RI'SYA-03

12.1K 338 3
                                    

Malam sudah tiba dan Risya tak kunjung turun untuk makan malam. "Gibran, kakak kamu kenapa? Coba susul ke kamarnya" perintah Adreson, ayah Risya. "iya yah" Gibran pun naik keatas dan mengetuk pintu kamar Risya.

Tokkk, tokkk, tokkk

"kakak ayo turun kita makan, ini gua Gibran!" ajak Gibran yang tidak di jawab sama sekali. "kak ayo! " namun nihil tak ada sama sekali jawaban dari dalam. Gibran yang panik langsung mendobrak pintu kamar Risya yang terkunci.

Gibran yang baru saja masuk sudah di suguhi pemandangan yang mengenaskan. Risya pingsan dan Gibran lalu menggendong Risya menuju kasurnya. "astagfirullah, badannya panas banget" ucap Gibran saat menyentuh dahi Risya.

Gibran lalu turun dan memberitahu bahwa Risya pingsan.

~RI'SYA~

Di kamar Risya, semua keluarga berkumpul menunggu Risya sadar. Sudah 3 jam Risya pingsan dan belum bangun-bangun.

"enghh" lenguh Risya merasa pusing. Gibran yang menyadari itu membantu Risya untuk duduk dan memberikannya minum. " Kak gimana? Dah enakan? " tanya Gibran yang di balas anggukan oleh Risya.

"aduh, kamu bikin mama kaget aja. Yaudah kita tinggal kamu ya. Mama udah ngantuk" ucap Reva yang langsung melenggang pergi ke kamarnya yang di susul Adreson.

"gua juga pamit keluar yah, udah ngantuk" pamit Rasya. Rasya pun keluar dari kamar Risya. Risya yang melihat wajah Rasya langsung merasakan sesak di hatinya. Dan Risya kembali menangis mengingat percakapan tadi siang.

"udah sabar kak, air mata lo terlalu berharga untuk menangisi cowo brengsek kaya dia" ucap Gibran. Risya langsung memeluk Gibran dan menelusupkan kepalanya di leher Gibran yang di balas pelukan lagi oleh Gibran.

"udah beres nangisnya?" tanya Gibran yang di balas anggukan oleh Risya. "sakit ya Gib? Kenapa coba? " ucap Risya. "udah gak usah di pikirin, mening tidur aja. Besok sekolah loh! " peringat Gibran. "gua besok gak mau sekolah dulu ya?" pinta Risya dengan puppy eyes nya.

~RI'SYA~

Pagi hari ini Risya benar-bebar tidak sekolah. Dirinya memberitahu orang tuanya bahwa dirinya masih merasa lemas dan pusing. Risya sekarang sedang terduduk di kasur dan menonton film yang berjudul 'HOME ALONE' di TV.

Karna Risya merasa bosan, Risya berinisiatif akan memasak. Risya turun ke bawah masih lengkap dengan piyama tidurnya. Rambut nya ia cepol asal.

Risya kali ini akan memasak mie goreng seafood kesukaannya. Sesudah beres memasak, Risya mencuci piring dan beranjak kembali ke kamar.

Kejadian kemarin tiba-tiba terputar begitu saja di otak Risya. Risya yang mengingat menitikan air kata dan tersenyum. "oke sya, lo kuat! Pasti lo bisa ngadepin semua ini! Semangat! " serunya menyemangati dirinya.

~RI'SYA~

Hari sudah menunjukan pukul 13.20 yang artinya kedua saudaranya sudah pulang. Tetapi tak ada tanda apapun bahwa kedua saudaranya sudah pulang. Karna Risya kesal, Risya memutuskan untuk pergi ke bawah dan melihat ke luar jendela.

DEG!

Risya sangat kaget saat melihat siapa yang datang. Dia Rasya dan Reyvan! Mereka berpelukan lalu Rasya pergi ke dalam rumah. Risya kembali menitikan air mata dan dengan cepat menghapusnya. Dan dengan cepat Risya berlari ke kamar dan mengunci pintu kamarnya.

Sudah 15 menit Risya melamun tanpa bergerak sedikitpun. Hingga akhirnya Rasya mengetuk pintu yang membuat Risya tersadar dari lamunannya. "Icha, lo kenapa? Kok pintu kamar lo di kunci? " teriak Rasya dari balik pintu.

Dengan malas Risya bangun dan berjalan dengan gontai membuka pintu. Selesai itu, Risya beranjak pergi untuk terduduk di kasurnya. Rasya yang baru saja masuk langsung bertanya. "lo baik-baik ajakan? " Risya hanya mengangguk sebagai jawaban.

"lo tadi pulang sama siapa?" tanya Risya tiba-tiba. "ee-eh ta-tadi.... Aduh-" ucapan Rasya terpotong karena Risya langsung bersuara.

"lo kapan gugup? "

"hah? "

"sejak kapan tuli? "

"ehmm... "

"lo pulang sama siapa? "

"ehmmm... Sama Restu, iya Restu"

"yakin? "

"ya-yakin lah"

"oh oke"

Hening...

"lo bisa keluar dari sini dulu ga? " tanya Risya bermaksud mengusir secara halus. "lo kenapa? Ngusir gua?" Risya hanya mengangguk. "kamvret banget si" umpat Rasya.

"terserah lo keluar sekarang pokoknya"

"iya, iya gua keluar" dengan langkah gontai Rasya pergi dari kamar Risya menuju kamarnya. Dengan segera Risya mengunci pintu dan menelfon Gibran untuk menyuruh Gibran pulang.











VOMENTNYA YA INGAT:))

RI'SYA Where stories live. Discover now