3.3 - CANDY

80 5 0
                                    

Jackpot! Aku mendapati Ley keluar dari kamar Cara tepat jam tiga pagi dan aku melihat sendiri Cara mengantar Ley keluar dari rumah sambil sembunyi-sembunyi. Mencurigakan sekali! Lagipula, apa saja yang mereka lakukan hingga subuh seperti ini? Laki-laki dan perempuan, berdua saja di kamar hingga berjam-jam. Pasti ada sesuatu! Aku harus memberitahu Ian!

Keesokan paginya saat sedang sarapan, Cara terlambat datang ke meja makan dan saat dia datang, tampangnya kacau. Aku jadi semakin meyakini perasaanku bahwa kemarin malam memang terjadi sesuatu di antara Cara dan Ley.

"Ehm, kemarin jam berapa kalian selesai nonton? Aku sampai ketiduran menunggu Ley pulang, padahal aku ingin ngobrol sebentar dengannya." aku mencoba memancing Cara.

"Sekitar jam sebelas kami sudah selesai."

Aha! Cara berbohong! Apa yang sedang ditutupinya?

"Oh ya? Rasanya kemarin aku melihatmu dan Ley jam tiga pagi keluar dari kamar. Apa itu cuma mimpi?"

"Mungkin." Cara mengangkat bahu.

Cara memang pintar menutupi suatu hal, tapi tidak jika aku sudah tahu kebenarannya.

"Ibuu, ayaaaah! Kemarin Ley baru pulang jam tiga pagii!!" seruku agar Alice dan Alex yang sedang berada di ruang tamu mendengar.

Cara hanya memelototiku saat Alex menghampiri meja makan.

"Ada apa pagi-pagi sudah ribut?" Tanya pria itu sambil membawa korannya.

"Cara dan Ley mencurigakan, mereka tertangkap basah keluar dari kamar sembunyi-sembunyi jam tiga pagi."

Alex hanya mengernyit. "Bukankah dulu Ian malah sampai menginap?"

"Dulu mereka kan masih kecil ayaah, sekarang Cara sudah umur berapa? Sudah perawan! Eh tunggu, apa kau masih perawan?" aku memberi tatapan jijik pada Cara.

"Jaga mulutmu Candy! Aku percaya pada Cara, lagipula kalau memang terjadi sesuatu, Ley adalah orang pertama yang akan kutemui."

Aku hanya cemberut karena tidak mendapat pembelaan dari Alex. Cara diam saja sambil menyantap hidangan di atas meja. Menyebalkan!

"Halo? Ian? Ian! Tebak apa yang terjadi kemarin malam? Cara dan Ley.."

Cara berdiri dari kursi dan keluar dari dapur saat aku menelepon Ian. Sepertinya dia marah, tapi aku tidak peduli. Aku harus memberitahu Ian perbuatan nekat adik bulenya.

----
Akhirnya sempet update lagi setelah hiatus 1 bulan ._. BTW, kalo mau POV Candy lebih banyak comment ya ^^

Pretty ThingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang