BAB 53 : Dendam

51.7K 6.9K 1.8K
                                    

❝Tidak semua orang mempunyai sifat manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak semua orang mempunyai sifat manusia.❞ —Author Hei, Bodyguard!

***

Author Pov

Keyla menunjuk setetes samar noda merah di bagian belakang dasi Rayyan. "Dasi lo ... kenapa ada darahnya?"

Pertanyaan Keyla mengundang kernyitan dalam di kening Rayyan. Daripada shock ada sisa darah yang tertempel di dasinya, Rayyan jauh lebih kaget jika penglihatan Keyla mendadak bisa sejeli ini. Lelaki itu sontak menunduk, langsung memutar otak disaat tatapan curiga nan tajam Keyla masih menghunusnya.

"Ah ... iya, kok ada darah."

"Kena darah siapa?" tanya Keyla hati-hati. Ada sesuatu yang panas memutari tubuhnya kala melemparkan pertanyaan tersebut pada Rayyan.

"Darah—" Rayyan menggantungkan kalimat, disaat mendapati Kaivan berdiri di belakang Keyla kala lelaki itu akan pulang. Rayyan tidak memberi isyarat apa-apa, namun Kaivan sudah paham dari cara menatapnya yang berbeda. Meminta pengalihan.

Kaivan mengambil cutter di dalam tasnya, membesit jari telunjuk sendiri hingga mengeluarkan cairan anyir. Rayyan tertegun ketika cara lelaki itu jauh di luar pikirannya. Kaivan berjalan mendekat sembari menyapa.

"Kok lo belum pulang sih, Yan?" Kaivan bertanya dengan sengaja, membuat Keyla menoleh akan kemunculan lelaki itu. Gadis itu menautkan alis saat gagal fokus melihat kulit jari telunjuk Kaivan yang nampak sobek.

"Itu kenapa, Kai?" tanya Keyla.

"Oh, ini?" Kaivan menunjukkan bagian tangannya yang terluka, lelaki itu kemudian meringis senatural mungkin. "Kena cutter tadi."

"Kenapa nggak pakek plester?"

"Di UKS abis. Pas mau beli ke kantin malah gempar duluan sama kasus meninggalnya Vero. Saking kagetnya sampe nggak jadi," ucap Kaivan sembari menurunkan pandangan, sok menyentuh dasi Rayyan. "Eh, ini dasi lo kotor gini kena luka gue, ya Yan?"

Rayyan mengangguk. "Gue juga baru sadar, tadi Keyla yang liat."

Kaivan bergumam. "Pulang sekolah bisa lo cuci, besok ganti aja. Gue punya selemari. Cowok ganteng masa dasinya ketempelan darah. Bisa-bisa ntar lo dituduh psikompet!" Lelaki itu mendengkus pendek. "Key, udah muka lo nggak usah tegang gitu juga kali."

"E-enggak. Ngapain tegang coba?" Keyla menggeleng kala tak bisa mengontrol dirinya. Gadis itu kikuk. "Lagian itu lo kayak orang nggak ada kerjaan aja mainin cutter, Kai." 

"Celaka kan nggak ada yang tau. Lagian nggak mainin juga sih, emang nggak sengaja kebesit aja pas mau najamin pensil gue sama punya Rayyan."

"Btw ... kok kalian jadi akur?" ujar Keyla ketika merasa ada yang aneh. Belum lama dua saudara ini perang dingin karenanya, sekarang sudah mengobrol akrab seperti tak terjadi masalah apapun di antara mereka.

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang