RI'SYA-26

10.5K 256 0
                                    

Risya diam terpaku melihat sosok yang tadi memanggilnya. "Cha, kamu dari mana aja? Kita semua nungguin kamu loh!" ucap wanita tersebut sambil berusaha mendekat ke arah Risya, tapi Risya menjauh.

"Sya, kenapa kamu jauhin mama?" ya benar, wanita tersebut adalah Reva, mama Risya dan Gibran. "Sya, mama kangen sama kamu. Gibran! Kamu gak kangen sama mama?" Gibran sama dengan Risya masih diam dan menajauh sedikit demi sedikit.

"kenapa kalian? Mama minta maaf Sya!" ucap Reva dengan mata berkaca-kaca.

"apa dengan meminta maaf, anda bisa mengembalikan semua?" Risya berkata dengan parau.

"mama tau Sya! Mama gak bisa balikin semua itu! Tapi, mama harap kamu bisa maafin mama Sya!" setetes air mata lolos dari mata Reva.

"kenapa anda kembali? Setelah memberi luka di hati kami, kenapa anda kembali?" tanya Risya dengan mata berkaca-kaca. "mama mohon Cha! Maafin mama sama ayah! Mama tau mama salah, tapi jangan seperti ini cara menghukum kami nak" Reva terus berusaha agar Risya dan Gibran memaafkannya.

"ayok nak! Kita balik kaya dulu lagi! Kamu tinggal sama mama sama ayah!" pinta Reva. "Saya hiks, tidak akan hiks mau!" Risya terisak mengingat kejadian dulu dimana dia di usir dan di tampar oleh ayahnya.

"maaf? Ibu siapa? Kenala bikin mama Van dan Vin nangis?" tanya Vano pada Reva. "apakah mereka cucuku?" tanya Reva yang di angguki Gibran.

"ini nenek sayang! Nenek kamu!" ucap Reva sambil mencoba memeluk Vano dan Vino. "nenek?! Nenek Vino kangen!" Vino berhambur memeluk Reva. Sedangkan, Vano sedari tadi diam enggan untuk memeluk Reva.

"kamu kenapa gak meluk nenek? Kamu marah sama nenek?" Vano mengangguk dengan polos menjawab pertanyaan Reva. "Van ndak suka! Mama nangis gala-gala nenek!" vano berlari ke belakang badan Gibran.

"Vano! Gak boleh gitu! Gak baik, itu ga sopan loh! Salam dan minta maaf sama nenek! Sekarang!" perintah Risya.

Vano berjalan gontai ke arah Reva. "ta maaf ya nek? Van nakal dah bikin nenek sedih dan udah ga sopan sama nenek!" ucap Vano setelah salam dengan Reva. "makasih nak, kamu masih mau bilang ke mereka kalo mama ini nenek mereka" Reva tersenyum ke arah Risya.

"kamu sekarang tinggal dimana?" sebelum menjawab Gibran sudah menarik mama dan keponakannya untuk di bawa ke rumah yang mereka tempati.

🌈🌈🌈

Reva menatap nanar bangunan rumah yang ada di hadapannya. "jadi,  selama ini kalian tinggal di sini?" tanya Reva yang di angguki oleh keduanya. "Gibran, Risya!" Gibran dan Risya kompak menoleh membuat Reva terkekeh.

"kalian mau kan tinggal di jakarta sama ayah dan mama?" tanya Reva penuh harap. Risya menggeleng, dia enggan membuka luka lamanya.

"kenapa? Kok gak mau?" tanya Reva dengan nada cemas sekaligus heran. "Icha gak mau buka luka baru lagi ma" ucap Risya sambil menunduk.

"kamu tau ga Sya? Ayah akhir-akhir ini selalu nanyain kamu terus. Dan ya mama gak tau harus bilang apa" jelas Reva membuat Risya yang tadi menunduk tiba-tiba mendongak.

"sekarang ayah kamu lagi di rawat di rumah sakit!" Risya terkejut mendengarkan pernyataan Reva. "kenapa?" tanya Risya dengan nada cemas. "jantungnya mulai tua! Dan dia tiba-tiba jadi suka merokok lagi!" jelas Reva.

"dan di rumah sakit dia terus-terusan nyebut nama kamu pas tidur. Ngigau kali ya?" Risya terkekeh. "kamu mau gak? Tinggal lagi sama-sama! Biar keluarga kita utuh lagi apalagi sekarang di tambah sama Vano dan Vino. Pasti ayah kamu seneng loh Ris!" Risya menghela nafas dengan berat. Dan dengan ragu Risya mengangguk.






Baik kan aku? Sekarang UP lagi nihh!! Aku ngantuk mamank!

Padahal aku lagi PTS:v

Vomentnya ya? Biar aku semangat lagi!!

Tbc..

RI'SYA Where stories live. Discover now