60. Akhir yang Bahagia (Last)

4.3K 78 7
                                    

3 Tahun telah berlalu. Denta sedang sibuk menyetel gitar di studio musik kecil miliknya. 2 tahun belakangan dia membuka kursus bermain gitar kecil di tempat itu. Cukup banyak yang ikut kursus di sana, sebagian besar adalah anak usia sekolah, sebagian kecil adalah orang yang tidak terlalu muda lagi. Contohnya adalah laki-laki yang kini sibuk menghapal kunci sebuah lagu. Sosok itu kini berusia 32 tahun,tapi fisiknya tidak berubah dibanding saat berusia 29 tahun.

Sambil menghapal lirik lagu Bruno Mars sosok tersebut memindahkan tangannya dari 1 kunci ke kunci lainnya. Denta tersenyum memandang sosok tersebut, baru pertamakali dia punya anak didik yang otaknya sangat lambat. Bayangkan saja,sudah 6 bulan belajar tapi masih saja tidak bisa melantunkan lagu dengan baik.

"Good afternoon everybody" tiba-tiba sosok anak yang hampir remaja masuk ke dalam studio. Dialah Ken yang kini berusia 11 tahun.

Sosok tersebut menghampiri Dio dan membenarkan letak jari Dio yang selalu salah memegang kunci.

" Eh tuyul,ngapain lu ganggu gue" gerutu Dio.

"Walaupun om udah tua, tapi disini aku tuh asisten master Denta,jadi om harus manggil aku master Ken" kata Ken sombong.

"Bener tuh kak,mending kakak belajar sama Ken aja" kata Denta yang sebenarnya sudah menyerah mengajar Dio yang lamban.

* * *
Maggie ada di pantai asuhan yang dia kunjungi setiap akhir pekan. Hari itu semua dokumen adopsi sudah dilengkapi. Niatnya untuk mengadopsi Darren,anak yang dibuang orangtuanya tiga tahun lalu kini akan terlaksana. Terlebih setelah Maggie lulus kuliah dan mendapat pekerjaan yang bagus.

"Makasi sudah begitu perhatian sama anak ini sampai sekarang" kata pemilik panti kepada Maggie.

"Mungkin ini takdir Tuhan mempertemukan kalian berdua" kata pemilik panti lagi.

* * *

Acara ulangtahun ke 30 Samantha. Lagu selamat ulangtahun dinyanyikan oleh Ken dengan sangat merdu diiringi ucapan ulang tahun yang benar-benar menyentuh dari Ken. Melihat buah hatinya yang tumbuh dengan baik,air mata Samantha dan Denta menitik tak terasa. Kelak jika dia sudah dewasa,akan disampaikan kebenaran kepadanya.

Tiba-tiba terdengar suara dari mikrofon.

"Malam,hadirin semua...gue juga mau nyumbang lagu buat pacar gue yang hari ini,kemarin dan lusa selalu jadi wanita paling cantik di hati gue" kata Dio tiba-tiba.

Samantha terbelalak, firasatnya mengatakan bahwa Dio akan melakukan sesuatu yang memalukan malam itu.

"It's a beautiful night, 
We're looking for something dumb to do. 
Hey baby..." Dio diam sejenak karena sadar salah kunci. Para hadirin yang ada di sana bersorak.

Mamat yang melihat kejadian tersebut menangis di pojok taman
"Bidadari gue....teganya Tuhan mengirimkan pesaing ganteng yang merebut bidadari gue" katanya sambil menangis.

Mirna mendekati Mamat,memberikan selembar tissue ke Mamat.

"Lu terlalu sibuk memperhatikan bidadari di kayangan dan lupa ada malaikat di sebelah lu" kata Mirna.

Mamat kaget,lalu memandang Mirna.

Akhirnya lagu tersebut selesai dinyanyikan Dio walaupun dengan kunci yang salah dan suara luar biasa fals.

"Hari ini di depan semua orang...gue ingin menyampaikan niat gue untuk menjadikan lu yang terakhir di hidup gue... walaupun gue banyak kekurangan, goblok dan agak malu-maluin...Tapi lu jangan pernah lupa kalau kegantengan gue mengalahkan semua itu..." kata Dio.

Semua hadirin bersorak mendengar perkataan Dio.

"Tapi seberapapun gantengnya gue,gak akan berarti kalau tanpa seorang pendamping hidup.. Samantha...32 tahun gue hidup di dunia ini..gue cuma sekali mengatakan ini..kalau gue ingin lu jadi teman hidup gue..will you marry me" kata Dio berlutut di depan Samantha sambil menyerahkan buket bunga mawar merah muda.

"Terima...terima...terima" Semua hadirin bersorak termasuk papa dan mama Samantha.

Samantha tersenyum malu. Sungguh moment yang sangat tak terduga dalam hidupnya,dilamar di depan banyak orang.

"Kalau lu terima gue...cium gue..kalau lu gak terima gue..tolong cium gue juga" kata Dio meneruskan.

Samantha mendekati Dio,Dio memejamkan matanya. Dalam hitungan ketiga....

"Byur..." Samantha mendorong Dio ke kolam renang.

Samantha dan semua tamu tertawa melihat Dio yang tercebur ke kolam renang.

"Yes...I Will.." Samantha berteriak. Semua hadirin bersorak. Air mata haru menitik dari mata Dio.

Dio mendekat ke arah Samantha. Samantha mengulurkan tangannya membantu Dio keluar dari kolam renang. Tapi bukannya keluar dari kolam renang,Dio malah menarik tangan Samantha sehingga keduanya jatuh ke kolam renang. Semuanya tertawa melihat aksi mereka. Ken yang tidak mau ketinggalan  melepas jass yang dikenakannya dan melompat dengan gaya salto kolam renang.

Dio mencium bibir Samantha di dalam kolam sementara tangan kanannya menutup mata Ken yang berontak ingin melihat apa yang mereka lakukan.

Denta dan Maggie melihat semuanya dari kejauhan. Semuanya bahagia.

CINTA PERTAMA MEMANG TIDAK TERLUPAKAN...TAPI CINTA SEJATI TIDAK AKAN PERNAH MENINGGALKAN KITA...

Tamat
* * *

Akhirnya sampai juga di ending cerita. Terima kasih sudah membaca cerita saya sampai sejauh ini.

Mohon maaf atas ketidaksesuaian ending cerita bagi sebagian besar orang...

Bukan maksud saya membuat cerita dengan ending yang kurang sesuai di hati...tapi melalui cerita ini saya ingin menyampaikan pesan..

Bahwa dalam kehidupan kita seringkali takut menghadapi masalah seperti halnya Samantha..Ada kalanya kita juga terlalu terjebak pada cerita masa lalu..padahal ada banyak orang di sekeliling kita yang mau melakukan apapun untuk masa depan kita...

Sampai jumpa di cerita selanjutnya...

Salam hangat

Kinoy

My Ex-Girl is My BossDove le storie prendono vita. Scoprilo ora