BAB 57 : Doubt

49.8K 6.8K 699
                                    

HEII

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

HEII ... KELEN KOK PADA NGEBUT BANGET?? Sampe gemeteran aku ngeditnya gewla (Senyum getir menghadapi keroyokan ini) ╥﹏╥

Btw, makasii buat kerja samanya ya (^~^)

***

Author Pov

"Udah ya Ilham. Kakak ngasih tau kamu buat yang ke sepuluh kalinya, kalau kakak belum jemput sekolah jangan nekat nyebrang sendiri. Jadi keserempet gini, kan? Untung banget nggak di tengah-tengah kecelakaan," omel Viola menjadi, gadis itu sibuk mengganti perban lutut adik pantinya.

"Maaf Kak Vio."

"Minta maaf sama Ibu Mega, kemarin nangis-nangis takut kamu kenapa-napa," ujar Viola memperingati.

"Iya, Kak. Nanti Ilham minta maaf sama Ibu." Anak berusia 7 tahun itu meringis karena sakit. "Pelan-pelan."

"Ini udah pelan. Ck! Udah beres," kata Viola menyudahi. Gadis itu membereskan P3K miliknya, tatapan mata Viola teralihkan pada benda kecil yang Ilham genggam dari kemarin sore. "Itu flashdisk punya siapa?"

"Plesdis itu apa, Kak?"

"Itu yang kamu pegang." Viola menunjuk menggunakan dagunya. "Nemu di mana yang kayak gituan?"

"Oh ini? Punya Abang ganteng yang nolongin Ilham. Belum dibalikin ke Abang gantengnya," aku anak itu. Seingat Ilham benda ini jatuh dari saku jaket lelaki itu ketika menggedongnya ke sisi aspal. Ilham tidak sempat memberi tahu saat lelaki itu sudah lebih dulu pergi, ke arah gadis yang sedang berjongkok sambil menangis.

"Abang ganteng siapa?"

"Ya nggak tau lah, pokoknya ganteng aja." Ilham tidak tahu namanya, ia mengulurkan benda bewarna hitam itu. "Simpen kalau gitu sama Kak Vio."

"Yaudah sini, habis itu kamu makan."

"Iya, Kak."

Viola memperhatikan flashdisk hitam hasil temuan adiknya tadi, lalu meletakkan benda itu di sisi laptop miliknya tanpa berniat mengecek apapun yang berada di dalamnya.

—oOo—

Keyla dan Dhani berjalan menyusuri koridor usai dari taman belakang sekolah tadi. Tidak ada pembahasan apapun lagi. Lelaki itu seolah cukup mengerti dengan tidak mengajak mengobrol Keyla, setelah melihat air wajahnya yang sembab. Dhani mungkin akan lupa berhenti menatap dari samping, jika tidak dikejutkan dengan kemunculan Azka dan Devan.

"Apaan?" tanya Dhani ketika kedua orang itu memandangnya aneh.

"Turut berbahagia dengan hubungan kalian yang sudah resmi ya," kata tiba-tiba Devan seraya menyengir, sontak saja membuat Keyla yang tadinya datar menjadi menyorot sengit.

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora