RI'SYA-43

8.2K 271 47
                                    

150 Vote + 50 comment lanjut!

Risya kemudian masuk ke dalam kamar anak-anaknya dan mencium anak-anaknya yang sudah harum parfum kesukaan mereka masing-masing.

"hm, Vano wangi permen karet!" ujar Risya sambil mengacak pelan rambut Vano.

"nah kalo Vino wangi Vanilla nih! Bau kesukaan mama banget!" ucap Risya sambil memeluk Vino erat dan menghirup aroma Vanilla sedalam-dalamnya.

Saat melewati Vina, Risya memeluk Vina dengan erat sambil mencium pipi Vina sambil berkata, "aduh, kamu wangi banget! Pake parfum yang strawberry ya?" tebakan Risya di angguki oleh Vina.

"yaudah, yuk kita ke bawah! Mama udah bikin susu buat kalian!" ajak Risya dan menggandeng anak-anaknya.

Saat sudah sampai, mereka semua duduk di kursi sambil meminum susu dengan nikmat.

"ma, tadi Vano denger ada pintu yang di banting. Mama sama ayah berantem?" tanya Vano sambil menatap Risya dengan lekat.

"enggak kok! Tadi mungkin suara pintu yang di belakang" elak Risya dengan cepat.

"pintu belakang dari tadi ketutup, malahan aku yang nutup" balas Vano.

"Vino sama Vina ke atas dulu ya ma, udah ngantuk!" pamit Vino, lalu ia menarik tangan Vina menuju kamar.

"ma jawab!" ucap Vano dengan wajah yang memerah menahan amarah.

"iya, mama beranten sama ayah" ungkap Risya jujur.

"terus? Masalahnya apa" tanya Vano.

"mama liat dia sama cewek lain di kantor" jawab Risya sambil menatap lekat mata Vano. Entahlah, mengobrol bersama Vano sambil menatap matanya itu seakan terhipnotis dan membuat kita berbicara jujur.

Vano dengan kasih sayang menarik Risya kedalam pelukannya. "kalo mau nangis, ya nangis aja ma" ujar Vano yang membuat Risya menangis tanpa suara.

Setalah cukup lama, Vano dengan lembut menghapus air mata Risya. "sekarang mama tidur ya? Sama Vano aja di kamar tamu" Risya mengangguk dan berjalan ke kamar tamu.

"mama tidur duluan aja ya? Vano mau ke kanar mandi dulu" ucap Vano sambil menuntun Risya untuk tidur dan menarik selimut sampai pinggang Risya.

Setelah memastikan Risya nyaman, Vano segera ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Setelah selesai Vano menatap lekat dirinya di pantulan cermin.

Siapapun cewek itu dan berapapun umurnya, aku bakal bikin dia menderita! Batin Vano dengan kesal.

Setelah selesai, Vano keluar dari kamar mandi dan mencium pipi Risya, kemudian tertidur di samping Risya.

🌈🌈🌈

Paginya, Risya terbangun dan melakukan shalat subuh. Setelah itu Risya ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

Setelah matang, Risya menyajikannya ke piring dan menyinpannya di meja makan dengan sticky note yang berada di atas tutup saji.

'kalian makan aja, mama gak enak badan jadi, mama mau istirahat dulu' begitulah tulisannya.

Setelah semua beres, Risya kemudian pergi ke kamar yang semalam dia tempati dan membangunkan Vano.

" Vano, bangun dong! Kamu mandi gih, kan sekolah! Sekalian bangunin ade kamu sama Ayah kamu" ucap Risya sambil mengguncangkan tubuh Vano pelan.

Vano melenguh dan mengucek matanya pelan, kemudian ia meregangkan otot-ototnya dan bangkit dari kasur.

"Vano mandi dulu ya!" pamit Vano dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai 2.

RI'SYA Where stories live. Discover now