CHANCE - Chapter 30

4.2K 207 0
                                    

Elena menatap sendu pada teman nya itu, sejak pemotretan dimulai hingga mereka berada disini, di cafe yang berada di satu bangunan dengan tempat mereka foto, Jessi terus saja melamun.

Ingin sekali ia mendengarkan cerita Jessi, namun ia tau, jika wanita itu tidak ingin membahas nya, terlihat dari wajah Jessi yang enggan di tanya satu pertanyaan pun, "Kau sehat?"

"Ya, Elena."

Hanya itu jawaban dari mulut Jessi. Elena manarik nafas nya pelan, "Kau terlihat pucat, Jessi. Sungguh kah? Tampaknya kau harus mengecek kondisimu dan.. bayimu."

Jessi melirik Elena pelan, "Tidak, aku tidak apa-apa. Tidak ada yang perlu di cek." Jawab Jessi malas dan kembali membuang muka nya ke luar cafe yang saat ini tengah turun hujan begitu deras.

Elena melihat kesekeliling saat mencari waiters untuk memesan coklat panas, namun saat ia melempar pandangan ke arah pintu masuk, seseorang menyapa nya dari kejauhan. Wanita itu datang menghampiri Elena yang tengah duduk dengan seseorang. Jessi duduk membelakangi perempuan yang baru saja tiba untuk sekedar menyapa, "Hai, Elena! Lama tidak bertemu." ucap perempuan itu dengan senyum miring.

"Hai juga, Lisa."

Dengan mendengar satu nama itu, berhasil membuat Jessi tersadar dari lamunan nya dan membalikkan kepala nya. Saat itu juga pandangan Jessi dan Lisa terhenti hingga beberapa detik, "Kau?!" Ucap Jessi dan Lisa bersamaan.

Lisa tersenyum miring penuh arti. Ia melirik Jessi dan Elena bergantian, ini adalah pertemuan yang sangat bagus menurutnya. Mantan kakak ipar dan wanita jalang itu akan menjadi sebuah fakta yang baru untuk mereka berdua.

Lisa duduk disebelah Jessi tanpa meminta izin pada perempuan disebelahnya. Jessi menatap tidak suka pada Lisa yang duduk seenaknya disebelah nya, "Apa kau tidak memiliki meja lain, selain harus bergabung disini, hah?"

"Jessi, kau sensitif sekali padaku. Apa salahku padamu, hm?"

"Kalian saling mengenal?" tanya Elena dengan mata berbinar nya, "Tentu saja." jawab Lisa dengan senyum lebar nya.

Jessi membuang muka nya tidak suka. Mood nya benar-benar sudah hancur sekarang. Kenapa Lisa datang disaat yang tidak tepat? Ia sangat membenci situasi ini, "Ngomong-ngomong.."

"..Um, Lisa?"

Alis Lisa tertarik sebelah sembari ia bersender di sandaran sofa, menatap Elena yang tampaknya ingin bertanya sesuatu padanya, "Aku penasaran, um, bagaimana keadaan dia?"

Boom. Benar saja, Lisa sudah menebak jika Elena akan bertanya tentang Andrew. Ini adalah topik yang ia tunggu-tunggu sejak tadi, "Dia? Maksudmu kakak ku?"

Tubuh Jessi sedikit menegap saat mendengar bahwa Andrew akan di bahas saat ini. Apakah Elena mengenal Andrew? Itu adalah satu pertanyaan yang ada di benak hatinya. Jessi melirik kepada kedua perempuan di sebelah dan hadapannya.

Lisa juga sempat melirik ekspresi Jessi yang membuat dirinya penasaran, ia berharap si jalang itu akan penasaran dan setelah tau, hati perempuan itu entah seperti apa.

"Dia tidak sebaik yang kau harapkan, Elena. Setelah kau berpisah de-"

"Berpisah?" Tanya Jessi cepat memotong ucapan Lisa, ini benar-benar membuatnya bingung. Elena berpisah dengan Andrew? Apa itu artinya..

"Ya! Elena adalah mantan istri kakak ku, Jessi. Apa itu ada masalahnya denganmu, hm?" Lisa tampaknya berhasil memancing emosi Jessi terlihat dari wajah perempuan itu yang menahan marah nya, "Kau mengenal Andrew, Jes?"

"Ya. Aku mengenal nya." jawab Jessi dingin.

"Kenapa? Kenapa nada bicaramu seperti tidak suka?" Ejek Lisa.

CHANCE [END] #Wattys2019On viuen les histories. Descobreix ara