2. First meet

442 89 14
                                    

Jangan mati-matian mengejar sesuatu, apalagi sampai melupakan Allah dan melupakan datangnya kematian.

-wominky-

-oOo-

Sial, sepertinya kata itu cocok untuk menggambarkan keadaan guru olahraga yang ditunjuk untuk membimbing seorang murid yang mungkin sangat tidak ia sukai.

Panggil saja ia dengan sebutan Ivan, guru olahraga yang slalu mengenakan celana non isbal, berjenggot tipis, lumayan tinggi dan lumayan tampan.

Menurut orang-orang disekitarnya ia termasuk orang yang religius, tapi berbeda dengan Jasmine ia adalah murid yang akan dibimbing oleh Ivan.

Bukan religius lagi, menurut Jasmine, Ivan adalah salah satu kriteria calon suami idaman baginya walau ia baru berumur 14 tahun, kepikiran ngga coy umur 14 tahun uda mikirin calon suami, padahal temen-temennya baru mikirin nanti mau ke SMA/SMK mana dan nanti bakal jadi apa.

Tapi Jasmine tak terlalu merisaukannya, karena yang terpenting baginya adalah Tuhan, karena hanya Tuhan yang bisa memahaminya maka dari itu ia berusaha membalasnya dengan rajin ibadah.

Nah, nikah itukan ibadah seumur hidup jadi ia mencoba memilih calon suami yang tepat untuk menyempurnakan separuh agamanya.

Celana non isbal (ada di mulmed⬆) dan kaos biru khas guru olahraga dikenakan oleh Ivan,

sepatu cats yang ia kenakan mulai mengeluarkan suara langkah kaki.

Ivan hari ini akan mengajar kelas VIII H, tepat hari jum'at, hari spesial bagi para muslim namun tampaknya Ivan terkesan tak bersemangat,

ia hanya memberikan tugas yang harus dikumpulkan hari itu juga, mungkin hanya pilihan ganda tapi jumlahnya 100 soal, Jasmine yang sadar bahwa Pak Ivan akan segera meninggalkan kelasnya pun mulai mencopot sepatu dan kaos kakinya,

mengambil mukena bersama qur'annya, tepat ketika Pak Ivan keluar dari kelasnya ia pun bergegas ke mushola melaksanakan sholat dhuha,

namun langkahnya tertahan ketika mendengar ucapan salah satu temannya,

"hei jasmine jangan sok alim deh lu emang ini pondok pesantren apa?!, kerjain dulu tuh tugas lu dari guru kesayangan lu tuh" ucap salah satu teman Jasmine yang bernama Novi.

"Maaf tapi saya nggak bisa ngasih waktu sisa ke Tuhan saya, saya bakal ngasih waktu sisa saya ke dunia, bagi saya Tuhan nomer satu.",

balasan dari Jasmine membuatnya menjadi pusat perhatian kelas sekarang, sadar akan keadaan itu jasmine langsung bergegas ke mushola.

Ketenangan kembali ia dapatkan. Jantungnya seolah copot setelah temannya berkata seperti itu.

Ia pun sudah menyelesaikan urusannya dengan Tuhan, sekarang waktunya mengerjakan tugas, walau ia lebih suka menghabiskan waktu dengan Tuhannya tapi ini keterpaksaan yang harus dilakukan, tugas yang banyak tak membuatnya stres.

Ia pun kembali ke kelas dan mengambil buku tugasnya, namun ia kembali lagi ke mushola dan mengerjakan disana,

suasana yang tenang mampu membuat ia hanya butuh waktu 30 menit, untuk menyelesaikan soal sebanyak itu dan mengumpulkannya, ia kembali ke kelas dan memanggil gengnya.

"woyy uda belum nii gua uda selese tugasnya mau nyontek ngga?",

"iya, iya aku mau" balas Intan.

"pasti jasmine gini ada maunya nih" balas Dian.

"Iyalah, paling dia mau modus tuh ke kantor, ketemu pak Ivan."timpal fira,

"iya biar banyak dulu bukunya, baru dikumpulin, kan kalau bukunya cuma punya jasmine keliatan banget ya nggak?!" timpal Fico seolah tau alasan Jasmine memberikan jawaban dari semua tugasnya, secara tidak cuma-cuma tentunya.

Ada bayaran khusus, yang tidak berupa uang. Maklum, jasmine bukan tipe mata duitan walau keluarganya berduit.

"''''''''''''''

HOPE YOU LIKE IT GUYSS

Pembaca yang baik slalu ikutin ceritanya dan ngevote,silahkan berkomentar jangan lupa follow akun aku: )

Maafkan segala ketypoan and keabsurdan

My Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang