[30] D-day

662K 43K 1.3K
                                    

WARNING!!!
Jangan mau jadi silent reader!! Untungnya buat kamu apa? Hargailah karya author dengan memberikan voment. Lagian vomentkan gratis nggak mesti bayar. Sebuah voment itu memiliki arti tersendiri bagi penulis.























Ini adalah hari ke-tiga Angkasa dirawat dan kata dokter Angkasa sudah bisa dibawa pulang tapi untuk berjalan Ia harus masih menggunakan tongkat (apasih author kagak tau namanya, maafinn huhu).

"Semua udah siapkan Be?" Tanya Satya sambil menjinjing tas besar perlengkapan Angkasa selama dirawat.

Dan sekali lagi Mika mengecek barang-barang siapa tahu ada yang ketinggalan.

"Udah."

"Ayo Kak Gue bantuin." Ujar Ibay sambil memapah Angkasa ke kursi roda.

"Ck. Ngapain pake kursi roda segala sih. Gue nggak lumpuh." Protes Angkasa.

"Diem coba. Protes mulu." Sewot Mika.

"Cepetan Bay. Kak Surya udah didepan katanya." Ujar Satya sambil memegang handphonenya.

"Ayo capcus." Seloroh Ibay sambil mendorong pelan kursi roda Angkasa.

Satya dan Mika berjalan dibelakangnya dengan tangan menjinjing masing-masing tas.

"Buset dah. Lu bawa pakean Kak Angkasa buat dirawat apa mau liburan, banyak banget."

"Bacot."

"Kalian bolos yak?" Tanya Angkasa.

Ke-tiganya nyengir. Angkasa menghela napas. "Sebagai gantinya ntar kalian Gue traktir."

Ibay dan Satya sudah bersorak senang.

"Ih ngapain sih Sa. Buang-buang duit traktir mereka berdua. Mereka mah kalo dibaikin tuh suka ngelunjak tau."

"Sirik ae Lu." Satya menoyor kepala Mika.

"Mulai! Toyor lagi aja ikhlas Gue nyet." Sewot Mika.

Satya tertawa bangsat begitu juga Ibay dan Angkasa.

"KAK!!" Teriak Satya di tengah-tengah keramaian ketika mendapati Surya tengah berdiri dengan mobil disampingnya didepan pintu utama rumah sakit.

"Kagak usah kampungan juga anjir." Mika menoyor kepala Satya itung-itung balas dendam hehe

"Iya ih Sat Lo malu-maluin banget gila. Kayak yang kagak ketemu Kak Surya berpuluh-puluh taun aja." Celetuk Ibay.

"Yaaa serah Gue dong. Kok kalian yang sewot."

"Pengen Gue sleding tapi kesian." Gumam Ibay.

"Kalian jemput Angkasa apa ikut pengajian sih lama amat." Gerutu Surya.

"Yaa selo dong Kak. Kan kita jalannya pake kaki bukan terbang."

"Berisik. Bantuin Gue berdiri." Ujar Angkasa.

Dengan sigap Surya membantu Angkasa berdiri dan memapah Angkasa untuk masuk kedalam mobil.

"Cepetan masuk. Mau Gue tinggalin?"

Dengan serentak ketiganya memasuki mobil tersebut dengan Ibay didepan, Mika, Satya dan Angkasa berada dibangku belakang.

                  ○        ○        ○

"Sa ih, jangan sekolah dulu. Ntar aja kalo udah baikan." Protes Mika ketika mendapati Angkasa tengah bersiap dengan seragamnya.

"Gue udah enakan." Ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya.

Married With SeniorWhere stories live. Discover now