12. Terlaksana juga

130 13 7
                                    

Sebab semua pertanyaan memerlukan jawaban, dan semua perbuatan meminta pertanggungjawaban, maka
baik-baiklah kalian dalam berucap dan berbuat.

- MSA VOL.1 -

------------------------------------

Jasmine POV😛

Semenjak mendapat nomor WA Pak Ivan, chatnya kusematkan agar slalu berada dibaris paling atas, tak jarang dia slalu menge-chat duluan. Memang seperti itu yang aku harapkan, tapi aku sadar bahwa dia mencintai istrinya.

Memiliki anak yang tunarungu sekaligus gagu sepertinya tidak terlalu ia pikirkan. Pikirannya seperti hanya untuk membahagiakan keluarganya, sudah bisa ditebak. Hanya agar si Bungsu bahagia karena melihatku, ia rela mengundangku untuk bukber dengan keluarganya.

Entah ini gue yang ke-ge-er-an atau memang niatnya seperti itu. Tak jarang ia mengganti foto profilnya dan entah kenapa aku mengoleksinya. Seperti para kpop yang mengoleksi lagu yang terbit sebulan sekali dan selalu dinantikan.

Suatu hari ia mengganti PPnya dengan foto keluarga, kulihat wajah istrinya begitu terlihat raut bahagia, teduh dan berseri.

Ia pasti bahagia memiliki suami seperti Pak Ivan, yang mapan, agamanya bagus, tampan, walau tidak terlalu tinggi.

Sudah-sudah ini kenapa kita ngebahas Pak Ivan sih.

^^

Minggu lalu aku dan Roro berhasil meminta ijin ayahku untuk menjadi makmum Muzammil Hasballah, namun dengan syarat ayahku harus ikut, memang sedikit menyebalkan tapi yasudahlah, namanya juga orangtua.

Kembali aku mendapat undangan bukber dari Pak Ivan, dan kali ini aku bertekad harus menghadirinya, karena belum tentu tahun depan aku mendapat kesempatan yang sama.

Akhirnya ayah mengijinkanku pergi, tapi harus kurelakan uang jajanku saat idul fitri nanti sebesar Rp 200.000,- . Tak apa demi bukber bersama sang idola.

Ini begitu mengejutkan Pak Ivan menawarkan jemputannya untukku dan serta merta membawa anak bungsunya, disaat aku hendak melangkah keluar rumah ia meneleponku.

"Assalamualaikum, Jasmine saya perjalanan jemput kamu, didepan SMK, kan? Saya segera tiba. Wasalamualaikum"

Belum sempat kujawab ia sudah mengakhiri panggilannya. Langsung saja aku berlari menuju SMK yang dimaksud, agar Pak Ivan tak mengetahui bahwa itu adalah rumahku sekaligus rumah Pak Djody teman ngajinya.

Tak lama menunggu mobil fortuner itu sudah datang dan segera aku masuk kedalamnya. Ya.. Benar saja ada Sauqie disana, dengan tingkah polosnya yang aku rindukan ia memulai pembicaraan denganku.

"Kak, aku mau cerita boleh" ucapnya dalam bahasa isyarat.

"Boleh" ucapku dalam bahasa isyarat juga.

"Kenapa, sih banyak orang yang ngga suka sama aku, apa karena aku ngomongnya ngga lancar, atau aku mendengar dengan alat." ucapnya polos

"Bukan, mereka hanya iri kepadamu. Kau diciptakan special, lain dari yang lain. Buktinya banyak yang sayang sama kamu salah satunya kak Jasmine."

Begitu aku selesai menjelaskan langsung ia memelukku erat dan berkata

"Tak–jak–min– ja–ngan–kek–mak–na–mak–na atu tayang tak jasmine" ucapnya terbata sekaligus terisak.

Aku terharu melihatnya pipi berwarna sawo matang itu kini dibasahi cairan bening yang sepertinya sudah menumpuk dipelupuk matanya. Akupun mengusapnya aku tak mau kalau pak Ivan sampai tau anaknya menangis ketika didekatku.

My Secret AdmirerWhere stories live. Discover now