BAB 67 : Flashback (1)

51.3K 6.1K 1.1K
                                    

Perhatikan judulnya ya bestie:" Happy reading 🌹

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perhatikan judulnya ya bestie:"
Happy reading 🌹

***

Author Pov

Flashback On
Dua setengah bulan yang lalu....

Bekerja paruh waktu di salah satu kafe besar setiap pulang sekolah, adalah kesibukan baru Anna akhir-akhir ini. Kendati Ayahnya adalah seorang CEO dari perusahaan tekstil terbesar di kotanya, hal itu tak membuat Anna goyah dalam menghentikan rutinitas yang semakin hari semakin ia tekuni.

Anna hanya terlalu segan saja pada kakak lelakinya—Devano. Dilabeli ‘anak haram kesayangan’ oleh Devan membuat Anna semakin rendah diri. Maka dari itu, meskipun Diaz selalu melarangnya bekerja, gadis itu tetap nekat menghabiskan sisa harinya menjadi seorang pegawai.

Sekarang adalah hari kesepuluh Anna bekerja di Tulip’s Café, dan gadis itu merasa jika hari ini adalah pertama kalinya dia melakukan kesalahan besar. Ntah sudah berapa lama dia memejamkan mata, hingga rasanya seluruh tubuh Anna pegal karena tidur di atas ubin tanpa alas apapun.

Seingatnya setelah magribh tadi, Anna disuruh membersihkan ruangan privasi yang berada di lantai dua. Suatu ruangan yang jarang sekali dihampiri oleh pegawai manapun, kecuali ada perintah dari atasan kalau-kalau kedatangan tamu penting.

Sialnya, Anna terlalu lelah dan malah ketiduran di sini. Posisi gadis itu tengah meringkuk di balik sofa, sambil menghadap dinding dengan kemoceng yang masih berada di pelukannya. Anna menggerutu dalam hati, ketika menyadari jika tamu dan suami atasannya sudah ada di ruangan ini.

Kalau aku bangun sekarang, terus minta izin keluar sopan nggak, ya?” Anna membatin sendiri. “Enggak deh, nanti bisa-bisa aku langsung dipecat. Dikiranya nggak punya attitude lagi.

Anna tak mau sampai kehilangan pekerjaannya, maka dari itu ia mengambil jalan aman. Anna memilih untuk tetap mempertahankan posisinya, sampai orang-orang ini selesai mengobrol dan keluar rungan. Gadis itu pikir ini lebih baik.

“Ngomong-ngomong, putri tunggal Fadlan sekarang tinggal di mana?”

“Viola Khisana, Pak?” tanya pria lain membuat Anna tertegun lama, ketika mendengar nama sahabatnya disebutkan. Fadlan juga adalah nama Ayah Viola, salah satu staff VL-Guard yang Anna ketahui, sudah meninggal secara tragis setahun lalu.

“Iya.”

“Saya dengar gadis itu tinggal salah satu Panti Asuhan kota ini, Pak Arsyil.”

“Arsyil?” Anna berkedip sekali, ketika Candra Wirana—suami atasannya sekaligus Manager Umum VL-Guard itu menyebutkan satu nama yang begitu familiar. “Itu Om-nya Rayyan kan?”

Sebenarnya Anna sadar jika tindakannya sangat tak sopan, karena berani menguping pembicaraan orang seperti ini. Namun, mau bagaimana lagi? Kedua telinganya masih berfungsi dan Arsyil sendiri duduk di sofa yang sama, di mana Anna meringkuk di belakangnya.

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Where stories live. Discover now