🥀 Bab 15 : Back Home

3.4K 473 11
                                    

SELAMAT MEMBACA!

"Tidak selamanya bahagia itu mahal, karena ada juga bahagia yang begitu murah tapi bermakna."

~~***~~

Sore harinya setelah dia dan Adhisti mengobrol banyak hal Agnan memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

Ya, dia harus mencoba bukan? Dia tidak selamanya harus pergi dan pura-pura lupa bahwa ada rumah yang selalu menunggunya untuk kembali.

Agnan langsung disambut asisten rumah tangganya yang sedang menyapu halaman. Dia langsung memeluknya erat membuat Agnan tersenyum dan terharu melihatnya.

Ternyata ada juga orang yang mengkhawatirkannya di rumah itu. Saat Agnan melihat ke arah balkon lantai dua, dia melihat papanya tersenyum senang melihat Agnan sudah pulang.

Baru saja dia masuk ke dalam Agnan langsung disuguhkan berbagai jenis makanan kesukaannya di meja makan. Katanya sih asisten rumah tangganya selalu masak banyak setiap hari agar kalau Agnan pulang dia bisa langsung makan dengan enak.

Dia hanya bisa berterima kasih sambil terkekeh geli melihat asisten rumah tangganya bolak-balik membawa makanan. Tidak lama papanya datang dan duduk di seberang Agnan. Dia terlihat bahagia melihat putranya kembali setelah lama dia tidak pulang.

Agnan hanya tersenyum tipis sambil melirik ke sana-kemari. Dia melihat rumah yang sudah lama dia tinggalkan. Tidak ada yang berubah dan Agnan sangat merindukan rumahnya itu.

"Jadi gadis itu berhasil bujuk kamu pulang?" Papanya membuka suara lebih dulu. "Siapa namanya?"

"Adhisti," jawab Agnan singkat.

"Papa yakin dia pacar kamu."

"Belum."

Ferry mengerutkan keningnya bingung. "Nggak usah malu, Papa lihat dia gadis yang baik."

Agnan menatap mata papanya yang terlihat menyiratkan kebahagian. Apa mungkin Adhisti benar?

"Belum saatnya, Agnan sayang sama dia tapi ada hal yang harus Agnan selesaiin dulu," jawab Agnan terus terang.

Agnan langsung sadar akan ucapannya. Dia tidak biasa menceritakan masalah pribadi pada papanya. Agnan memilih langsung menusuk daging di depannya membuat Ferry terkekeh geli.

"Kamu udah besar sekarang, Papa yakin kamu bisa selesaikan masalah kamu," ujar papanya sambil tersenyum lebar.

"Dimana kamu ngekost?" Ferry mengubah topik pembicaraan.

"Agnan nggak bisa bilang," jawab Agnan.

"Supaya Papa nggak bisa temuin kamu lagi kalau kamu pergi?" Agnan langsung menatap papanya lagi. Dia tidak berpikir ke sana tapi itu bukan ide yang buruk.

"Ide bagus," ucap Agnan datar.

"Kamu sama seperti mama dulu, selalu buat Papa bingung dan cemas." Akhirnya sampailah mereka ke topik yang membuat Agnan pergi dari rumah. Topik yang selalu membuat amarahnya naik. Tapi Agnan ingat dengan kata-kata Adhisti 'jangan egois'.

"Perempuan itu pacar Papa?" tanya Agnan yang membuat papanya tampak terkejut.

"Namanya Asya, mamanya Bima. Papa udah dikenalin sama dua anaknya tapi Papa belum ngenalin kamu sama mereka karena kamu tau sendiri kenapa."

"Bima suka sama Adhisti dan Agnan nggak suka sama Bima," ucap Agnan terus terang. Agnan mendengar papanya menghela napas berat.

"Tapi Agnan nggak benci sama perempuan itu," lanjut Agnan yang membuat papanya bingung.

Bad boy is a good boy for me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang