[41] Sorry 2

488K 29.6K 930
                                    

-next? Vote 200, coment 50. Berani? Kalo mencapai target aku update cepet-







Setelah sekitar 30 menitan. Disinilah Mika berada, duduk diatas motor Riko dengan harap-harap cemas. Masalahnya ini melibatkan nyawa. Oleng dikit nyawanya terancam. Lagian si Riko tega bener sama Cewek sendiri.

Bunyi gerung motor saling bersahutan menambah kepengangan ditelinga Mika.

"Pokonya Lo harus pegangan. Jangan sampe engga." Ujar Riko dengan sedikit berteriak.

"Iyalah Gue tau. Mana mau Gue mati muda." Ujar Mika.

Riko terkekeh.

"Btw, taruhannya apa?" Tanya Mika.

"Biasa, duit."

"Berapa?"

"Seorang 2 juta."

"Gila. Dapet dari mana Lo uang segitu!!"

"Adalah pokonya Lo gak harus tau."

"Yeuuu dasar."

Riko lagi-lagi terkekeh.

Tiba-tiba suasana berubah menjadi hening. Dan tentu saja bahwa itu menandakan pertandingan akan segera dimulai. Sekitar 6 motor sport berbaris dengan rapi di tempat yang telah disediakan begitu pula Riko.

Tiba-tiba muncul Cewek berpakaian seksi dengan membawa bendera ke tengah-tengah jalan.

"1...2....

Kembali suara gerung motor terdengar, lebih kencang dari sebelumnya. Tau pertandingan akan segera dimulai Mika memeluk erat perut Riko.

"GO!!"

Bunyi riuh suara jeritan manusia disekitar dan suara motor yang dilajukan sekencang-kencangnnya benar-benar membuat kepala Mika pusing bukan kepalang.

Mika tak henti-hentinya berdoa didalam hati. Memanjatkan doa-doa yang Ia hafal. Walaupun sebenarnya tak ada satupun doa yang nempel dikepalanya. Lagian setiap pelajaran PAI Ia selalu tidur.

"JANGAN TEGANG." Teriak Riko.

"GIMANA GAK TEGANG. NYAWA GUE TARUHANNYA." Teriak Mika tak kalah kencang.

Riko tertawa. "Gue udah sering balapan. Se-enggaknya Gue bukan amatiran."

"Kita urutan keberapa?" Tanya Mika karena Ia tak memperhatikan jalanan.

"Ke-1."

"Sumpah!! Gila gak nyangka Gue."

Riko terkekeh. Lalu membelokan stirnya ketika ada tikungan tajam.

Kekhawatiran Mika sedikit berkurang, sebab Ia dapat merasakan juga skill balapan Riko.

Sudah sekitar 10 menitan Riko mengendarakan motornya dengan kecepatan penuh, namun tak kunjung Mika temukan garis finish. Apakah selama ini?

Dan karena kurang fokus, urutan Riko menjadi nomor 3. Tak apa, Mika tak mempermasalahkannya yang penting nyawanya aman, itu saja.

"Rik, ati-ati jalannya licin." Ujar Mika didekat telinga Riko.

"Selo, kemaren Gue baru ganti ban."

Lagi-lagi Mika menghela napas lega.

"Pegangan yang kenceng. Gue bakal susul mereka." Ujar Riko ketika menemukan si nomor 2 tak jauh darinya.

Dan tanpa banyak bicara Mika langsung memeluk pinggang Riko erat.

Dan Yeahhh... Riko dapat melewatinya dengan sebegitu mudahnya.

Married With SeniorUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum