22. Sejelasnya

88 13 0
                                    

"Orang ini benar-benar membuat saya frustasi," Ivan bermonolog menghakimi seseorang yang mengiriminya sebuah foto lagi. Disana terdapat dua insan duduk berdampingan seperti sedang membaca buku bersama. Siapa lagi didalamnya kalau bukan Abbas dan Jasmine.

"Masalah satu belum selesai sudah nyari masalah baru," lanjutnya.

Dengan rahang yang mengeras Ivan cepat-cepat berjalan menuju kelas IX E. Ingin membawa Jasmine menuju kantor guru dengan baik-baik, tanpa bentakan. Setelah tiba disana, ia tak menemukan sesosok siswi yang ingin ia temui, malah bertemu dengan Safira.

"Saf, dimana teman kamu?"

"Kayaknya baru jajan,"

"Nanti suruh ke kantor ya, ketemu bapak,"

"Iya Pak,"

Ivan bersegera kembali dengan derap langkah panjang hingga ia cepat sampai di kantor guru. Ketika ia tiba di kantor Jasmine juga sudah tiba di kelasnya, dengan segera Safira menarik tangan Jasmine yang masih memegang jajanan, Safira mengajaknya berlari menuju kantor.

Tak lama kemudian ia sudah berhadapan kembali dengan Pak Ivan.
"Sengaja nyari gara-gara kamu, ya?" tanya Ivan, ekspresinya datar dan sangat dingin sama seperti ketika Ivan pertama kali mengajar Jasmine.

"Belum selesai masalah sama yang katanya kakaknya safira, sekarang sama Abbas, mau kamu apa?"

"Mau saya, saya hidup tenang dan berfaedah," jawab Jasmine lantang

"Berfaedah bagaimana, kerjaannya ngedeketin laki-laki mulu," Bentak Ivan, misinya gagal untuk tidak membentak. Saat itu pula Ardian datang untuk menjelaskan, ia mendengar semuanya.

"Permisi, benar bapak namanya Pak Ivan, saya Ardian" Ardian datang dengan santun, tidak tau bagaimana nanti ia menjelaskan.

"Oh, kamu, pacarnya Jasmine kan?"

"Eh, bentar bapak jangan asal tuduh dong, orang beneran saya cuma nganterin Jasmine, kalau kebukti saya pacaran pasti history chat saya ada nama Jasmine disana, ini cek hp saya," bela Ardian tak mau namanya tercemar.

"Ok, saya percaya sekarang kasus ini selesai kamu boleh pulang,"

"Selamat ya Jasmine satu kasusmu selesai,"

"Sekarang bapak mau manggil Abbas, untuk kejelasan,"

"Baiklah, saya percaya orang yang tidak bersalah tidak akan dihukum untuk kesalahan yang tidak ia perbuat," sanggah Jasmine

"Panggilan untuk Abbas IX H segera menuju ke sumber suara," ucapnya tepat di depan microphone.

Dengan gegas Abbas menuju ke sumber suara tadi, ia bahkan belum mengenakan kaos kaki apalagi sepatu. Ia sudah menghadap Pak Ivan sekarang. Semua penghuni sekolah ini tau siapa pemilik suara yang serak serak lantang itu. Bukan lain, adalah Pak Ivan.

"Assalamu'alaikum warahmatullah Pak, maaf, apa yang bisa saya bantu?" ucapnya santun dan lembut.

"Hmm, kamu bisa bantu saya, Abbas,"

"Lhoh, kok Jasmine disini juga?"

"Ohh.. Ini dia juga ada sangkutannya sama bantuan yang mau kamu berikan ke saya," tukas Ivan

"Baik,"

"Bisakah kamu jelaskan kepada saya apa maksud dari foto kalian berdua ini?"

"Ohh, itu, tadi saya minta bantuan ke Jasmine supaya diajarin materi fiaika, karena kata Bu Fatimah dia pinter dan pernah ikut olimpiade,"

"Lantas, kenapa tidak minta bantuan ke Bu Fatimah?" Ivan mulai memojokkan Abbas dengan jurus seribu pertanyaan.

"Beliau, sedang ada diklat guru Ipa pak,"

"Kenapa tidak tanya temanmu laki-lakimu,"

"Jujur saya kurang faham, jadi saya memberanikan diri tanya ke Jasmine, saya sadar itu bisa menimbulkan fitnah, ya.. Seperti sekarang ini, tiba-tiba saya dipanggil dan dimintai kejelasan, dituduh beradegan tak berpendidikan dan--" alasannya terpotong

"Sudah cukup, Bas, kamu tidak perlu menjelaskan biar aku saja,"

"Jangan memotong!" bentak Ivan lagi, bentakan itu hanya didengar dengan hati oleh kedua insan yang kini berhadapan dengan Ivan, Abbas yang semula berani menyuarakan kebenaran, jari tangannya mulai gemetar, gertakan itu sukses membungkam mulut kedua insan tersebut.

"Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')" jawab Jasmine lantang menyuarakan hadits.

"Benar, mungkin Jasmine hanya mau bershodaqoh Pak, bukan maksud lain,"

"Apa kamu ngga ngerasa ada yang aneh, Bas" ucap Ivan

"Saya biasa aja, toh, kalau dia yang suka sama saya yang dosa 'kan dia karena zina hati, pikiran trus jadi zina mata deh,"

"Seorang muslim tidak akan membiarkan orang lain terjebak dosa," ucap Ivan

"Maka dari itu, saya tidak akan membiarkan murid saya berlaku dosa, kasihan, bisa masuk neraka, coba kalau itu kita yang masuk neraka bisa dibayangkan, Abbas,"

"Stop, disini saya ang salah pak, saya ngajari Abbas itu salah, Oke. Saya dibonceng kak Ardi itu salah, Oke. Dan saya siap dengan konsekuensinya,"

"Bukan, gitu Pak, saya tidak bermaksud membuat Jasmine terjebak dalam dosa,"

Sepertinya pokok bahasan mereka sudah berganti. Bukan tentang pelanggaran Jasmine namun tentang Abbas.

"Bagaimana bisa seorang ketua Rohis, membiarkan orang lain terjebak dalam dosa, bukankah kita diwajibkan untuk saling mengingatkan,"

"Tidak, Pak," jawab Abbas lirih

"Nah, sekarang kalian sudah tahu, 'kan hikmahnya, jangan diulangi ya, kalau mau belajar bareng mungkin Jasmine harus ditemani oleh mahramnya, dari Ibnu Abbas r.a dia berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, 'janganlah seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang wanita kecuali ditemani oleh mahramnya', jadi jangan diulangi ya," ucap Ivan dengan hadits yang ia hafal.

"Dan, ya satu lagi. Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. Qur'an suratul isra' ayat 32,"

"Baik, Pak," jawab mereka berdua berbarengan.

"Yasudah kalian boleh kembali lagi ke kelas,"

-oOo-

Maafin author ya telat update lagi, do'ain aja lancar jaya update MSA.

Semoga seneng karena ini hanya penghibur. Semoga ilmunya bertambah.

Jangan pacaran ya, kalau ukhti diajak pacaran jangan mau, udah keliatan. Nggak bisa jadi imam yang baik, iman aja ngga bisa dijaga apalagi kamu. #azekazek.
©wominky

Udah dulu ya gaes

Jangan lupa baca al-qur'an :)

Wominky.

My Secret AdmirerWhere stories live. Discover now