45. Bukan salahmu

1.5K 69 5
                                    

Samantha pulang ke rumah lebih cepat hari itu. Kepalanya pusing sejak pertengkaran dengan Dio terjadi. Sejak hari itu Dio juga tidak pernah menghubungi, begitupun Samantha.

Samantha tidak mengerti dengan perasaannya sekarang. Disatu sisi dia merasa lega atas pengakuannya ke Dio. Tapi ada sisi lainnya yang malah terasa sakit. Ada yang hilang dari kehidupannya dan dia tidak tahu seberapa penting orang tersebut di hatinya.

Samantha masuk ke rumah. Doa duduk sebentat di sofa hingga akhirnya Ken datang dengan mainannya. Tiduran di paha Samantha. Samantha membelai rambut Ken. Rambut yang hitam lurus seperti ayahnya. Dicium dengan lembut rambut itu sambil berucap dalam hati betapa dia mencintai Ken, betapa dia ingin menjadi ibu yang baik bagi Ken, betapa ingin dia memberitahu Ken bahwa dialah ibu yang melahirkan Ken.

"Kak,mama papa kok belum pulang?" Tanya Ken.

"Biasanya papa kan pulang ngantor duluan dari kakak" kata Samantha baru sadar bahwa begitu sepi di rumah hari itu.

"Tadi mama sama papa di rumah kak, tapi pergi lagi..." Kata Ken sambil cemberut karena dia tidak dipebolehkan ikut.

"Kemana?"kata Samantha sambil mencari channel film kartun favorit Ken.

"Ke cafe Om Dio" kata Ken.

Samantha kaget.

* * *
Dio duduk berhadapan dengan Mama dan Papa Samantha.

Kedatangan keduanya benar-benar tidak terduga dan rasa tidak nyaman luar biasa. Dio bingung harus mengatakan apa pada kedua orangtua gadis yang dikejarnya setahun belakangan ini.

"Om dan Tante yakin nak Dio pasti kecewa"kata Mama Samanta dengan ekspresi sedih.

"Tapi semua itu bukan kesalahan Samantha,kami punya andil atas masalah yang menimpa Samantha" kata Papa Samantha menambahkan.

Dio tidak kuasa menjawab,dia punya kekecewaan pada Samantha tapi dia juga ingat bahwa kedua orangtua Samantha selalu menerima Dio dengan hangat walaupun Samantha sendiri menggantung perasaan Dio setahun ini.

"Kami tidak pernah menyayangi Samantha seperti orangtua lain"kata Mama Samantha.

"Kami masih sangat muda waktu memiliki Samantha yaitu pas SMA... Saat dia lahir dia diasuh neneknya...Tapi saat usianya masuk sekolah dasar neneknya meninggal dan kamilah yang merawatnya" kata Mama Samantha menambahkan

"Kami tidak pernah merawat Samantha dengan baik,dia tumbuh sendiri dalam kesepian..bahkan Om dulu sering mukulin dia dan bilang dia gak pantas ada di dunia ini" kata Papa Samantha menambahkan. Kini keduanya tampak berkaca-kaca menyadari kesalahan yang mereka buat kepada Samantha.

"Tante juga bukan ibu yang baik,tante berusaha melanjutkan karir tante di dunia model dan tidak mengakui Samantha, tante membiarkan dia hidup dengan papanya tanpa kasih sayang.."kata Mama Samantha. Suaranya mulai terdengar gemetar.

"Kamu tahu yang lebih jahat,tante bahkan sempat kabur dengan pria lain dan saat tante kembali semua nyaris terlambat"Mama Samantha mulai terisak.

"Dia bahkan berusaha menanggung dosanya sendiri..." Kata Papa Samantha menunduk.

"Jika sampai semua yang dia lakukan berhasil,maka om dan tante akan menyesal seumur hidup" kata Mama Samantha.

"Maksud Tante apa?" Dio berusaha mencerna yang dikatakan Mama Samantha.

"Samantha berusaha mengakhiri hidupnya..." Kata Papa Samantha.

"Bukan karena dia ibu yang tidak bertanggung jawab nak Dio" kata Mama Samantha.

"Dia cuma takut anaknya akan mengalami banyak hal tidak menyenangkan seperti dia" kata Papa Samantha.

Dio menghela  napas dalam-dalam sebelum bicara. Dia mencoba untuk mengerti keadaan Samantha,tapi Samantha yang tidak mengatakan semua itu padanya membuat dia seakan dikhianati.

"Saya mengerti bahwa Samantha mengalami hal yang berat Om dan Tante...tapi.. Saya merasa kecewa Samantha,om dan Tante menutup-nutupi semua ini dari saya.. Saya..."kata Dio, perkataanya terhenti saat dia sadr Samantha sudah ada di belakang kedua orangtuanya.

"Stop Ma, Pa...Gak ada yang perlu dijelasin ke Dio lagi...dia itu bukan korban dan kita juga bukan tersangka.."kata Samantha emosi.

Mama dan papa kaget atas kedatangan Samantha.

"Udah Sa,jangan bicara emosi..mama cuma pengen Dio tahu yang sebenarnya" kata Mama Samantha berusaha menenangkan Samantha.

"Terus apa pentingnya Dio tahu sebenarnya? Apa Mama dan Papa harus memohon sama dia biar nerima aku  dan ngebuat aku seperti perempua yang hamil di luar nikah dan gak punya harga diri? " Kata Samantha,semakin marah hingga air matanya berkaca-kaca. Kini dia memandang Dio dengan tatapan tajam.

"Asal lu tahu..walaupun gue hamil di luar nikah..tapi gue gak akan mau ngejatuhin harga diri gue untuk ngemis cinta dari lu.."kata Samantha meninggalkan ketiganya yang terpaku. Tapi setelah beberapa langkah,dia berhenti dan kembali melontarkab kata-kata ke Dio.

"Dan apapun yang lu pikir tentang gue,gue gak peduli..tapi jangan pernah lu pikir gue menyesali apalun yang terjadi di masa lalu gue. Ken adalah yang paling penting di hidup gue dan gue gak pernah nyesel dia ada di hidup gue" kata Samantha yang kini benar-benar beranjak pergi.

My Ex-Girl is My BossWhere stories live. Discover now