26. Voucher

70 8 2
                                    

bahagia bukan tentang angka tapi semua itu tentang rasa dan berbagi adalah salah satu cara untuk bahagia

-wominky-


Setelah mendapat hadiah perlakuan Ivan ke Jasmine benar-benar sangat biasa, tidak ada kata spesial bahkan dengan santai kadang Ivan melewati Jasmine dengan mobilnya dan hanya sedikit melirik atau kadang tidak sama sekali, saat berpapasan pun ia fokus dengan laptopnya.

Ini sudah hampir Ujian Akhir Semester, jadi banyak data yang harus direkap lalu dirata-rata untuk nilai semester satu. Ivan adalah salah satu orang penting di sekolah ini, ia harus mengolah semua data tentang siswa apalagi siswa kelas IX, yang sebentar lagi akan mengadakan simulasi UNBK.

Awal semester dua nanti ia akan mengurus simulasi UNBK yang pertama, banyak data siswa kelas IX yang harus benar-benar betul agar tidak terjadi kesalahan saat UN.

Hingga UAS datang, dilaksanakan selama enam hari berturut-turut. Hingga pada akhirnya selesai, namun hingga selesai UAS tak ada perubahan sifat yang ditunjukkan Ivan secara signifikan, setelah mendapat hadiah tersebut, bahkan Ivan belum mengucap terimakasih ke Jasmine.

Jasmine frustasi, apa salah ia tidak memberikan hadiah tersebut secara langsung. Atau malah seharusnya tidak memberikan hadiah itu.

Itu masih menjadi unek-unek Jasmine sampai sekarang. Sampai pada akhirnya rapor pun dibagikan, liburan akhir tahun di depan mata tak nampak, ucapan terimakasih yang jauh dibibir Ivan nampak bagi Jasmine.

Bagaimana ini? Hingga orangtua Jasmine mengajak pulang setelah mengambil rapornya. Ia melihat Ivan di depan ruang guru sedang berbincang dengan guru lainnya. Ia sangat frustasi saat ini, hingga akhirnya Jasmine pulang bersama orangtuanya. Ivan terlihat sedang meliriki mobil putih tersebut. Mata keduanya saling menangkap namun sayang kaca mobil langsung ditutup oleh ayahnya.

^^

Jasmine telah sampai di rumahnya, ia mengambil rapor yang tadi dibawa oleh ayahnya. Ia melihat sekilas nilainya dan melihat beberapa voucher makan pizza dan beberapa bimbel, sebagai bonus mendapat ranking satu. Lalu ia membawa dan menyimpan di map kemudian disimpan di meja belajarnya.

Ia memainkan hpnya sampai bosan hingga akhirnya memutuskan memasak untuk makan siang. Ia berjalan menuruni tangga dan berjumpa dengan mamanya, "Min mau kemana?"

"Mau ke dapur, pengen masak bosen gaada kerjaan,"

"Oh yuk mama ikut,"

Mereka memasak berdua suasana terasa begitu hening hingga sang Mama kembali buka suara, "Tumben kamu bosen, biasanya kalau pulang pagi bisa seharian di kamar paling keluar makan, mandi, sama wudhu"

"Ya ngga lah ma, gitu banget,"

"Iya trus kenapa tiba-tiba pengen masak,"

"Jasmine, kepikiran voucher dapet dari sekolah di resto gitu, tapi aku kan ngga suka pizza ma,"

"Yauda kasih ke temen mu atau tetangga kita aja yang lebih membutuhkan,"

"Iya juga tetangga belakang rumah kita kurang mampu ma, kasian deh liatnya. Mana anaknya cuma satu yang bisa bantu, umurnya sebaya sama aku lhoh ma,"

"Yaudah sana gih kasihin kalau bisa kasih ongkos kesananya,"

"Ok deh aku tinggal dulu ma,"

^^

Berjalan sekitar dua blok dari rumahnya ia sudah menemukan sebuah rumah yang dimaksud, keluarga tersebut merupakan keluarga yang tidak mampu namun masih memiliki rumah hasil dari donasi. Jasmine pun mengetuk pintu kayu tersebut, hingga seorang wanita seumuran ibunya keluar dari rumah tersebut.

My Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang