dhisti!" teriak Agnan terkejut saat melihat Adhisti pingsan dengan Chaca yang terus menggoyangkan tubuhnya.

"Agnan bawa Adhisti ke UKS dong," pinta Chaca begitu khawatir.

"Dia kenapa?"

"Nggak tau tapi tadi kepalanya kena bola."

"Sama siapa?"

Chaca menatap ke arah Bagja yang melangkah mundur karena ketakutan saat Agnan menatapnya. Agnan bangkit berdiri dan mendekati cowok itu.

"Gue nggak sengaja, Bro," ucap Bagja dengan nada panik saat tatapan Agnan seperti singa kelaparan.

Bugh

Sebuah pukulan mendarat di wajahnya sampai Bagja tersungkur ke tanah. Beberapa teman Bagja ingin membantu tapi Agnan langsung memberi tatapan menyala ke arah mereka.

Agnan kembali kepada Adhisti dan langsung menggendong cewek itu. Kepergian mereka mendapatkan tatapan ngeri dari semua orang.

****

Sudah hampir tiga puluh menit Agnan menunggu Adhisti yang belum juga sadar. Dia mengusap puncak kepala cewek itu dengan lembut dan memandangi wajahnya dengan tatapan sendu.

Bad boy is a good boy for me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang