CHANCE - Chapter 44

6.6K 201 0
                                    

11 years later..

Milan, Italy.

1.44 PM.

Setelah Rafa, Kathryn, dan Thomas sudah menginjak 6 tahun, Jessi meminta pada Andrew untuk membeli rumah di Milan, Italy. Karena terlalu banyak menonton film orang Italy, membuat Jessi berkeinginan ia dan keluarga kecilnya sering tinggal disana dan menetap lama hingga anak mereka 11 tahun.

"Thomas!!! Itu boneka milikku!" Teriak Kathryn kesal saat Thomas membawa kabur boneka beruang berwarna putih milik Kathryn.

Thomas mengejek kakak perempuan nya itu dengan semangat, "Sini, ambil! Kau bilang bisa mengejarku!" Ledek Thomas. Kathryn mengembungkan pipinya menatap Thomas yang tengah berlari di belakang ayunan.

"Oh, jadi kau menantangku, iya?! Lihat akan ku kejar!" Kathryn berlari mengejar Thomas yang bersembunyi di balik ayunan. Tanpa Kathryn perhatikan ia menginjak lubang yang lumayan besar sehingga membuatnya terjatuh.

"Argh!!" Teriak Kathryn. Ia menangis karena melihat kakinya berdarah walau tidak banyak.

Rafa yang melihat adik perempuan nya terjatuh dan menangis, ia langsung mendekati adiknya itu dan membuat Kathryn tenang, "Sudah kubilang jangan berlari-larian. Sekarang kau jatuh kan. Lihat kakimu terluka." Ucap Rafa dingin. Ia membersihkan lutut Kathryn yang kotor terkena tanah. Thomas memperhatikan kakak nya itu dengan takut.

"Thomas!" Panggil Rafa tegas, "Sudah kubilang jangan mengajak Kath berlari, sekarang dia terjatuh kan!" Marah nya.

Thomas menunduk di hadapan Rafa karena takut. Rafa memang tipe yang dingin namun diam-diam dia begitu perhatian terhadap adik-adiknya, terutama kepada Kathryn. Walau mereka hanya berbeda beberapa menit saja, namun mereka begitu berbeda antar satu sama lain.

"Maaf, Raf. Aku kan, tidak sengaja. Lagi pula dia yang tidak lihat-lihat jalan." Sergah Thomas membela dirinya.

Jessi dan Andrew muncul dari dalam rumah, "Ada apa ini? Rafa bisa kau jelaskan?" Tanya Andrew sembari mendekati Kathryn yang masih menangis kesakitan.

"Thomas jail mengambil boneka Kath, jadinya Kath mengejar Thomas dan akhirnya dia jatuh." Jelas Rafa.

Andrew tersenyum kecil, "Oh begitu. Ya sudah, sini mana yang sakit, my little girl?" Tanya Andrew pada Kathryn.

Ketampanan Andrew tidak luput walau sudah berumur. Jessi juga seperti itu, mereka tampak awet muda.

"Ini, Daddy.. Kaki Kath terluka." Kadu Kathryn sembari menunjukkan luka di lututnya. Andrew mencium puncak kepala Kathryn lalu membawa putrinya itu untuk masuk kedalam rumah agar luka nya segera di bersihkan.

Rafa menatap Thomas datar, "Lain kali kau harus berhati-hati jika mengajak Kath bermain. Kau tau jika dia mudah sakit." Ingat Rafa. Thomas hanya mengangguk merasa bersalah.

Rafa segera meninggalkan mereka yang ada di taman belakang ini untuk masuk kedalam kamar. Semuanya membuat ia pusing dan ia tak ingin banyak bicara. Terutama pada Thomas yang kerjaannya hanya bermain saja.

"Ssttt.. Sudah, Rafa hanya kesel padamu karena Kath terluka. Ayo kau sama Mommy saja." Jessi menarik Thomas yang murung ke pelukannya dan membawa nya masuk kedalam rumah menyusul Kathryn dan Andrew.

***
6

.45 PM.

"Rafa? Kau mau kemana?" Tanya Kathryn saat melihat kakak laki-laki nya itu berjalan melewati mereka di ruang tv.

"Kau terlalu banyak bertanya, Kath." Ketus Rafa. Kathryn hanya cemberut mendengar jawaban dari Rafa, "Kan aku cuma bertanya!" Seru nya.

Rafa memutar bola matanya acuh. Andrew tertawa melihat sifat anak pertamanya itu sama percis seperti dirinya. Sungguh Rafa benar-benar seperti Andrew Junior.

CHANCE [END] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang