[45] The Chance

536K 32.9K 1.1K
                                    

Berhubung banyak yang nunggu akhirnya aku update hehe....
Cekidot





Sejak awal Ia mengijak gerbang sekolah sampai dikoridor Mika menjadi pusat perhatian para siswa lainnya. Sebenarnya ada beberapa alasan :

Yang pertama, mereka memperbincangkan Mika karena kejadian tempo hari dilapangan. Ya tentu saja kejadian tersebut adalah berita besar bagi seantero sekolahan. Jarang-jarangkan liat Mika dipermalukan seperti itu.

Yang ke-2 mungkin adalah alasan yang paling tepat. Karena, demi dewa neptunus. Baru kali ini para siswa melihat Mika berpakaian lengkap. Lengkap dalam artian, baju tidak ketat, rok dibawah lutut, memakai dasi, memakai ikat pinggang, sepatu warna hitam serta kaos kaki putih panjang. Setelah dua tahun lamanya mungkin baru kali ini Mika berpakaian layaknya anak Sma pada umumnya.

Namun dari kebanyakan reaksi para siswa/i yang paling terngiang ditelinga Mika adalah desah kecewa para Cowok yang tak dapat melihat pemandangan secara gratis lagi, asshole memang.

"OMG!! Demi apapun Gue kira ada siswi baru nerd. Dan ternyata sahabat Gue yang paling belangsak ini toh yang jadi pusat perhatian." Ujar Ibay, lalu mengalungkan sebelah lengannya dibahu Mika.

Mika mendelik sinis. "Pergi jauh-jauh sana. Gedeg Gue." Ujar Mika.

Ibay nyengir. "Ada angin apa nih Elo tumben-tumbenan pake pakean ke gini?"

"Ya serah Gue dong."

"Yailah nih anak ditanya baik-baik malah nyolot." Ibay menoyor kepala Mika.

Mika mengusap kepalnya. "Masih pagi juga ish." Kesalnya.

"YAAMPUN YAAMPUN!!"

Mika menghela napas lelah. Satu orang alay lagi yang akan mengacaukan paginya.

"Bay emang Mika punya kembaran yak? Sumpah mirip banget." Uhar Firdan dengan begonya.

"Ini Gue kampret." Ujar Mika menggeram kesal.

Furdan nyengir. "Nggak kesambet Lo?"

Mika tak menjawab Ia hanya memutar kedua matanya jengah.

"GILA!! CABE-CABEAN INSHAF WOY." Seru Satya berlarian diujung sana seperti orang gila.

Mika makin badmood saja.

"Alhamdulilah dapet hidayah juga Lo." Ujar Satya dengan melongokan kepalanya kearah Mika.

"Kayaknya Kita harus ngadain syukuran deh." Ujar Firdan lalu disusul tawa keduanya.

Mika berjalan dengan cepat mendahului ketiga teman brengseknya. Orang mah simpati temannya jadi baik, lah ini.

"Woy, mau kemana Lu? Mau solat duha ya, buru-buru amat?" Seru Satya yang lagi-lagi menjadi bahan tertawaan bagi ketiganya.

Karena langkah kakinya yang buru-buru secara tak sengaja Ia menabrak seseorang.

BRUKK

"Eh, sorry Gue nggak sengaja." Ujar Mika panik sebab Ia melihat buku berceceran dilantai. Dengan buru-buru pula Ia memungutinya.

"Nih. Sorry yak sekali lagi." Ujarnya dengan tersenyum tulus.

"Eh, iya gak papa." Jawab Cowok yang ditabrak oleh Mika dengan sorot takjub. Mimpi apa Ia semalam, bisa mendapat senyuman si kembang sekolah.

"Yaudah Gue duluan." Pamit Mika lalu meninggalkan Cowok tersebut yang masih menganga lebar.

Mika melangkah masuk kedalam kelas yang masih lumayan sepi, pasti ke-3 temannya pergi ke kantin terlebih dahulu. Tapi ada seorang Cowok yang duduk dipojokan kelas sambil menundukan pandangannya dengan tangan menggenggam handphone.

Married With SeniorWhere stories live. Discover now