[39] Terlanjur

540K 28.7K 1.8K
                                    

WARNING!!!
Jangan mau jadi silent reader!! Untungnya buat kamu apa? Hargailah karya author dengan memberikan voment. Lagian vomentkan gratis nggak mesti bayar. Sebuah voment itu memiliki arti tersendiri bagi penulis.










"Jadi?" Riko bertanya sekali lagi dengan wajah penuh harapannya.

Mika masih bungkam. Ia masih memikirkan 1001 masalah jika Ia salah mengambil langkah. Ini semua seolah simalakama, maju kena mundur pun kena.

"Wah Cabe Gue selamat yak. Akhirnya gak jomblo lagi."

Apa-apa'an ini. Kenapa Sela bersikap demikian. Mika belum menjawab sepatah katapun.

Karena ucapan dan pelukan tiba-tiba dari Sela semua orang yang menyaksikan lantas menghela napas lega. Riko tersenyum diatas panggung sana. Semua orang salah paham!!

"Sela Lo apa-apa'an sih. Gue enggak jawab Iya!!" Desis Mika tajam didekat telingan Sela.

"Diem aja. Lo bakal malu kalo berontak."

"Tapi nggak gini juga caranya. Gue udah punya Angkasa. Lo temen Gue bukan sih!!" Sentak Mika.

Sela melepaskan pelukannya dan bertepatan dengan itu Riko sudah ada dihadapannya dengan senyuman lebarnya.

"Jaga temen Gue yak Rik. Awas aja kalo dibikin nangis." Ujar Sela dengan kekehan kecilnya.

Riko nyengir. "Siap." Ia mengacungkan dua jempolnya.

"Yaudah Gue kesana dulu. Congrats yak kalian berdua." Ujar Sela lalu berlalu begitu saja. Seolah-olah yang Ia lakukan pada Mika tak berarti apa-apa.

"Rik sebe__

"Makasih yak." Ujar Riko dengan senyum kelegaan terpatri diwajahnya.

Mika makin merasa tak enak. Ingin rasanya Ia menangis saat ini juga. Ini semua salah Sela, nyebelin!!

"Gue bakal bahagian Lo sebisa Gue."

"Gue seb__

"Lo jangan kayak keluarga Gue yak. Lo janjikan bakal selalu ada buat Gue?" Tanyanya penuh harap.

Jadi, Riko itu anak broken home, orangtuanya sibuk dengan pekerjaan dan hidupnya masing-masing tanpa memperdulikan keberadaan Riko.

Mika menggigit bibirnya gelisah. Dengan pertimbangan yang cukup berat Ia menganggukan kepalanya.

Dan lagi-lagi Riko tersenyum lebar.

"Makasih Mik makasih banget udah kasih Gue kesempatan." Riki dengan tiba-tiba memeluk tubuhnya.

Mika terharu dengan ketulusan Riko Ia tak akan tega jika harus menghancurkan semuanya. Ia menghela napas beratnya.

Lalu dengan perasaan enggan Ia membalas pelukan Riko. Biarlah ini menjadi balas budinya karena Riko telah baik padanya selama ini.

Dan entah resiko apa yang akan ia hadapi kedepannya.

° ° °

Mika sudah memikirkannya matang-matang, apapun resikonya nanti Ia akan tanggung. Yang terpenting adalah Ia harus jujur pada Angkasa tentang semuanya. Yak, semuanya.

Mika berjalan kesana kemari mencari keberadaan Angkasa, Ia telah menyusul ke kelasnya tapi tak Ia temukan batang hidungnya.

Dan pilihan terakhirnya adalah ruang osis.

Dan belum sampai di depan pintu, Angkasa sudah keluar dari ruang osis dengan langkah yang tidak selow.

"Sa!!" Panggil Mika.

Married With SeniorOù les histoires vivent. Découvrez maintenant