[32] Terbagi dua

603K 42.5K 661
                                    

WARNING!!!
Jangan mau jadi silent reader!! Untungnya buat kamu apa? Hargailah karya author dengan memberikan voment. Lagian vomentkan gratis nggak mesti bayar. Sebuah voment itu memiliki arti tersendiri bagi penulis.













Dan sesuai permintaan Angkasa mereka tidak pulang bersama. Tapi, Mika juga tak pulang bersama Ibay, Satya ataupun Firdan.

Entah timingnya yang pas atau apa tapi tadi Riko me-linenya dan mengajak jalan dan berjanji akan mentraktirnya. Tentu saja Mika memanfaatkan kesempatan tersebut. Tapi ingat! Mika hanya jalan tidak lebih, Dia tidak berniat bermain belakang dengan Angkasa titik.

Tit...tit...

Mika menoleh. "Kaget anjir."

Riko dengan wajah tanpa dosanya nyengir. "Yaudah ayok."

Mika mengangguk lalu memghampiri motor sport Riko dan menaikinya.

"Udah siap?"

Mika melingkarkan lengannya disekitaran pinggang Riko, karena memang hal tersebut sudah menjadi kebiasaan untuknya.

"Udah."

Lalu selanjutnya Riko menggas motornya.

"Pelan-pelan anjir. Ada polisi mampus Lu." Ujar Mika keras-keras tepat dikuping Riko.

Riko nyengir. "Takut tuh sama allah Mik bukan sama polisi."

"Sok banget anjir. Tiap malem keluar masuk kelab malem masih inget allah Lo."

"Mau kemana kita?"

"Lo yang ngajak yak Lo yang tentuin tempat lah." Ujar Mika.

"Inget yak perjanjiannya Lo teraktir Gue." Lanjutnya.

"Ya ampun Gue kagak lupa. Lu lagi kere apa gimana. Niat banget minta traktiran."

"Sialan."

"Btw, sekarang Gue jarang liat Lo di kelab, pindah tempat apa gimana?"

"Udah jarang sih Gue."

"Ceritanya tobat nih?" Riko terkekeh.

"Ngejek ae ih Lu mah."

"Maen ke apart Gue yuk." Ajak Riko.

"Ogah. Ngapain ajak-ajak ke apart, mau macem-macen kan Lo?" Tuduh Mika.

"Kotor banget sih otak Lo anjir."

"Yak lagian maen ajak-ajak anak gadis ke apart."

"Gue ragu Lo masih gadis."

"Bacot."

"Udah nyampe turun." Ujar Riko.

Mika dengan segera meloncat turun dari motor Riko.

"Ujung-ujungnya ke mall." Ujar Mika.

"Yak terus mau kemana lagi?" Ujarnya sambil melepas helmnya lalu turun dari motor.

"Yak masalahnya Gue enggak bawa jaket bego. Ntar kalo ada yang kenal kan malu Gue." Rutuk Mika.

"Masih punya malu emang?"

"Ihh Riko ngajak ribut banget sih." Mika memukul bahu Riko keras.

Riko terkekeh, lalu membuka jok motornya.

"Tuh pake." Riko melemparkan hoodie hitam miliknya pada Mika.

Mika dengan cekatan menangkapnya.

"Ini mah kegedean banget." Keluh Mika setelah merentangkan hoodie milik Riko yang kebesaran.

"Banyak maunya yak Lo. Heran Gue mah."

Married With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang