RI'SYA-16

10.1K 270 0
                                    

Kini Risya sedang berada di depan sebuah rumah yang amat kecil cukup untuk di tempati olehnya dan Gibran. "ayo masuk!" ajak Risya pada Gibran.

"kak ini baju mau di taruh di mana?" tanya Gibran. "simpen aja di lemari gib" jawab Risya. "kak, gua laper" ucap Gibran yang du angguki Risya. "lo beli bahan makanan ke super market dulu gih! Ini uangnya!" Risya memberikan beberapa lembar uang pada Gibran.

Risya kini sedang membereskan rumah barunya. Walaupun kecil tapi ini cukup untuk di tinggali oleh mereka dan lagi di dalam rumah sudah ada barangnya jadi Risya tak terlalu khawatir.

"gua harus kerja apa ini? Gibran juga harus sekolah" ucap Risya dengan bingung. "kaka jangan kerja, gua aja yang kerja. Kasian bayi yang ada di perut lo" ucap Gibran yang baru datang.

"enggak, lo harus tetep sekolah! Biar ntar lo bisa ngasih makan gua kalo udah lulus!" kata Risya. "gak bisa gitu dong, gua juga harus kerja" Gibran masih kekeh pada pendiriannya. "gua bilang enggak ya enggak!" Gibran langsung mengangguk lesu saat mendengar Risya membentaknya.

"Gib, lo jual Nih HP gua! Lumayan kan buat nambahin biaya sekolah" ucap Risya. "jangan, mening HP gua aja yang di jual kak" Ucap Gibran. "dengerin ya Gibran sayang, itu HP lo buat di pake gitu lhoh kan lumayan HP gua bisa buat nambahin biaya sekolah lo! Gitu Gibran!" jelas Risya sambil mencubit hidung Gibran gemas.

"besok aja ya di jualnya, Gibran ngantuk pengen tidur dulu" pinta Gibran lalu beranjak pergi ke kamar dan tertidur pulas. Risya hanya menggeleng kepala lalu mencari diarynya dan menuliskan semua curahan hatinya.

~RI'SYA~

Malampun tiba, tetapi Risya tak bisa tidur. Dia terus membayangkan betapa enaknya es campur yang dingin. Gibran yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung du panggil Risya.

"Gib, pengen es campur ihh!" pinta Risya yang membuat Gibran melongo. "kak, ini tu jam setengah sembilan malem mana ada yang jualan es campur!" ucap Gibran. Mata Risya berkaca-kaca mendengar ucapan Gibran.

"huaaa!! Pengen es hiks campur hiks" tangis Risya pecah membuat Gibran mengehela nafas dan pergi keluar membeli es campur.

Setelah sekitar 1 jam mengelilingi kota bandung akhirnya Gibran menemukan es campur dan bergegas pulang ke rumah.


"kak nih es campurnya" Gibran memberikan kantong plastik berwarna hitam. "makasih, ambilin mangkuk dong!" ucap Risya. "lo tuangin ke mangkuknya ya!" Gibran mendengus dan mengumpat di dalam hatinya. "ini kak!" Risya langsung mengambil dan melahap es campurnya tanpa tersisa.

Saat es campur sudah habis terdengarlah dering telefon dari HP Gibran yang membuat Risya menyeringit bingung. Untuk apa menelfon di saat orang-orang sedang tertidur? Karena sedari tadi berdering Risya yang kesal langsung mengangkat telefon tanpa melihat siapa yang menelfon.

"assalamualaikum, ada apa ya? Dengan siapa?" tanya Risya sopan.

"Risya? Lo di mana?gua nyari lo kesana kesini kok ga ketemu-ketemu sih?!"

"maaf ini siapa ya? "

"Risya ini Gesha astogeh! Akhirnya lo jawab telefon gua juga!"

"eh? Gesha ya. Yaudah gua mau bobo dulu ya. Udah ngantuk"

"gak boleh, ntaran lo sekarang dimana?"

"di bandung di rumah yang pernah gua kontrak dulu"

"oke yaudah, ntar gua ke sana nyusul ya"

Tutt..

Sambungan telefon pun di putus oleh satu pihak dan Risya beranjak pergi untuk tidur karena matanya sudah mengantuk berat.

















Vomentnya ya!
Hargai karya aku tolong!

Tbc

RI'SYA Where stories live. Discover now