20. Just Wait

88 12 4
                                    

Maka sesungguhnya bersama kesusahan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesusahan ada kemudahan.

Q.S Al-Insyirah : 94 (5-6)

-oOo-

Puji dan syukur Jasmine ucap, berterimakasih pada sang Pengabul permohonan, yang slalu memberi kemudahan dalam kesulitan.

Hari ini ia mengalaminya, sekarang kakaknya pergi keluar rumah yang hanya menaiki sandal jepitnya. Ketika Jasmine mencari camilan di dapur, ia melihat secarik sticky notes, tertulis disana
"Kakak pergi beli makan, ga ada makanan, ama nasi di warung depan"

Padahal baru ± 60 menit yang lalu ia makan bersama Dian di foodcourt sebuah mall.

Benar-benar baru kali ini  Jasmine merasakan hubungan kakak adik yang sebenarnya, penuh kasih sayang.

Baru sekarang ia merasakankedamaian saat bersama kakaknya, saat ada ayah dan mamanya mereka sangat tidak akur bahkan oertengkaran mereka terkadang dipicu oleh hal-hal sepele.

"kakak ini, kuno banget dah, kan ada kan bisa delivery order atau make ojol," batin Jasmine sambil cengar-cengir.

"tapi alhamdulillah, lebih menghemat kuota ku yee," ucapnya sambil menghela napas , dan dilanjutkan gerakan bak penari balet di dapurnya. Maklum saja setiap pesan lewat ojol atau delivery slalu menggunakan kuota dan pulsa Jasmine.

Thariq—kakaknya pulag membawa makanan

"mau makan?" Thariq memulai pembicaraan saat Jasmine asik memainkan handphone nya di ruang tamu.

"nanti," balasnya singkat

Tanpa menghiraukan respon adiknya ia langsung berjalan penuh aura dingin, sepertinya sifat yang lama sudah kembali pada diri Thariq yakni bersikap masa bodoh dengan semuanya.

Setelah memainkan ponselnya sampai jenuh, ia memilih mandi dan ganti baju, lalu memainkan ponselnya lagi. Hari sudah malam kini sudah pukul 18.48 kakaknya punya kegiatan latihan teater di kampus,

"kakak tinggal, baik-baik di rumah, kalau chat kamu ngga dibaca doi jangan sampe rumah ini yang kamu bakar," kekeh kakanya yang berada di depan pintu kamar Jasmine. Se-masa bodohnya Thariq tentang segalanya, ia tetap bilang ke orang rumah kalau dia akan pergi, semata-mata agar saat pergi ia tak diganggu.

 "Tambahan, katanya ayah sama mama besok udah pulang." Kakaknya langsung pergi menutup pintu kamar berwarna putih itu. 

 "Kak, tunggu, Kakak tau darimana?" sayangnya suara Jasmine tiak dihiraukan oleh Thariq.

"ternyata bukan doi aja yang suka ngegantungin orang , seorang kakak juga bisa, kok gue jadi sedi,"

Pesan masuk ke hp Jasmine

Ayah

Besok ayah pulang>.<

"ayah ngetiknya gak isa santai, segala make emot kek gitu," Jasmine tertawa geli melihat ayahnya menggunakan emoji yang antimainstream.

Kabar baik ini sudah dipastikan oleh sang Ayah, jadi tak perlu meminta kejelasan pada orang yang menggantungkannya tadi—Thariq.

Ia pun memilih untuk tidur.

^^

Masih dengan setelan biru-putih khas anak SMP, hanya saja bad yang ada pada seragam tersebut adalah lambang SMP nya bukan lambang OSIS. Pukul 06.37 ia berangkat. Kali ini meminta untuk diantar oleh kakanya , untuk menghemat kuota begitulah alasannya tak ingin naik ojol, lagipula kakaknya juga kuliah sekitar jam 8, jadi ada waktu untuk perjalanan dan cari makan. Mereka berdua pagi ini sama-sama belum sarapan.

My Secret AdmirerWhere stories live. Discover now