[44] Nenek lampir

522K 31.1K 1.4K
                                    

Haloo guys sesuai janji aku, aku bakal update hari ini yeeee. Nah banyak banget nih yang curcol di coment yang sebelum2nya. Katanya kurang panjang lah, kapan bisa double update lah and bla bla bla....

Nah kayanya aku ga akan bisa ngelakuin itu semua dalam waktu deket2 ini. So tunggu aja kejutan dari aku ya😁😁

Yaudahlah yak gak usah pajang kali lebar, mending langsung cekidotttt....








Mika pulang dengan keadaan lemas letih lesu. Sebab ketika tadi Ia pulang sekolah, ketika Ia berjalan sendiri ditrotoar Ia mendapati Angkasa yang tengah mengendarai mobilnya dan melewatinya begitu saja. Dan ketika Ia berpikir akan mendapati Angkasa didalam rumah Ia lagi-lagi harus menelan kekecewaan sebab Ia tak mendapati seorangpun didalam rumahnya.

Mika tengah berbaring diatas tempat tidur dengan lengan yang menggenggam erat handphonenya. Takut-takut Angkasa menghubunginya dan Ia tak mengetahuinya jika Ia melepaskan barang sedikit saja Handphonenya.

Padahal sudah 2 jam Ia berbaring tapi tak Ia dapatkan perubahan, hanya Oa-Oa yang tidak penting yang mengisi penuh notifikasinya.


CEKLEK


Ketika mendengar suara pintu utama dibuka entah kenapa perasaannya jadi sumringah. Ia lantas berlari dari dalam kamar menuruni tangga lalu menuju pintu depan. Dan benar saja disana Angkasa tengah membuka pintu.

"Sa, Lo pulang?" Tanya Mika dengan senyum kelewat lebar. Padahal lawan bicaranya hanya menatapnya datar.

"Kenapa kalo Angkasa pulang. Ini kan juga rumah Angkasa." Ujar suara dibelakang tubuh Angkasa.

Mika sedikit mengernyitkan dahinya. Dari suaranya Ia hafal betul itu milik siapa. Ia sedikit menengokan kepalanya kebelakang tubuh Angkasa.

"Eh, Oma Aku kira siapa. Masuk Oma." Ujar Mika dengan senyum palsunya.

"Tanpa Kamu suruh juga Saya bakal masuk." Ujarnya lalu masuk begitu saja kedalam rumah.

Wanita tua itu menatap ke setiap sudut rumah. Dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah dari depan kebelakang. Pokoknya semuanya.

"Yaampun masa piring kotor disimpen disitu sih. Jorok banget sih."

"Kamu suka beres-beres nggak sih?"

"Itu Oma, Kita suka manggil cleaning service."

"Terus tugas Kamu selama ini ngapain aja? Tidur? Maen?"

"Enggak git___

"Udahlah gak usah banyak alesan." Wanita tua itu mengibaskan lengannya diatas udara. "Kata Angkasa Kamu les masak, kebetulan Oma belum makan. Kamu juga kan sayang?" Tanyanya pada Angkasa.

Angkasa tak menjawab Ia hanya menganggukan kepalanya.

"Yaudah Kamu masak sana."

"Tap__

"Harus enak. Kamukan udah les masak selama 2 bulan. Zaman sekarang bocah Sd aja ada yang udah pinter masak. Masak Kamu yang udah gede gini ditambah les masak juga masih belum bisa ngapa-ngapain."

Mika meremas ujung bajunya, lalu sedikit melirik Angkasa meminta bantuan, tapi Angkasa malah cuek bebek.

"Sana cepetan."

Mika menghela napas. Lalu dengan begonya Ia malah berjalan kearah dapur, padahal Ia tak tahu harus ngapain.

"Aishhh bego banget sih. Gue kan gak bisa masak." Gumamnya gelisah.

Mika berjalan mondar-mandir memikirkan 1001 cara agar Ia bisa memasak dengan cepat, enak dan tentu saja aman.

"Aha!! Guekan bisa liat cara masak diinternet. Yaampun pinter banget sih Lu Mik." Pujinya dengan membanggakan diri sendiri.

Married With SeniorWhere stories live. Discover now