🥀 Bab 9 : First Love

4.6K 558 58
                                    

SELAMAT MEMBACA!

"Ada cinta yang lebih dulu menyapa. Namun apakah cinta itu akan tetap bertahan ketika cinta yang agak terlambat mulai menyapa juga?"

~~***~~

Agnan memarkirkan mobilnya di halaman parkiran rumah sakit. Dia keluar dari mobil dengan membawa sebuah bunga mawar merah.

Sudah lama Agnan tidak mengunjungi seseorang di sini atau mungkin dia sudah lupa padanya. Terlalu banyak hal yang terjadi dalam beberapa hari ini membuat Agnan kadang lupa akan sesuatu yang biasa dia lakukan.

Dia memasuki rumah sakit dan berjalan menuju sebuah kamar yang menjadi tempat dan rumah bagi seseorang yang Agnan kenal selama hampir empat tahun.

Orang itu terbaring di kasurnya dengan selang infus yang terpasang di punggung tangannya. Wajahnya pucat dan saat ini dia sedang terlelap dalam mimpi indahnya.

Agnan berjalan mendekati cewek itu lalu mencium keningnya lembut. Cewek itu membuka mata lalu tersenyum saat melihat Agnan berada di hadapannya.

"Aku bangunin kamu yah?" tanya Agnan merasa agak sedikit bersalah karena cewek itu terbangun.

Dia hanya membalas dengan senyuman tipis sambil menggelengkan kepalanya. Agnan segera duduk di tepi tempat tidur.

"Gimana kabar kamu? Udah agak baik, kan?" tanya Agnan sambil menyimpan bunga yang dia bawa ke dalam vas yang sudah penuh dengan mawar merah.

"Lumayan, kamu kemana aja? Aku kangen," kata cewek itu dengan suara parau khas orang sakit.

Hati Agnan agak tertusuk mendengarnya. Dia bahkan hampir lupa kalau dia masih punya pacar yang sekarang sedang terbaring lemah.

Ya, dia adalah cinta pertama Agnan dan mereka bertemu sejak kelas satu SMP. Shesilia atau biasa dipanggil Lia adalah gadis berwajah manis dengan sejuta keceriaan yang selalu dia bagi pada orang-orang di sekitarnya.

Tapi sejak dia sakit, Lia harus menghabiskan waktunya terbaring selama hampir enam bulan di sana. Agnan kehilangan semangatnya tapi Lia selalu bilang dia akan sembuh demi Agnan dan dia akan kembali padanya.

"Vas nya udah penuh lagi yah?" kata Lia saat melihat vas bunga di nakas sudah penuh.

"Nanti aku beliin yang baru," ujar Agnan sambil membelai lembut rambut Lia.

"Aku mau pulang, aku udah nggak betah di sini," aku Lia.

"Kalau kamu mau pulang kamu harus sembuh dulu."

Lia mengangguk lemah lalu tersenyum sambil meraih tangan Agnan dan menggenggamnya. Agnan terdiam menatap wajah pucat itu.

Dia jadi merindukan wajah Lia yang sangar dan ditakuti semua cowok di sekolah waktu mereka masih SMP.

Agnan dulu berpenampilan culun dan cupu bahkan dulu dia memakai kacamata bulat yang hampir menutupi wajahnya. Agnan dulu pintar dan selalu menjadi yang pertama di kelas tapi gara-gara penampilannya Agnan sering di-bully.

Dia selalu dihina dan selalu mendapat perlakuan buruk, tapi Lia datang dan selalu membelanya. Lia bahkan tidak takut pada cowok yang selalu mengganggu Agnan.

Dia bahkan menantang orang itu demi melindungi Agnan dan sejak saat itulah Agnan selalu bergantung pada Lia. Dia mulai mencintainya dan karena Lia pula Agnan selalu semangat untuk bersekolah.

Tapi sejak Lia sering sakit-sakitan, Agnan jadi terpuruk apalagi sejak dia masuk SMA. Agnan memilih untuk berubah karena dia tidak bisa bergantung terus pada Lia.

Bad boy is a good boy for me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang