[21] Malam mingguan

740K 46.3K 5.7K
                                    

Udah jam enam malem tapi Angkasa belum pulang juga. Mika jadi sangsi acara ngedatenya bakal jadi. Tapi yaudahlah yaa...

Drrttt....drrtt...

Angkasa
Siap-siap Gue otw

Mika membaca baik-baik line yang dikirim Angkasa barusan. Dengan semangat 45nya Mika lantas memilih pakaian yang akan dikenakannya.

Dan pilihannya jatuh pada celana jins panjang dengan sweter putih. Karena tadi sore Mika sudah mandi jadi kali ini Mika hanya mencuci muka dan gosok gigi lalu mengganti pakaiannya.

Sudah siap dengan pakaian Mika berjalan kemeja riasnya. Ia mulai memoles wajahnya seperti biasa tapi malam ini Ia hanya menggunakan liptin dibibirnya biar kaya abg jaman jigeum. Rambutnya Ia kucir satu dan terakhir Ia memakai sepatu warna putih yang senada dengan sweaternya.

Ddrtttt....drtttt

Angkasa
Gue dibawah

Lah Angkasa nggak ganti baju dulu

Mika
Lo ngga ganti baju dulu?

Angkasa
Ngga. Gue bawa jaket

Tanpa membalas pesan tersebut. Mika langsung mengambil slin bag dan menyampirkannya disalah satu bahunya lalu berjalan keluar.

Dan benar Angkasa sudah ada didepan rumahnya. Setelah mengunci pintu Mika buru-buru menghampiri mobil Angkasa dan menaikinya.

"Gue kira ngga jadi."

"Kan Gue bilang bakal Gue usahain. Berarti jadi."

"Btw kita mau kemana?"

"Lo maunya kemana?"

Lah malah nanya balik. Kan kzl.

"Terserah."

"Makan dulu aja yak. Gue belum makan."

Mika mengangguk.

Setelah sekitar 20 menit akhirnya keduanya telah sampai dimall. Kenapa ke mall? Selain banyak yang jual makanan, ceritanya mereka berdua juga bakal belanja mingguan.

"Mau makan apa?" Tanya Mika.

"Spageti aja deh. Lo udah makan?"

Mika menggeleng.

"Yaudah ayo."

Angkasa medekatkan tubuhnya dan dengan mantap menggenggam tangan Mika.

"Biar nggak ilang." Ujarnya.

Saae Lu.

Setelah sampai direstauran spageti keduanya masuk dan memilih meja dipojokan. Soalnya malam minggu gini meja pada penuh.

Lalu keduanya memesan makanan.

"Spageti beef 2 jus jeruk 2." Ujar Angkasa.

"Ada lagi?" Tanya si mbak-mbak pelayannya.

Angkasa menggeleng.

"Tunggu sebentar yak mas mbak."

Keduanya mengangguk.

Lalu kembali hening setelah pelayan tersebut meninggalkan meja keduanya.

"Pacar Lo ada berapa?"

Aelah nanyanya gitu banget.

"Nanya yang bermutu susah yak Sa."

"Guekan cuma tanya."

"Gue enggak ada pacar. Puas."

Married With SeniorWhere stories live. Discover now