Bab 6.

186 17 0
                                    

Sudah sekitar satu tahun Bulan bersekolah disana. SMA yang mungkin akan membawa perubahan untuknya. Dan benar saja, kini Bulan mulai berubah. Ia mencintai seseorang yang bahkan tidak mengenalnya.

Bulan duduk di depan kelasnya, memandangi kelas seberang, XI IPA 1.

"Bulan, liatin siapa, sih?" Erin mengagetkan Bulan.

"Liatin orang."

"Siapa? Bintang, ya?"

Bulan hanya terdiam dan melanjutkan aktivitasnya yang sempat terpotong oleh Erin.

"Ehm.... Lo suka sama Bintang, ya?"

"Ah. Nggak."

Bulan memang tidak pernah cerita persoalan ini kepada siapa pun, termasuk bunda dan Erin.

"Udah ayo masuk. Udah ada bel," ajak Bulan lalu meninggalkan Erin.

"Lo suka sama Bintang, ya?" bisik Erin saat jam pelajaran.

"Nggak. Apasih."

"Nggak usah bohong, gue tahu."

"Yaudah. Kalo udah tahu, diam."

"Loh? Berarti benar kamu lo suka Bintang?"

"Saya minta tolong satu anak untuk memanggilkan Bintang, anak kelas XI IPA 1. Siapa yang mau?" ujar ibu guru yang berhasil membuat Bulan terkejut saat mendengar nama Bintang.

"Saya, Bu," jawab salah satu siswa.

"Tolong panggilkan, ya. Ibu minta tolong."

"Iya, Bu."

Tak lama kemudian Bintang memasuki ruang kelas Bulan. Bulan terus melihat Bintang dengan sangat lama. Saat Bintang menoleh ke arah Bulan, Bulan menundukkan kepala. Sepertinya ia mulai salah tingkah.

Erin menyikutnya dan berkata, "Dilihatin aja terus."

"Apa, sih, Rin. Nggak ngelihatin kok aku."

"Masa? Terus tadi itu lihat siapa?"

"Bu guru."

"Bohong lo. Udah deh. Lo sama gue itu udah kenal satu tahun. Gue tahu kapan lo bohong dan kapan kamu jujur."

"Terus sekarang aku lagi apa?"

"Lagi bohong."

"Yaudah terserah."

Bulan dan Bintang tidak sedekat dulu. Terakhir kali mereka bertemu dan berbicara adalah saat Bulan mengembalikan dompet Bintang satu tahun yang lalu. Setelah itu mereka jarang berbicara lagi. Bisa jadi Bintang sudah lupa bahwa ia ingin berkenalan dengan Bulan.

Setelah Bintang keluar dari kelas Bulan, Bulan masih tetap tersenyum tanpa alasan. Tanpa bertanya, Erin sudah mengetahui jawaban pertanyaannya. Jawabannya adalah sekarang Bulan sudah mulai suka dengan Bintang.

"Ehm.... Dari tadi salting terus," canda Erin.

"Apasih, Rin. Nggak salting kok."

"Iya, tapi senyum-senyum terus. Tanpa alasan."

"Biarin. Yang senyum siapa, yang ribut siapa."

Bulan izin ke toilet. Ia berjalan menuju toilet sendirian. Bulan melewati koridor depan kelas Bintang, karena itu adalah jalan satu-satunya menuju toilet wanita. Saat Bulan berjalan di depan kelas Bintang, Bulan mengintip dari luar jendela, melihat apakah ada Bintang atau tidak. Ia memalingkan pandangannya ke depan setelah menyadari bahwa Bintang tidak ada di kelasnya. Saat Bulan melihat ke depan, terdapat Bintang dan salah satu temannya yang berjalan ke arah Bulan. Tentu saja mereka ingin masuk ke kelasnya.

Malam & Siang; Perbedaan yang MenyempurnakanWhere stories live. Discover now