BAB 18 : Leave?

75.8K 8.3K 914
                                    

Ekhem, karena aku double up. Dijeda aja dulu kalau capek baca. Hehew 😭👍

***

❝Ironisnya aku, dipaksa meninggalkan padahal memilikinya saja belum sempat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ironisnya aku, dipaksa meninggalkan padahal memilikinya saja belum sempat.❞ —Rayyan Arka Valerian

***

Author Pov

"Gila-gila! Bibir gue udah nggak suci lagi. Udah ternoda. Astagfirullah! Kenapa bisa nyasar ke sana, sih?! Gue harus nyalahin siapa? Gravitasi bumi?!" gerutu Keyla tak mau diam.

"Bod! Kok lo ninggalin gue? Haisss! Tunguinnnn anjir!" teriaknya dengan langkah tergopoh-gopoh.

Rayyan mengacuhkan Keyla. Setelah kejadian legend di bawah pohon mangga tadi, lelaki itu tidak berkata apa-apa lagi. Ia berjalan lurus tanpa peduli jika Keyla tertinggal di belakang. Alih-alih canggung, gadis itu malah terus saja membahas tak henti-henti membuat Rayyan kesal.

"Bod! Tadi kenanya ke pipi doang kan, ya? Atau nyasar dikit ke yang lain?" tanya Keyla semakin menjadi-jadi. "Bod ngomong dong! Lo diem gini jangan bikin gue salah tanggap. Lo kesel apa kesenengan?"

Rayyan membalikan badan spontan, hal yang membuat Keyla menutup rapat mulutnya saat hendak kembali berceloteh. "Nggak usah dibahas lagi, udah lewat ini juga!"

"Sarkas amat. Gue yang nyium juga."

"Tapi gue yang dicium!" sahut Rayyan amat cepat. Tak butuh waktu dua detik, lelaki itu mengalihkan pembicaraan. "U-udah lah, kuping gue panas dengernya."

"Panas apa salting?" Keyla tersenyum menyebalkan. Rayyan menatap sengit melihat respons gadis itu yang semakin menjadi. "Btw, yang tadi itu debut kiss gue. Lo yang dapet. Mau replay nggak?"

"Si Keylot jenglot!" kata Rayyan kesal. Bisa-bisanya gadis itu terlihat santai, sementara jantung Rayyan sudah berdetak tak karuan dari tadi. Berdebar hebat dan semakin menggila. Mungkin Keyla tak sadar, jika wajah lelaki di hadapannya sudah pias karena gugup.

"Canda replay." Keyla tertawa renyah, lagian ia hanya bergurau. Tak seharusnya Rayyan menanggapi sangat serius seperti ini. "Yaudah sih Ganteng, mukanya nyeremin amat. Baper, yak?"

"LAH! YA KALI GUE BAPER!" balas Rayyan sewot. Iyalah baper dugong! Pakek ditanya lagi!

"Terus apa dong?"

Rayyan mendesah lelah. "Jangan ngomong gitu sama cowok lain apalagi yang baru kenal. Nggak semua dari mereka baik. Nanti pas ditawarin, malah iya-iya aja."

"Ciee ngingetin. Iya-iya, nggak lagi. Bercanda doang tadi tuh."

Bercanda Keyla sama sekali tak masuk pada kategori humor malam ini. Bukannya tertawa, perasaan Rayyan malah semakin kacau. Sangat meresahkan hati. Lelaki itu tak banyak bicara, ia kembali lanjut berjalan. Membiarkan Keyla yang sibuk mengikuti jejak langkah kakinya dari belakang seperti anak kecil yang sedang bermain.

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Where stories live. Discover now