[SUDAH TERBIT + PART MASIH LENGKAP]
"Ck! Gue bakal bikin lo nggak betah!"
"Dan gue bakal tetep jagain lo."
"Gue nggak bakal nurut sama lo, wlee!"
"Gue siap terima konsekuensi."
🥀🥀🥀
Keylana Leandra tak pernah mengira, jika acara kejedot pintu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mari kita mecahin teori lagi. Jangan lupa tinggalkan komentar yaaa, kali aja pengen ikut nebak lagi :D ❤
***
Author Pov
"Mas coba pikir-pikir lagi deh ya. Rayyan sama Lana emang sepupuan, emang saudara, tapi mereka nggak pernah satu ASI dari bayi, Mas! Berarti masih bisa itu tau." Maya tak berhenti merecoki kakaknya sampai telinga Geo berdengung sedari tadi. Topik yang dibahas, terus saja muter-muter di situ.
"Bisa apa?" tanya Geo tak mau langsung paham. Pria itu heran, Leans Group sedang sibuk-sibuknya dan Direktur perusahaannya malah rusuh ke VL-Guard untuk meminta restu.
"Ya kata aku tadi, barengin Rayyan sama Lana." Maya memperjelas maksudnya tidak setengah-setengah. Wanita itu kembali bersuara. "Lagian itu dari marganya aja udah beda, berarti masih bisa. Aku bener, kan?"
"Hubungan antara keluarga itu masih tabu Maya," kata Geo memberitahu.
"Ya bikin aja biar nggak jadi tabu! Gitu aja susah." Maya sewot. "Bisa, kan?"
"Enggak," balas Geo datar.
"LAH APAAN BANGET KOK GAK BISA! DIBISA-BISAIN LAH! ANITA AJA NGGAK MASALAH!" kata Maya meninggikan suaranya tak sadar.
Geo membalikan badan, menggaruk pelipisnya sebentar. Agaknya lelah juga menghadapi Maya. "Aku tanya, dari banyaknya orang di luar sana yang bisa aja kamu temuin. Kenapa malah milih keponakan sendiri?"
"Ya ... nggak pa-pa." Maya menyahut abu-abu, wanita itu mendongak menatap lampu-lampu ruangan. Sebetulnya ada banyak perihal yang menyambangi kepalanya. "Gini lho ...."
"Kenapa?"
"Gini Mas ... aku kan udah keterlaluan banget sama Lana. Aku bukan Ibu yang baik buat dia dari awal. Nggak tau pantes dikasih maaf atau nggak, tapi aku mau nyoba. Mungkin telat banget emang, tapi aku mau berubah sedikit-sedikit buat Lana sekarang," ujar Maya.
Geo memperhatikan dari samping, ada kesungguhan yang ia lihat dari mata adik perempuannya.
"Rayyan mirip banget sama Mas Haris, makanya nggak heran Lana maunya deket Rayyan terus. Aku nggak mau lah misahin mereka. Ya emang, niat awal cuman ngejadiin Rayyan Bodyguard Lana, tapi makin ke sini nggak pa-pa kali ya naek level dikit," tutur Maya.
"Kamu masih berhubungan sama selingkuhan kamu itu?" tanya Geo ingin tahu. Seketika wajah Haris membayang di depannya, sahabatnya sejak mereka duduk di bangku SMA.
"Ya ... masih." Maya menjawab pelan, ada rasa malu dan tak enak di dalamnya. Buru-buru ia menambahkan. "TAPI KAN AKU BILANG MAU BERUBAH DIKIT-DIKIT, MAS! NGGAK BISA LANGSUNG GITU!"
Geo tersentak lagi mendengar Maya ngegas kedua kalinya, sebelas dua belas dengan putrinya.
"Masalah hubungan aku itu ... itu bakal aku beresin secepatnya." Maya langsung menyeret topik utama lagi. "Intinya gimana, kalau Rayyan sama Lana bareng direstuin nggak?" tanya Maya masih saja bersikukuh.
