23. Teman Bahagia

1.9K 112 20
                                    

Teman Bahagia-Jaz

You are the reason make me smile easily.

⛄⛄⛄

Pukul 16.00, sesuai janjinya kepada Bella. Karen sudah berada di taman dekat rumah Bella. Ia menunggu di rerumputan hijau di bawah pohon yang sedikit rindang. Terdapat beberapa orang yang sedang bersantai di sekitar taman. Taman ini cukup ramai, tidak sesuai dengan perkiraan Karen.

"Hallo, Kak! Maaf telat."

Karen tersenyum melihat Bella yang sudah datang. Ia menggeleng pelan menjawab ucapan Bella. "Langsung aja, ya? Takut kesorean."

"Oke, Kak."

Mereka mulai membuka buku yang akan dipelajari. Bella mulai memperhatikan Karen secara seksama saat Karen menjelaskan materi yang tidak Bella pahami. Ia juga sesekali mencatat hal yang penting baginya. Setelah itu, Karen memberikan soal latihan untuk Bella. Agar cewek itu bisa mengingat apa yang Karen jelaskan.

Hanya beberapa menit, Bella sudah selesai mengerjakannya. Hasilnya pun tidak terlalu buruk. Bella cukup pintar walau memang tidak sepintar Arvino.

"Fisika kamu nggak terlalu buruk, kok, Arvino juga pinter banget sama fisika. Kenapa nggak sama dia aja, sih?" ucap Karen setelah Bella menyelesaikan tugas yang diberikan olehnya.

"Kak, udah aku bilang, kan? Kak Arvino pelit orangnya. Lagian dia paling nggak bisa baca buku, bawaannya ngantuk mulu. Kecuali kalau belajar ramean."

Karen menahan tawa mengingat kejadian di perpustakaan tadi siang.

"Sekarang tolong ajarin aku kimia, ya, Kak?" ucap Bella.

Karen mengangguk. "Bukunya masih ada di dalam mobil. Bisa minta tolong ambilkan? Nggak dikunci, kok."

"Siap, Kak!"

Bella berdiri dari duduknya, ia berjalan ke mobil Karen untuk mengambil buku yang Karen sebutkan. Bibir Bella bergerak mengeluarkan suara. Ia bersenandung kecil sesuai irama kakinya melangkah.

Ia membuka pintu mobil Karen dan langsung melihat buku yang dicarinya. Namun, matanya melihat sesuatu di arah bangku penumpang belakang. Di sana terdapat sebuah gitar berwarna putih.

"Bell."

Bella menoleh ke belakang, sedikit mendongakkan kepalanya.

"Kok, lama? Ada nggak bukunya?" tanya Karen yang ternyata menyusul Bella.

"Ini Kak?" Bella menaikkan bukunya agar Karen melihatnya. "Itu gitar punya siapa, Kak?"

Keren melirik sekilas. "Punya aku, baru diambil dari rumah Zara. Kakaknya kemarin pinjam."

Wajah Bella berbinar, ia menegakkan tubuhnya keluar dari mobil Karen. "Kakak bisa main gitar?"

Karen mengangguk. "Sedikit."

"Boleh nyanyiin Bella sambil main gitar? Bella pengen banget liat Kak Karen nyanyi sambil main gitar."

Karen sempat berpikir sebentar, ia teringat saat rasa itu muncul di dalam hatinya. Ketika Karen selalu memainian gitar dan bernyanyi sambil membanyangkan wajah orang tersebut.

"Yaudah, ayo."

Karen membuka pintu mobil belakang, mengambil gitar kesayangannya, lalu menutup pintu mobil kembali bersamaan dengan Bella. Kemudian, berjalan beriringan bersama Bella ke tempat semula.

"Tahu nggak Kak, kak Arvino nggak bisa mainin alat musik."

Karen menolehkan wajahnya, ia cukup tertarik dengan ucapan Bella.

Stone Cold [COMPLETED] #watty2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang