[62] Break?

487K 32.8K 4K
                                    

Seneng banget cerita ini bisa di ranking ke 1 di Random, nggak pernah ngebayangin sebelumnya bakal dapet antusiasme dari kalian semua gengs, terhura jadinya😢😢
Pokoknya makasih banget buat semua yang udah meluangkan waktunya buat baca cerita gak jelas ini, tanpa kalian aku bukan apa-apa😢😢 thank you so muchh😘😘

Dan aku sebel banget sama silent reader!! Buat kalian para sider, menjauhlah dari lapak ini!! Ini bukan buat kalian

Vote + comentnya yoo guys. Update aku tergantung sama respon kaliam💕💕



"Mik!! Dicari Kak Aldi tuh." Ujar  seorang Cewek yang kali nggak salah satu kepanitian dengannya.

"Mau ngapain?"

Cewek itu mengedukan bahunya. "Kurang tahu tuh. Yaudah yak Gue duluan."

Mika mengangguk. "Makasih."

Setelah Cewek itu berlalu Mika melangkah dengan lesu menuju ruangan rapat.

Mika membuka pintu ruangan tersebut dan mendapati Aldi tengah duduk dengan laptop dihadapannya.

"Ada apa Kak?" Tanga Mija to the point.

Aldi mendongak dari laptopnya. "Walaikumsallam."

Mika meringis malu. "Asallamualaikum."

"Duduk." Ujarnya.

Mika menuruti perintahnya, duduk dikursi yang posisinya berhadapan dengan Aldi.

"Kemarin kenapa nggak rapat?"

Mika menegak salivanya susah payah, ayo otak pinter cari alasan se-logis mungkin. "Oh, kemarin Saya nggak enak badan Kak. Jadi Saya langsung pulang."
Mika menghembuskan napas leganya, ketika telah mendapat ide paling cerdas yang ada diotaknya.

"Kenapa nggak izin dulu?"

Lagi-lagi Mika menahan napasnya. "Oh itu Kak, Sa... Saya lupa." Ujarnya lalu menatap ujung sepatunya.

"Gue didepan Lo bukan dibawah."

Mika sontak mendongak. "Maaf Kak."

Aldi menghela napas berat. "Tentang proposal yang tempo hari Lo ajuin ke Gue, gimana?"

Mika memgerutkan dahinya. "Gimana apanya Kak?"

Aldi berdecak. "Lo gimana sih!! Nggak ada profesionalnya sama sekali. Guekan nyuruh Lo buat pelajarin."

Mika mengutuk Angkasa dalam hatinya, Ia jadi melupakan segalanya karena Angkasa. Mika menghela napas. "Maaf Kak."

"Maaf nggak bakal nyelesain masalah. Sebenernya apa alesan Lo masuk kepanitiaan ini?"

"Ngg... buat nyari pengalaman Kak."

"Gue enggak butuh orang yang ikut kepanitiaan ini cuma buat nyari pengalaman tapi Gue nyari orang yang mau Gue ajak buat kerja sama biar acara ini sukses. Walaupun acara ini bukan event yang gede se-enggaknya Gue butuh sebuah komitmen."

Mika diam mencermati.

"Lo paham?"

Mika memgangguk. "Iya Kak."

"Sekarang Lo bawa proposalnya?"

"Bawa Kak."

"Keluarin!"

Mika mengeluarkan proposal yang ada didalam tasnya.

"Ini Kak." Ia menyumpan proposal tersebut diatas meja.

"Baca!"

Lagi-lagi Mika menuruti ucapan Aldi, Ia mulai membaca halaman per halaman.

Drrttt....drrtttt....

Married With SeniorWhere stories live. Discover now