Day 1 - 2019 - Hari Pertama

193 31 18
                                    

Tema : Hari Pertama Memulai Sesuatu

Langkah-langkah tergesa terdengar pagi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langkah-langkah tergesa terdengar pagi itu. Di jalanan setapak berbatu yang dibatasi semak perdu, tiga sosok manusia berjalan beriringan. Tubuh mereka terlihat begitu mungil dibandingkan pepohonan menjulang di sekitarnya. Hawa dingin sesekali berembus membuat ketiganya merapatkan jaket tebal yang tak absen mereka kenakan.

"Buruan!" Anak laki-laki berusia empat belas tahun tampak tak sabar melihat kedua adik laki-lakinya masih berjalan lambat di belakang.

Tas gunung berukuran besar di punggungnya tak menjadi halangan langkah kakinya yang lebar. Sebagai kakak pertama, dia bertanggung jawab membawa tenda, peralatan p3k, juga berbagai pernik untuk penjelajahan.

"Capek tauk, Kak Yura!" Yufa adik pertamanya merengut masam. Bocah laki-laki berumur sebelas tahun itu membawa ransel berisi pakaian ganti mereka bertiga. "Kasihan Yuusha, nih!"

Sementara itu, Yuusha hanya tertawa riang. "Enggak apa-apa! Kita akan segera sampai, kok. Habis itu kita makaaaan!" Tangan gemuk bocah berumur sembilan tahun itu terangkat ke atas. Pipi bulatnya langsung mendapat cubitan gemas dari Yufa.

Yura pun tersenyum melihat polah kedua adik kandungnya itu. "Iya! Jangan sampai terlambat. Kita sudah harus tiba di tempat itu sebelum siang."

Suara cericip burung terdengar sesekali. Mereka dengar, hutan Tebing Ilir adalah hutan yang ramah manusia. Disebut begitu karena kabarnya tidak ada hewan buas di sini.

Namun, siapa yang bisa percaya desas-desus seperti itu? Meski selama seratus tahun terakhir tidak pernah ditemukan adanya ular, harimau, atau beruang yang muncul, Yura merasa dirinya harus selalu waspada. Dialah yang harus bertanggung jawab terhadap keselamatan kedua adiknya. Karenanya, untuk mencegah hewan liar mendekat, mereka menggantungkan kaleng-kaleng kosong di tas punggung mereka hingga menimbulkan suara gaduh yang membuat hewan menghindar.

Tiga puluh menit berikutnya mereka masih terus berjalan menyusuri jalan setapak hingga tiba-tiba Yura menghentikan langkahnya.

Yufa dan Yuusha menyusul berdiri sejajar dan ikut terperangah.

Di hadapan mereka terhampar sebuah danau yang sangat indah. Air berwarna kehijauan tampak berkilau diterpa sinar mentari pukul sepuluh pagi. Sesekali ikan memunculkan tubuhnya dan meliuk bebas di antara bunga teratai mekar yang bertebaran bebas.

"Indahnyaaaa...." Yuusha tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Buyut benar. Di sini memang ada danau yang indah." Yura mengamati peta di tangan kanannya. Lima jam perjalanan sejak matahari terbit tidaklah sia-sia.

"Untung belum banyak orang yang tahu tentang tempat ini. Jadi kita bisa berkemah dengan bebas!" Yufa berujar dengan berapi-api.

Suara rayuan terdengar heboh ketika Yuusha mulai menarik Yura agar segera mendirikan tenda di tanah lapang di sebelah kanan.

"Ayo, Kak! Cepetan! Yuusha mau kemaaaaah!" Bocah itu tampak tak sabar melakukan kemah pertamanya di alam terbuka.

Yura tersenyum samar. Dibukanya tas gunung besar yang berisikan tenda dan kotak P3k. Papa sudah mengajarinya banyak hal tentang bertahan hidup di alam terbuka. Kini adalah saat untuk mempraktikkannya.

Si tengah keriuhan mendirikan  tenda, pikiran Yura mengembara. Ada satu rahasia yang belum ia katakan pada orang tua ataupun kedua adiknya. Ada agenda lain yang ingin dilakukannya selain berkemah.

Yura ingin mewujudkan wasiat tedakhir buyut sebelum meninggal tahun lalu. Dia satu-satunya yang tahu tentang hal itu. Rahasia yang diturunkan buyut pada dirinya seorang. Bukan ada Akung maupun papanya.

Ya ... ini adalah perkemahan pertama mereka, juga hari pertama mereka akan mencari harta karun.

 ini adalah perkemahan pertama mereka, juga hari pertama mereka akan mencari harta karun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

1 November 2019

Kira-kira bisa dijadikan sambung menyambung nggak ya temanya? Kalau nggak bisa ya sudahlah wakkakaka

Idenya juga barusan bikin dengan absurdnya. Lol Enggak Dicek dengan berulang. Pokoknya NULIIIIS.

Vide et Crede x 30 DWC 2019Where stories live. Discover now