RI'SYA-34

10.5K 323 33
                                    

20 vote + 15 coment lanjut!

Happy Reading

Risya kini sedang membereskan barang-barang dirinya beserta anaknya ke rumah barunya. Ya memang benar, Risya kini pindah ke rumah yang lebih sederhana dan minimalis. Walau rumah ini minimalis, jangan ragukan tentang keasriannya. Karena rumah ini bernuansa alam.

"mama! Aku suka sama rumah ini! Bagus banget!" seru Vino dengan mata berbinar takjub. "syukurlah, yaudah mama mau beres-beres dulu ya!" Risya lalu pergi meninggalkan anaknya yang kini berlari ke sana dan ke sini.

"loh Vano kok di atas? Kenapa ga gabung sama adik-adik kamu, hm?" tanya Risya pada Vano yang sedang menatap area bawah dari balkon rumah.

"kenapa ma? Kenapa ayah harus ada setelah menyakiti?" tanya Vano dengan lirih. "mama ga tau nak! Mungkin semua ini udah takdir dari allah!" jawab Risya.

"yaudah, daripada kamu diem kaya gitu, mening kamu bantuin mama buat beresin kamar kamu sama adik-aduk kamu, Oke?" Vano mengangguk dan mengikuti langkah Risya menuju kamar barunya.

Saat membuka pintu kamar tersebut, Risya di suguhi dengan tembok bercat warna biru muda dan flapon yang bergambar awan untuk kesan menyejukan.

"kamu suka?" Vano mengangguk. "kamu panggilin adik-adik kamu di bawah sana! Mama mau nyimpen baju-baju kalian dulu" Vano mengamgguk dan mulai turun ke bawah mencari adik-adiknya.

"Vino, Vina! Ayo sini! Kata mama kita di suluh ke atas!" Vano berteriak kencang menggunakan suara cemprengnya.

"ada apa kak?" tanya Vina dengan baju yang kotor penuh cat. "di suluh ke atas!" jawab Vano.

"ada apa Van?" tanya Vino yang baru datang. "hayu ke atas! Mama manggil!" Vino dan Vina mengangguk dan mulai menaiki tangga untuk menuju ke kamar mereka.

"ada apa ma?" tanya Vina dengan lembut. "bantuin mama beresin kamar kalian yuk! Sekalian kalian tentuin tempat tidur kalian!" ucap Risya. "sebelum itu, kalian harus cuci tangan dulu oke?" mereka semua mengangguk dan mulai mencuci tangan beserta kakinya.

"udah kan?" mereka bertiga mengangguk. "yaudah, kalian tentuin kasurnya mau yang mana, biar mama nanti sprei-in" perintah Risya dan langsung membuat anaknya berdebat.

"aku kanan!" seru Vina dengan semangat. "aku mau di kanan!" balas Vino tak terima. "aku yang kanan!" ucap Vina kekeh ingin di kanan.

"yaudah aku ngalah sama cewe, aku pengen di ujung kili!" seru Vino. "ga bisa! Aku udah nempatin!" jawab Vano dengan sombong dan muka datarnya. "ih, ngalah dong sama adenya!" ucap Vino dengan kesal.

"gamau!" balas Vano.

"aku aja ngalah sama Vina, ade sendiri. Masa Van gamau ngalah sih?" sungguh Risya pusing dengan perdebatan mereka.

"aku bukan kamu! Aku itu Vano bukan Vino!" jawan Vano.

"mama pengen di sana ma!" Vino terus merengek pada Risya.

"stop! Terserah mama aja deh! Vano kiri, Vina tengah dan Vino di kanan!" putus Risya sambil memijat pelipis keningnya.

"aku ga mau di tengah mama!" bantah Vina.

"kamu cewe sendiri! Jadi, kamu harus di tengah biar bisa di jagain sama kaka-kaka kamu!" jelas Risya dengan pelan dan perhatian.

"iya deh iya!" Vina akhirnya mengalah dan memilih sprei berwarna pink. "kamu mau warna apa hm?" tanya Risya pada Vano. "warna biru ini ma!" tunjuk Vano pada sprei berwarna biru donker.

"kalo kamu?" Risya beralih pada Vino. "yang ini!" seru Vino sambil mengambil sprei berwarna abu tua dan mendekapnya.

"pasang punya Vano dulu ya! Bantuin mama oke?" mereka semua mengangguk serempak dan mulai membalut kasur Vano dengan sprei. Vino dan Vano sibuk memasukan bantal dan guling ke sarungnya, sedangkan Risya dan Vano yang membereskan bagian kasur.

"wah pada lagi ngapain ni? Seru banget kayanya!" Reyvan datang sambil membawa 3 gelas susu dan satu piring biskuit good time.

"ayah!" Vino dan Vina berteriak heboh saat melihat Reyvan. "kalian mau? Nih ayah bawa susu sama biskuit nih!" Reyvan menaruh nampan tersebut di atas meja dan mulai berjalan ke arah Risya.

"ma, aku ke kamar mandi dulu ya? Aku mau buang air besar dulu!" pamit Vano dan berjalan ke arah kamar mandi yang ada di kamarnya.

Sebenarnya Vano tak ingin buang air besar, hanya saja anak itu sedang mencoba menjauh dari ayahnya. "kenapa harus begini?" lirih Reyvan sambil menatap sendu anaknya.

"eh udah beres ya? Minum susu sama makan biskuitnya ya? Kasian ayah kalian, cape. Soalnya habis beresin halaman belakang!" Vino dan Vina mengangguk dan berlari ke arah Reyvan yang sedang terdiam.

"ayah! Aku mau susunya!" seru Vina sambil mengguncangkan lengan Reyvan. "eh, ini nih!" Reyvan memberikan segelas susu kepada anak-anaknya.

"udah mau sore nih, mau jalan-jalan ke taman ga?" tanya Reyvan yang di jawab sorakan bahagia.

"bentar dulu ya mas, aku mau cek Vano dulu!" pamit Risya yang di angguki Reyvan.

"kamu ngapain hm?" tanya Risya pada Vano yang sedang bersender di tembok kamar mandi. "ga ngapa-ngapain ma!" jawab Vano dan berjalan ke arah Risya.

"keluar ya? Kita jalan-jalan ke taman bareng ade sama ayah kamu oke?" Vano menggeleng dengan spontan.

"loh kenapa?" tanya Risya heran.

"aku gamau, aku pengen belajar aja!" jawab Vano.

"ga bisa gitu! Gaada penolakan! Kamu harus ikut, biar tahu jalan di sini!" Vano hanya mengangguk pasrah dan menurut saja.




Update nih!!
816 kata nih! Wkwk!

Voment oke?
20 vote + 15 coment lanjut!!..

Tbc..

RI'SYA Where stories live. Discover now