BAB 43 : Predator

57K 6.9K 932
                                    

Mana yang kemarin nagih update? Dah balik hhe. Jangan lupa bayar parkir, bestihhh. Simbiosis mutualisme :v

***

❝Banyak yang tidak paham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak yang tidak paham. Seseorang yang tersenyum ketika diancam, bisa jadi adalah monster liar yang sedang sabar menahan hawa pertarungan.❞  —Hei, Bodyguard!

***

Author Pov

Lapangan SMA Pelita Harapan sedang megah-megahnya. Tak mau berdesakan, Franda ikut menonton di dekat pilar ditemani Keyla dan Naura. Memandang riuh sisi lapangan ketika diadakan pertandingan basket antar kelas 12. Ricuh dan berisik. Apalagi ketika tim Regi—Kapten Basket SMA ini dibobol habis-habisan oleh siswa yang dikenal sebagai anak baru.

Gegap gempita semakin tercipta. Sosok lelaki dengan tinggi badan 186 cm itu jelas menjadi center paling nyentrik di sana. Merajai permainan layaknya panglima. Franda berdecak kagum, ia sampai lupa memiliki pacar. Gadis itu malah heboh menyemangati Rayyan mengikuti murid perempuan yang lain.

“Gue yakin SMA Kencana tremor sama panas dingin udah relain aset emas-nya pindah ke sini,” celetuk Naura dengan pandangan lurus ke depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Gue yakin SMA Kencana tremor sama panas dingin udah relain aset emas-nya pindah ke sini,” celetuk Naura dengan pandangan lurus ke depan. “Buset, aura Rayyan minta dinikahin."

“Sumpah ya, kata Kai posisi dia udah tinggi banget pas ngejabat jadi leader. Saking kuat timnya sampe nggak ada lawan. Etdah, si Rayyan kesurupan apa sampe milih lengser,” kata Naura lagi.

Franda mengangguk setuju. “Gue juga heran, bisa-bisanya cosplay jadi Bodyguard. Padahal mending jadi selingkuhan gue aja, ya kan?!”

“Bazengan!” umpat Naura pada temannya itu.

Merasa ada satu hal yang aneh, Franda dan Naura kompak memperhatikan Keyla yang tumben-tumbenan tak ikut nimbrung. Gadis itu sedang melamun kosong, kedua tangan Keyla sibuk memilin ujung dasi. Antara sadar dan tidak sadar. Bahkan arah mata gadis itu ntah tertuju ke mana yang pasti.

“Keylot,” panggil Naura menepuk pundak gadis itu.

Keyla tersentak, ia menoleh. “Ya?”

“Lo masih kepikiran sama si penjahat bertopeng itu, ya?” tanya Naura. Gadis itu menatap luka pukulan di tangan Keyla yang bekasnya belum memudar. “Dia ngedatangin lo lagi emang?”

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang