Day 29 - 2019 - Harta karum

77 18 4
                                    

Tema : Harta Karun yang Tak Ditemukan 😑 Errrrrrrrrrr PhiliaFate , how could you.....

Tema : Harta Karun yang Tak Ditemukan 😑 Errrrrrrrrrr PhiliaFate , how could you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yura, Yufa, dan Yuusha mulai menghitung empat puluh langkah ke arah kanan. Suara aliran sungai mulai terdengar jelas.

"37 ... 38 ... 39 ... EMPAT PULUUUUUH!!" seru ketiganya bersamaan.

Yufa langsung membagikan pacul kepada Yura dan sekop kepada Yuusha. Sementara dirinya bersiap menggunakan pemecah batu.

Ada sungai cukup besar membentang sekitar lima puluh meter ke depan. Udara masih terasa sejuk meski sudah lewat tengah hari.

Yura memasang alat pemindai logamnya dengan gesit. Tak sampai sepuluh menit, suara dengung terdengar. Yura pun mulai memgelilingi wilayah di sekitar sana, berharap alat itu berhasil memindai logam apa pun dalam peti harta.

Lima belas menit berlalu tanpa hasil. Mereka yang tadinya menggebu, kini mulai terlihat lesu.

"Apa jangan-jangan kita tertipu?" Yuusha terlihat paling kecewa.

Kedua kakaknya tak bisa memberikan jawaban.

"Apa yakin kita udah gerak ke arah yang benar?" Yuusha kembali bertanya. "Atau langsung gali aja, siapa tahu alatnya rusak."

Yura menggeleng dan mengeluarkan sekeping uang seribu rupiah versi 1975 dari kantongnya. Dilempar sembarangan ke arah depan. Lalu dengan sigap, pemuda itu mengarahkan pemindai logam ke arahnya.

Piiiip ... piiip ... piiiip.

Suara ribut terdengar. "Lihat, jarak empat meter pun masih terdeteksi." Yura menghela napas. "Alatnya sama sekali nggak rusak. Lagi pula, nggak mungkin pakai alat seadanya bisa memendam harta lebih dari dua meter."

"Makan dulu aja, deh!" Tanpa aba-aba lebih lanjut, Yuusha langsung duduk bersila di atas rerumputan. "Mungkin kita cuma kekurangan gula untuk berpikir," lanjutnya.

Embusan napas terdengar sebelum Yufa menyusul duduk di sebelahnya. Yura sempat tak yakin, tapi akhirnya pemuda itu ikut duduk di hadapan keduanya.

Seusai membersihkan tangan, mereka pun mulai makan roti isi dengan lahap mengisi kekosongan di rongga perut.

"Aku masih heran kenapa kita tidak menemukan hartanya." Yura memecah kesunyian. "Aku sudah memikirkan berbagai kemungkinan, tetap saja pemecahan teka-teki kita sudah paling tepat."

Yufa mengangguk setuju. "Aku juga yakin. Kita nggak salah, kok. Apa sebenarnya, harta itu nggak ada?"

Yuusha masih mengunyah rotinya ketika mulut penuhnya mulai bergumam tidak jelas.

"Telan dulu makananmu. Nanti keselek." Yura berusaha menahan tawa melihat betapa tembam pipi adik bungsunya itu sekarang.

"Yuusha sih percaya harta itu beneran ada." Ia mengulangi kalimatnya.

"Atas dasar apa?"

"Feeling," jawab Yuusha enteng yang langsung disambut toyoran di kepala oleh Yufa.

Yuusha hanya tertawa.

"Kita coba sampai jam empat. Setelah itu kita kembali ke tenda dan pikirkan lagi besok." Yura menengahi.

Begitulah, ketiganya kembali menyisir wilayah itu dalam radius sepuluh meter persegi. Namun, suara pemindai yang mereka harapkan tak kunjung terdengar.

Langsung menggali secara acak tidak mungkin dilakukan. Itu seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Atau ikan lele saat terjadi tsunami.

"Sudah, ah! Pulang saja. Percuma. Kayaknya kita ketipu." Yufa terlihat mulai tidak sabar setelah satu jam berlalu.

Yura menarik napas kecewa. "Ya, sudah. Kita ke tenda saja. Besok kita coba lagi sampai jam sepuluh. Kalau tidak ketemu juga, kita pulang ke rumah."

Dengan kecewa mereka membereskan peralatan penggalian dan mulai bergerak kembali ke arah tenda.

Yura dan Yufa yang kesal melangkah lebar-lebar ingin secepatnya tiba di tenda. Sementara si kecil Yuusha tertinggal d belakang.

"Kak Yuraaa, kak Yufaaa! Tungguiiiin!! Jangannya jangan cepet-cepet!" serunya panik.

Namun, kedua kakaknya yang kesal tampak tak mendengar suaranya.

"Aaaaaaaaa!"

Suara jeritan Yuusha kali ini mampu membuat Yura dan Yufa menoleh.

Suara jeritan Yuusha kali ini mampu membuat Yura dan Yufa menoleh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Besok last daaay. Piye namatinnya? wakkakaka

Vide et Crede x 30 DWC 2019Where stories live. Discover now