RI'SYA-02

15.2K 373 1
                                    

Di balik matahari yang masih enggan untuk muncul, ada seseorang yang masih bergulung dengan selimut. Hingga ada alarm yang membangunkan tidurnya.

Kring.. Kring.. Kring..

"enghh, jam berapa ini? "gumamnya. "what? Jam set 7" Risya langsung berdiri karena kaget saat melihat jam di nakasnya, ya benar dia Risya.

Risya langsung bergegas pergi ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama hanya 15 menit Risya sudah siap dan keluar dari kamarnya. Risya yang berada di tanggapun mencepol rambutnya asal. "huaa.. Mama kok gak bangunin Icha? Icha kan jadi telat ih" kesalnya saat melihat Reva yang sedang mengoles selai ke roti. "mama tadi udah bangunin kamu, cuman kamunya aja yang kebo" balas Reva tak kalah kesal.

Risya langsung duduk di kursi yang ada. "ehh, ma tadi Evan jemput aku ga? " tanya Risya pada Reva. "oh, dia tadi bareng kaka kamu" jawab Reva. "ohhh gitu ya" respon Risya dan tersenyum kecut.

Risya langsung melahap makanan yang ada di depannya dengan terburu-buru dan pamit untuk pergi ke sekolah.

"mang Uden, Anterin Icha ke sekolah ya mang" pinta Risya kepada mang Uden, sopir di rumahnya. "yuk atuh neng! " ajak mang Uden dengan logat sundanya.

~RI'SYA~

Risya sangat senang, mengingat bahwa guru sedang rapat dan langsung berlari memasuki kelasnya. "oiyy, Risya! " sahut Gesha, sahabat Risya. Risya yang merasa terpanggil menoleh dan berjalan ke arah Gesha.

"lo kenapa bisa telat cha? " tanya Gesha pada Risya yang baru duduk di bangkunya. "oke, gua cerita" Risya pun bercerita dengan lengkap kepada Gesha. "ohhh, gitu. Terus lo kenapa gak di hukum? " heran Gesha. "lo ngedo'ain gua di hukum! " sewot Risya. "ya nggak gitu juga, gua cuman heran aja" sahut Gesha.

"lo kok bego sih? Kan sekarang lagi ada rapat guru" jelas Risya pada Gesha. "ehh iya gua lupa, hehe " kata Gesha. " Sha, anter gua ke toilet dong" pinta Risya. "ohh ayo!" ajak Gesha.

Mereka berduapun keluar dan berjalan menuju toilet. Saat mereka sudah selesai, Risya tak sengaja mendengar pembicaraan seseorang. Karna penasaran Risya mengajak Gesha untuk mencari sumber suara.

" tapi, gua cinta sama lo!"

"gua tau, gua juga gitu. Tapi, gua gak tega buat ninggalin dia"

"kenapa?! Apa karna dia lebih baik dari gue? Iya?! "

"lo juga baik, tapi gua gak mau dia terluka"

"kenapa semua orang lebih sayang sama dia? Kenapa? Bonyok, ade, opa, oma, aunty, uncle. Semuanya, termasuk lo! "

"gua bakal berusaha buat ninggalin dia"

"hiks, hiks be hiks ner kan?"

"iya asal lo gak nangis lagi"

"iya"

"sekarang lo mau kan jadi pacar gue? "

"ehm, i-iya gue mau"

Sakit, itu yang di rasakan Risya. Tanpa izin siapapun air matanya turun saat menegatahui siapa yang sedang berbicara. Risya berlari dan menangis sejadi-jadinya di kelas. Semua murid yang berada di kelas langsung menerubuni Risya dan menanyakan keadaan Risya.

"gua gak papa kok. Cuman sedih aja tu si Gesha jailin gua" jelas Risya pada teman-temannya. Seluruh teman-teman Risya langsung membubarkan diri.

Gesha yang baru datang langsung duduk di sebalah Risya dan mengusap punggung Risya untuk memberinya kekuatan. "sabar ya, gua yakin Icha nya gua pasti kuat" Gesha menguatkan Risya dengan semua perkataannya yang sama sekali tak di dengar oleh Risya.

"terus sekarang lo mau gimana? Putus sana dia? " Risya hanya menggelengkan kepala lalu menyenderkan kepalanya ke dinding. "gua gak mau, gua masih sayang sama dia. Ini kedua kalinya dia nyakitin gua, tapi yang dulu masih lebih sakit" jelas Risya. "oke, gua gak akan ikut campur" ucap Gesha.

~RI'SYA~

Risya yang baru memasuki rumah langsung pergi ke kamar tanpa menyalami Reva. "Sya, ade kamu kenapa? Gak biasanya kayak gitu" tanya Reva pada Rasya. "gak tau ma" jawab Rasya seadanya.

Risya yang berada di kamar hanya duduk di kasur sambil memeluk boneka panda kesayangannya. "la, kenapa dia jahat sama gua? Gua gak nyangka banget mereka berdua kayak gitu" curhat Risya pada Lala, boneka panda kesayangannya.

Risya tiba-tiba teringat percakapan tadi siang yang membuatnya kembali menangis sampai tertidur karena kelelahan.

Gibran tiba-tiba masuk dan langsung membaringkan Risya dengan benar dan menyelimuti Risya. "gua tau kok kak, tapi lo tenang aja. Gua bakal selalu ada di belakang lo" ucap Gibran lalu keluar dari kamar Risya.

RI'SYA Where stories live. Discover now