8.2 - IAN

50 10 0
                                    

"Ian!"

"Iaann!!"

Aku tersentak dari lamunanku. "Apa?"

"Kok bengong? Ayo dansa!" Candy menarikku untuk bergabung dengannya.

"Ohh.." aku meletakkan minumanku dan mengikuti Candy yang sudah menggerak-gerakkan pinggul dan tangannya mengikuti irama lagu.

Candy menyabotaseku seperti perkiraan. Dia memperkenalkanku pada teman-temannya dan melibatkanku di setiap obrolan. Sesekali juga aku bertemu dengan teman lamaku dan mereka mengajakku bicara basa basi tidak penting. Sejak datang aku belum sempat berbicara satu katapun pada Cara. Dan sialnya, Ley memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

Sedari tadi aku mempehatikan Ley dan Cara, terutama saat mereka bergandengan tangan. Apa-apaan bocah itu? Yang membuatku kesal adalah saat dia menggandeng tangan Cara, dia melakukannya persis di depanku, seakan-akan ingin memamerkannya padaku. Apa dia mau balas dendam? Sudah begitu sekarang, mereka berdua berdansa dan bersenang-senang. Aku benar-benar teperangkap. Padahal aku ingin sekali menghampiri Cara dan memuji penampilannya malam ini, aku ingin bilang pada Cara bahwa malam ini dia terlihat cantik. Aku belum sempat mengatakannya.

Setelah berdansa dengan Candy, aku kembali ke meja untuk mengambil minuman. Candy sudah hilang entah kemana, mungkin lanjut berdansa dengan teman-temannya. Tiba-tiba di pertengahan, lagu yang diputar berubah menjadi lagu romantis. Aku refleks menoleh ke sekelilingku, mencari-cari keberadaan Ley dan Cara. Beruntung, aku tidak menemukan Ley. Tapi aku menemukan Cara. Gadis itu berdiri dengan canggung sambil juga melihat-lihat ke sekeliling. Lalu mata kami bertemu, dan gadis itu tersenyum padaku. Aku balas tersenyum.

"Mana Ley?" Aku menghampiri Cara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mana Ley?" Aku menghampiri Cara.

"Tidak tahu. Tadi aku dansa dengannya cuma sebentar, lalu seseorang mengajaknya dansa dan aku jadi punya alasan untuk keluar dari kerumunan makhluk-makhluk itu."

Aku menertawakan pemilihan katanya. "Mau minum?"

Cara menggeleng. "Aku tidak minum bir."

"Aku tahu, ini tebs."

Cara lalu menggambil gelas dari tanganku dan menghabiskannya dalam sekali teguk.

"Kukira semua minuman di sini bir!"

"Tidak juga, di meja sebelah sana mereka menyediakan soda."

"Aku tidak melihatnya."

"Karena kau sibuk ngobrol dengan Ley."

"Sekarang tidak."

"Mau dansa?"

Cara mengernyit mendengar pertanyaanku. "Kau sudah gila." Ujarnya

"Ya, aku sudah gila. Tapi serius, lagunya tidak berisik seperti tadi dan aku jadi ingin dansa. Akan aneh jika berdansa sendirian di saat lagunya romantis begini, ya kan?"

Saat aku mengulurkan tangan, Cara tidak berkata apa-apa lagi dan menerima tanganku. Sedetik kemudian kami sudah larut berdansa dengan iringan lagu romantis. Dengan hati -hati aku meletakkan kedua tanganku di pinggul Cara. Diluar dugaan, gadis itu membiarkanku. Aku pun memandunya agar meletakkan tangannya di leherku. Kami tidak pernah berada dalam jarak sedekat ini. Berada sedekat ini dengan Cara membuatku lupa caranya bernafas dengan benar.

"Kau mau keluar dari sini?" Tanyaku.

"Ke mana?"

"Rahasia."

"Kenapa begitu?" Cara cemberut.

"Pokoknya lebih asik daripada di sini."

"Oke, aku ikut. Aku sudah mulai bosan."

Aku tersenyum. Tanganku yang masih ada di pinggul Cara sekarang bergerak menelusuri lengannya, menggenggam tangannya, dan menarik gadis itu pergi dari kerumunan. Kami pun berjalan ke parkiran dan saat aku akan membuka kunci mobil, Cara menyela.

"Tunggu, kalau kita pergi pakai mobilmu, bagaimana Candy dan Ley akan pulang?"

Benar juga. Ah, sial. "Hmm.. kalau begitu tidak usah pakai mobil. Kita jalan kaki saja."

"Jalan kaki? Memangnya tempatnya dekat?"

"Dekat. Kita cuma ke belakang kompleks ini."

"Belakang kompleks? Maksudmu kita akan ke sekolah?"

"Ya."

"Ya ampun, kukira ke mana. Kalau begitu apa asiknya?"

"Ssttt, dilarang bicara apapun. Pokoknya ikut aku dulu saja."

Cara mengangguk dan kami berjalan berdampingan menuju sekolah.

——

Pretty ThingWhere stories live. Discover now