Sedikit ragu Mika menghampirinya sebelum setelahnya mengeluarkan sebuah benda dari dalam ranselnya.

"Ngga." Panggilnya.

Si Cowok atau lebih tepatnya Rangga menoleh.

"Nih thanks." Mika menyodorkan sapu tanga pada Rangga. "Gue tau Lo emang orang baik."

Rangga tanpa suara mengambil sapu tangan tersebut. "Bukan berarti Gue maafin Elo yak." Ujarnya ketus.

Mika tersenyum masam. "Iya terserah Lo."

Tanpa mengucapkan apa-apa lagi Mika berjalan keluar kelas. Tentu saja berada didalam kelas sangat canggung baginya. Toh ada hal yang lebih penting lagi daripada segalanya.

                      °         °          °

"Sa, Lo udah keterlaluan. Mau gimana juga Mika itu Cewek." Ujar Boby.

Angkasa menghela napas malas. "Ya terus."

Boby mengacak rambutnya frustasi. "Yak Elo minta maaf bego. Katanya ketua osis, gitu aja pake nanya." Ujar Boby. "Ralat, maksud Gue mantan ketua osis." Ujarnya penuh penekanan.

"Gue sih golongan putih yak. Tapi yang diomongin Boby bener juga. Namanya juga manusia, yang selalu bener itu cuma tuhan." Timpal Kevin.

Angkasa mendelik tidak suka. "Ini masalah Gue, Lo nggak berhak ikut campur."

Surya menghela napas. "Lo tau gak Sa, si Mika hari ini pake pakean yang enggak dia banget maksudnya, you knowlah rapi banget. Biasanya diakan pake pakean anak Tk. Coba Lo fikir, Dia berubah buat siapa? Buat Lo kan? Dia aja bisa ngilangin kebiasaan Dia. Lah Elo cuma maafin aja masa gak bisa?"

Angkasa diam. Bukan sekedar maaf-memaafkan inti dari permasalah yang sebenarnya bagi Angkasa.

"Nggak punya hati Lo. Nih yak walaupun Gue jomblo. Tapi se-enggaknya Gue enggak bikin anak gadis orang nangis." Ujar Ridwan tak mau kalah.

"Lah iya nggak bikin nangis, mau bikin nangis siapa? Kan jomblo." Ujar Kevin.

"Diam anjing itu perumpamaan." Ujar Ridwab.

"Terus Gue mesti gimana?" Setelah lama diam akhirnya Angkasa bersuara.

Boby tersenyum cerah yang langsung disambut oleh Surya, Kevin, dan Ridwan.

"Lo kasih kesempatan buat Dia."

"Lo yakin?" Tanyanya ragu.

"Tanya diri Lo sendiri. Lo percaya gak sama Dia."

Angkasa kembali diam tapi hatinya tengah memantapkan sesuatu.

"Gini Sa. Kita peduli karena Dia isteri Lo. Kalo Dia cuma sekedar pacar Lo atau gebetan sih Gue mah ogah ikut campur. Intinya sih Lo yang mutusin dan Lo juga yang ngerasain." Ujar Surya.

"Nah bener tuh. Jadi Cowok pokoknya jangan plin-plan."

Angkasa menghela napas namun berikutnya Ia menggeser kursi yang sedari tadi Ia duduki kebelakang lalu Ia berdiri.

"Mau kemana Lo?" Tanya ke-3nya penuh harap.

"Toilet."

Senyum ke-3nya lutur begitu saja yang lalu berubah menjadi umpatan-umpatan. Apa faedahnya daritadi mereka memberikan petuah ini itu jika Angkasa enggan mencernanya.

Angkasa masa bodoh Ia melangkahkan kakinya menuju toilet. Dan ditengah langkahnya Ia mendapai Mika yang tengah berjalan berlawanan arah dengannya. Benar yang Surya katakan penampilan Mika 100% berbeda.

Angkasa dapat melihat senyum cerah terpatri diwajah cantiknya ketika mata itu bersitatap dengannya.

"Lo mau kemana?" Tanya Mika.

"Toilet." Jawab Angkasa tanpa bertanya balik atau sekedar basa-basi lainnya.

"Gue mau ke kelas Lo." Ujar Mika.

"Oh."

Ada sedikit raut sedih yang Angkasa tangkap diwajah Mika. Namun dengan segera Mika menggantinya dengan sebuah senyuman.

"Gue mau ketemu Lo Sa."

Angkasa mengangkat sebelah alisnya, menunggu kelanjutan ucapan dari Mika.

"Gue cuma mau bilang, Lo bisa anter Gue ke tempat les masak lagi gak?" Tanyanya dengan penuh harap.

Andai saja Angkasa melupakan egonya pasti Dia akan menjawab 'Iya' dengan secepat mungkin. "Nggak bisa."

Lagi-lagi Angkasa dapat melihat raut kesedihan itu.

"Oh. Pasti sibuk yak. Yaudah gak papa."

Mika sedikit memundurkan langkahnya, memberi jalan bagi Angkasa untuk melewatinya.

Ada perasaan enggan untuk meninggalkan Mika dalam keadaan seperti itu, tapi Ia bisa apa.

Angkasa baru melangkah beberapa langkah namun Ia kembali menghentikan langkahnya, lalu berbalik dan mendapati Mika masih berdiri ditempatnya berada.

"Gue fikirin." Ujarnya datar lalu berlalu begitu saja.

Mika yang tak diserang penyakit budeg tentu mendengar ucapan yang terlontar dari bibir Angkasa. Sudut bibirnya terangkat keatas, senyumnya mengembang begitu saja. Oh inikah rasanya jatuh cinta.










*yang jawab Rangga bener yo guys, pinter deh hehe

*btw, makasih loh yak vomentnya, aku selalu baca semua coment kalian dan ada beberapa coment yang bener2 bikin aku ngakak. Thanks bangey pokonya, itu semua jadi moodboster bagi aku💕💕

*sejujurnya aku update nunggu voment dari kalian. Kalo dirasa comentnya udah lebih banyak dari updatean sebelumnya biasanya aku baru berfikir buat update, so kalo aku update lama, berarti.... you know lah guys hehe😄😄

*salam sayang dari Angkasa😚😚

Married With SeniorWhere stories live. Discover now