31. Akhir

43 1 0
                                    

Setibanya di rumah sesuai anjuran kepala sekolah, Ivan langsung menggeledah satu-satu handphone anak didiknya.

Hari ini Ia menargetkan lima handphone, karena ada sekitar 35 handphone, jadi ia targetkan bisa seminggu selesai. Tepat waktu ujian nasional dilaksanakan.

Di SMP 3 Nusantara, jika hp tersita, hanya akan dikembalikan ketika lulus, dan waktunya sangat tepat sekarang.

"Ah, handphone fabian, sudah kuduga jika isinya seperti ini, video video hingga ratusan gigabyte yang sangat menjijikan," tutur Ivan pada dirinya sendiri setelah memeriksa salah satu handphone dengan label nama Fabian.

Ia memasukkan handphone yang sudah diperiksa ke keranjang. Dan melanjutkan pekerjaannya sampai pada label nama, Andaru.

salah satu teman dekat Jasmine di kelas, banyak sekali foto dirinya di galerinya.

"Ada apa ini?" pekiknya dalam hati sambil berpikir keras dan melihat rincian foto tersebut.

dari whatsapp, foto itu dikirim lewat whatsapp. terpaksa ia harus menggeledah room chat andaru dengan kata kunci "ivan" muncul beberapa hasil, dikirim dari jasmine.

"Anak ini kenapa? nggunjing saya?" pikir Ivan enteng karena itu sudah menjadi resiko guru jika digunjing oleh beberapa siswanya.

Salah satu pesan teks dari Andaru yang dikirim ke Jasmine membuat Ivan mengernyit.

gelembung obrolan itu berisi "Lo udah kelewatan min, dia udah punya istri, ngga seharusnya lo kayak gini, kontrol diri lo,"

balasan dibawahnya lebih mengejutkan lagi, "Gue tau, tapi ini tuh udah dalem banget, gue bukan lagi mengagumi beliau sebagai guru tapi sebagai pria"

Kalimat dalam bubble yang terbaca lewat lempeng layar itu menembus kepala Ivan. Ia. Tak. Habis. Fikir.

ia tak pernah menyangka murid yang ia kira tidak menyukainya malah menaruh harap sedalam ini dalam diri Ivan.

Tanpa babibu lagi Ivan mengambil handphone Jasmine, Ivan tau ini melanggar privasi, tapi privasinya juga digantung disini.

Ivan menggeledah tiap sosmed yang dimiliki Jasmine, ia mendapati satu akun yang dipegang jasmine, nampak seperti akun mati.

Namun, akun itu mengikuti 3 orang, akun anaknya, akun asli jasmine dan akun Ivan sendiri.

"Seniat itu kah dia?" pekik Ivan

Beralih ke galerinya, satu folder yang berisi puluhan foto. Foto Ivan lebih tepatnya, walau tak sampai ratusan namun ini bisa dikatakan sangat banyak.

Ivan ingat ia mendapat beberapa pesan dan telepon dari nomer tak dikenal cukup sering beberapa bulan belakangan ini, ia pun mengambil handphonenya dan ingin membuktikan kecurigaannya.

ia menelepon nomer tersebut, namun handphone Jasmine sama sekali tidak berdering. Entah bagaimana tapi nomer yang digunakan untuk meneleponnya tadi pagi dan pesan pesan yang mengatakan kerinduan itu berbeda.

Berbeda belum tentu berbeda pengirim, bisa saja satu orang dengan beberapa nomer berbeda, sekarang teknologi sudah sangat maju dan cukup terjangkau.

My Secret AdmirerWhere stories live. Discover now