Day 10 - Taurus

246 30 4
                                    


Tema : Pisit -> memisit
Fanfic : 12 Tender Killer
Central Character : OC


WARNING : 18+ for GORE

Aku hampir tak bisa merasakan apa-apa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku hampir tak bisa merasakan apa-apa. Sejak semalam, bajingan itu memisitku tanpa ampun. Tak hanya dengan lisan, tapi juga siksaan yang menderaku tanpa ampun. Sial! Kapan dia akan menyerah dan meninggalkan aku mati dengan tenang?

Tiba-tiba, aku merasakan rambutku dijambak ke atas. Bajingan itu memaksaku yang nyaris kehabisan tenaga untuk mendongak dan menatap mata nyalangnya. Dia terlihat murka dengan pandangan menusuk yang membakar. 

"Kau masih juga belum menyerah?!" raungnya.

Aku terkekeh pelan. "Sampai mati pun, aku tidak akan mengatakan di mana saksi itu bersembunyi!"

Satu tamparan keras kembali menghantam pipi kiriku. Aneh, aku nyaris tak merasakan apa-apa kecuali cairan hangat yang kembali menetes di bibir. Rasanya semua siksa ini semakin membuat tubuhku kebas. Mungkin aku sudah terlalu lelah, hingga syaraf rasa sakitku pun sepertinya beristirahat.

Bajingan itu melemparkan kepalaku ke belakang dan aku kembali tertunduk karena kursi sialan ini mengikatku kuat. Tiba-tiba aku melihat sesuatu dari sudut mata.

Ia membawa sebuah coban yang cukup besar. Oh, tidak! Memang jarum besar dari bambu untuk membuat jala itu biasanya tidak begitu runcing. Namun, kalau itu ditusukkan pada luka yang menganga di paha atau perutku, kurasa syarafku yang sedang tertidur pun akan bangun seketika. Belum jika sembilunya tersisa di dalam dan akan terus terasa berdenyut. Aku berusaha mengatur napas. Ini pasti akan sangat sakit. 

Ya, Tuhan! Beri aku kekuatan! Beri aku kekuatan untuk bertahan, atau cabut saja nyawaku agar rahasia itu terbawa mati. Ya, gadis itu akan aman hingga Kenji menemukannya. 

Ah, aku jadi ingat Kenji. Bagaimana anak itu kalau aku mati, ya? Kurasa ia akan baik-baik saja. Dia polisi yang hebat.

Tiba-tiba bajingan itu menyentak dan berteriak kuat. "Kali ini, kau pasti akan bicaraaa!"

Aku refleks memejamkan mata ketika coban diangkat tinggi-tinggi dan siap dihunjamkan ke tubuhku. 

"Okamoto-sama!!" 

Suara jeritan terdengar bersamaan dengan dobrakan pintu yang sangat keras. Penglihatanku semakin berbayang. Jubah cokelat muda busuk itu, suara yang paling ingin kudengar. Ah, kenapa kau baru datang ... Tsusima Kenji? 

Lalu semua menjadi gelap.

Nanti pas udah kupindah ke story yang 12 Tender Killers kulengkapin deh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nanti pas udah kupindah ke story yang 12 Tender Killers kulengkapin deh. Ini cuma drabble numpang lewat. Waakakakak

Vide et Crede x 30 DWC 2019Where stories live. Discover now