Day 26 - 2019 - Karya tak Usai

66 15 0
                                    

🔸Buat tulisan tentang benda seni yang tidak selesai dikerjakan.

🔸Buat tulisan tentang benda seni yang tidak selesai dikerjakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiga anak laki-laki masih berdiri di tepi danau. Mereka saling berpandangan satu sama lain.

"Aku akan bacakan petunjuk selanjutnya." Yura kembali membuka kertas. "Sebelum dunia tiada, songsong cahaya langkahkan ke sana. "
Yufa tersenyum. "Itu mudah. Lanjutkan dulu, Kak."

Yura tersenyum penuh arti. "Setelah sepertiga waktu penyu menahan napas, kalajengking pun muncul melawan pesaingnya."

"Baiklah, Yuusha nggak paham." Si Bungsu mengaku terus terang.

Yura melirik Yufa memberikan kesempatan adiknya untuk menerangkan.

"Jadi begini," Yufa berdeham. "Kalimat pertama menunjukkan saat dunia kiamat, berjalan ke arah matahari terbit. Artinya, dari sini, kita bergerak ke Barat. Lalu sepetiga penyu menahan napas, kayaknya sekitar 40-45 menit. Sepertiganya, kita jalan sekitat 13-15 menit ke Barat."

"Lalu yang kalajengking?" Yuusha masih penasaran.

Yufa mengangkat bahu dan melirik ke arah Kakaknya.

"Kita jalan dulu aja. Siapa tahu di sana dapat ilham."

"Asal nggak ketemu kalajengking aja." Yuusha bergidik.

Ketiganya pun kembali melakukan perjalanan. Memasuki hutan, tentu perlu kewaspadaan. Yura berjalan paling depan, Yuusha di tengaj, dan Yufa mencoret batang kayu dengan nomor agar mereka tidak tersesat.

Tiba-tiba Yuusha membuka suara. "Kalau kita kelak menyimpan sesuatu di dalam peti mati, apa yang akan kita simpan, ya?"

Yufa terkekeh mendengar pertanyaan itu. "Pastinya harta!"

"Atau foto-foto zaman ini. Supaya kelak, mereka bisa tahu kehidupan djadoel." Yura berpikir sejenak. "Kalau kamu?"

"Mau masukin gambar buatanku." Yuusha menjaeab mantap.

"Halah, kelar juga nggak pernah. Selalu bosen dan ganti-ganti." Yufa masih menggores pepohonan dengan kapur.

"Justru ... Yuusha denger, banyak lukisan yang nggak selesai malah jadi mahal. Apa, ya namanya... Yang kura-kura ninja itu, lho!"

Yura tertawa keras. "Maksudmu The Entombment oleh Michaelangelo atau Magi milik Leonardo da Vinci?"

"Wow ... Kak Yura keren!" Yufa terlihat kaget.

"Kebetulan ada tugas makalah kesenian."

Yufa merasakan kehidupan sekolahnya akan semakin buruk. Namun, ide Yuusha menarik juga. Hanya saja tampaknya sesuatu akan mahal jika pelukisnya ternama. Dan Yuusha mungkin belum mencapainya. Setidaknya saat ini.

"Naaaah!! Jadi, tinggal Yuusha jadi pelukis terkenal, gambar lalu nggak dikelarin, malah jadi mahal deh di masa depan." Dia terkekeh riang.

"Otak bisnismu boleh juga!" Yufa mengacak rambut adiknya yang kini tertawa lepas.

"Otak bisnismu boleh juga!" Yufa mengacak rambut adiknya yang kini tertawa lepas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

welcome back trio Y!!!!

Vide et Crede x 30 DWC 2019Where stories live. Discover now