Bab 13.

152 11 0
                                    

Bulan bangun dan bersiap pergi sekolah. Bulan sudah memakai seragam sekolahnya dengan sangat rapi. Tasnya ia gantungkan di pundak kanannya. Ia menyusul bundanya yang sedang berada di dapur.

Bulan memeluknya dari belakang, "Pagi, Bunda. Masak apa, Bun?"

"Nggak tau. Bunda bingung."

"Oke, Bulan makan nasi uduk di kantin sekolah aja, ya, Bun?"

"Iya, terserah."

"Oke, Bulan berangkat. Bye, Bunda," pamit Bulan lalu ia mencium pipi bundanya.

Bulan berlari kecil menuju depan rumah, membuka pagar dan keluar untuk pergi sekolah. Seperti biasanya, ia berangkat naik angkot.

Sesampainya di sekolah, ia langsung menuju ke kantin untuk sarapan. Masih ada waktu sekitar tiga puluh menit untuk makan. Bulan mencari bangku lalu duduk disana dan menyantap bubur ayam kesukaannya.

"Bulan." Seseorang duduk di sebelah Bulan.

Bulan menoleh, "Bima? Ada apa?"

"Nggak apa-apa. Cuma mau numpang duduk."

"Oh. Kondisi Bintang sekarang bagaimana?"

"Nggak tahu. Kemarin, terakhir kali aku lihat, dia masih tertidur."

"Aku ingin ke sana," ucap Bulan lirih.

"Ya udah, ke sana aja."

"Kamu nanti ke sana juga?"

"Iya. Mau aku antar?"

"Nggak ngerepotin?"

"Nggak. Tenang aja."

"Ya udah, boleh."

"Nanti aku jemput. Aku ke kelas dulu."

Bima pergi ke kelasnya. Sementara Bulan tetap memakan bubur ayamnya. Setelah makan, Bulan menuju kelasnya dan duduk di bangkunya. Melakukan aktivitas rutin sebelum masuk: baca novel.

"Bulan," panggil Erin.

"Ya?"

"Tadi gue kan lihat teman-temannya Bintang, tapi Bintang nggak ada. Menurut lo, Bintang dimana?"

"Bintang ... anu ... dia ... kecelakaan."

"Serius lo?!"

Bulan mengangguk.

"Oh."

"Udah nggak marah lagi, nih?"

"Menurut lo gimana?"

"Udah nggak."

"Ya udah."

"Oh, oke." Lalu Bulan melanjutkan membaca.

Tak lama kemudian, Bu Lidya masuk ke kelas Bulan dan mengisi pelajaran.

"Oke, kita mulai pelajarannya," ucap Bu Lidya.

Semua anak mencatat pelajaran Bu Lidya. Ruang kelas menjadi sepi dan pasif. Semua mata siswa tertuju pada satu titik, yaitu papan tulis.

***

Di saat istirahat, Erin dan Bulan langsung menuju ke ruang musik untuk latihan. Disana sudah terdapat Hanin yang memainkan gitarnya.

Malam & Siang; Perbedaan yang MenyempurnakanWhere stories live. Discover now