RI'SYA-06

10.8K 278 7
                                    

Adreson dan Reva yang mendengar kabar bahwa Risya kecelakaan langsung bergegas pergi ke Indonesia menghiraukan pekerjaanya yang menumpuk, baginya keluarga adalah segalamya.

Kini semua orang sedang terduduk dengan ekspresi sedihnya. Ya, mereka sedih! Karena Risya sekarang tengah melawan rasa sakitnya. Risya sekarang sedang di operasi karena benturan yang keras di kepalanya. Mereka menunggu lampu yang berwarna merah berubah menjadi warna hijau. Gibran sedari tadi terus menyalahkan dirinya, sementara seseorang sedang tersenyum di dalam hatinya.

Ting..

Akhirnya lampu berubah warna menjadi hijau. "dengan keluarga pasien?" tanya Dokter yang baru keluar dari ruang operasi. "iya dok saya ayahnya" jawab Adreson. "baiklah, mari ikut saya! " ajak dokter yang langsung di ikuti Adreson.

"jadi begini, Risya mengalami benturan yang hebat tapi tenang, Risya tidak mengalami Amnesia kok. Dan ada kabar buruk, Risya dinyatakan koma. Entah kapan bangunnya! " jelas Dokter yang membuat Adreson semakin bersalah.

"yasudah Dok, terimakasih" Adreson pun pergi ke tempat keluarganya. Gibran menyadari raut muka ayahnya yang menandakan hal buruk "yah gimana keadaan kak Icha?" tanya Gibran hati-hati.

"Kak Icha baik-baik aja tapi, Icha koma" jelas Adreson yang membuat Reva kembali menangis. "hiks aku gak hiks hiks becus jagain hiks Icha" ucap Reva. "disini kita semua salah kok ma"ucap Rasya.

'lo selalu aja menyita perhatian semua orang, tapi gapapa sihh. Gua seneng kok haha" batin seseorang.

Gesha dan Marsha yang sedari tadi diam kembali menangis terisak. "bangsat!" umpat Gibran sambil memukul tembok. "udah Gib! Apa dengan kaya gini lo bisa kembaliin Risya?! Enggak Gib enggak!!" ucap Gesha emosi.

"arrghhhh, pusing gua" Gibran mengacak rambutnya Frustasi.

~RI'SYA~

Tettt.... Tettt... Tettt...

Deru suara EKG di ruangan Risya terus bergema. Sudah 3 minggu Risya terbaring dengan bergantung pada Alat.

Cklekk..

Suara pintu terbuka dan terpampang tubuh jangkung milik Reyvan. Tanpa izin siapapun, Reyvan duduk di sebelah brankar Risya. "hai, Icha"sapa Reyvan sambil menggenggam tangan Risya. "kapan kamu sadar? Aku kangen banget sama kamu" jelas Reyvan.

"huh.. Sekolah tuh sepi banget tanpa kamu, serasa ada yang kurang. Tapi, aku datang kesini mau ngomong sama kamu. Aku mau kita udahan aja sampai di sini ya, aku udah ada yang baru" ucap Reyvan.

Risya menitikan air matanya setelah mendengar ucapan seseorang. "aku pergi dulu ya Cha, kalo ada waktu aku kesini lagi" ucap Reyvan lalu melepas genggaman secara perlahan, tapi Reyvan merasakan tangannya di genggam seseorang.

"Rey-van ha-haus" ucap Risya. "I-icha?" Reyvan duduk kembali dan memberi minum Risya. "jangan pernah tinggalin aku " ucap Risya. "aku gak bisa janji" Reyvan tersenyum.

Tok, tok, tok, tok,tok,tok

"masuk" kata Reyvan. "sekarang periksa dulu ya" ucap Dokter. "ehm, sekarang kamu sudah mendingan dan bisa dipindahkan ke ruang rawat inap" jelas Dokter. "kapan aku bisa pulang? " tanya Risya. "sekitar 1 minggu, kalo kamu bisa lebih cepat pulih kemungkinan hanya 3-5 hari lagi" jelas Dokter yang di angguki Risya.

Risya sekarang sudah di pindahkan ke ruang rawat inap VVIP. Rasa canggung menyelimuti ruangan yang hanya di isi dua insan yang saling mencintai?, sampai akhirnya datang teman sekelas Risya.

"huaaaa, Ichanya Gua. Gua kangen banget sama lo" Teriak Gesha sambil memeluk Risya. "tau kok ngangenin gua tuh" ucap Risya. "yee... Si einsten di puji malah gini" Ucap Hendrick. Risya hanya cengengesan.

Mereka tertawa dan berbincang-bincang sampai akhirnya mereka pulang dan tersisa Reyvan dan Risya. "ehm, Cha sebenernya aku berat nyampaiin ini. Tapi, aku emang udah ga sayang kamu lagi. Aku minta maaf, aku mau kita putus" ucap Reyvan lalu meninggalkan Risya yang masih mematung.

"udahlah gausah nangis putus cinta, gua yakin gua kuat" ucap Risya menguatkan dirinya sendiri.




















Yuhuu..... Aku come back.

Jangan lupa vote, karena vote itu gratis! Klik Bintang di pojok kiri itu bisa bikin aku semangat buat aku hampir Update setiap hari! Ayo vote, gratis, gratiss....

RI'SYA On viuen les histories. Descobreix ara