CHANCE - Chapter 27

4.4K 218 0
                                    

Aku semakin bingung sejak terakhir bertemu Elena. Tampaknya dia dan mantan suaminya itu memiliki hubungan yang buruk. Aku tidak banyak tau tentang masa lalu Elena, namun aku yakin jika Elena sangat menyesal telah mencintai laki-laki yang sekarang telah meninggalkannya. Itu bisa kusebut sebuah karma. Elena meninggalkan mantan suaminya yang pertama, namun sekarang ia ditinggal oleh mantan suami yang dulu ia lebih pilih. Ya, Tuhan.. Ternyata karma itu nyata.

Leon hanya diam saja sejak tadi. Entah hal apa yang membuat dia memilih diam seperti ini, aku tidak tau, "Leon? Kau tak apa?" tanyaku khawatir. Really? Aku khawatir padanya?

Wajah Leon seketika tegang dan menatap nyalang ke arah jalan dihadapannya, "Andrew telah merebut saham yang seharus nya jatuh ke tanganku." ucapnya tegas.

Ah, Andrew..

"Dia pikir dia akan menang dengan cara seperti ini?! Dasar brengsek!"

Aku hanya diam saja sekarang. Aku bahkan tidak tau harus melakukan apa, di posisi Leon aku bisa merasakan kekesalan yang mendalam. Di posisi Andrew aku tau jika laki-laki itu menginginkan sesuatu, maka ya! Dia harus mendapatkannya apapun jalannya.

Leon terus mengumpat kata-kata kasar sejak tadi, karena tak menerima hal ini. Sedangkan aku? Aku hanya mengelus perut ku yang sedikit buncit agar tidak mendengar kata-kata sialan yang keluar dari mulut Leon.

"Kau berkata seperti itu didepan anakku? Kau mengajarkannya kata-kata kotor, Leon." Leon menatapku bingung, "Ah, dia tidak akan mendengarnya, Jessi."

"Dia bisa mendengarnya, Leon!" bentakku lalu cemberut, dia tertawa lepas sembari mengacak-ngacak rambutku, "Kau begitu cerewet semenjak jadi ibu, Jessi. Kau sadar itu?" tanyanya dengan wajah yang menahan tawa, "Berisik."

Setelah perdebatan kecil itu aku akhirnya diam saja. Namun seketika pikiranku terpacu pada Elena, "Leon? Um, kau mengenal Elena dari mana?" Leon menatapku sebentar lalu fokus kembali pada stir nya, "Um, dari mantan pacarku."

Oh okey, "Mantan pacarmu adalah adik dari mantan suaminya, benar?"

"Kau tau dari mana?"

"Dari Elena, tentu saja! Kau pikir aku tau dari mana?" aku memutar bola mataku malas, "Um, ya." Jawabnya singkat.

"Siapa mantan suami Elena itu?"

"Um Jessi, bisakah kita bahas ini dilain waktu? Aku sedang fokus menyetir."

"Oh, oke." jawabku pelan. Tampaknya Leon tidak ingin mengingat kenangan dirinya bersama mantan kekasihnya itu. Aku bisa maklumi posisi Leon sekarang, dimana ia kalah dalam perebutan saham, dan juga aku menanyakan suatu hal yang menyangkut mantan kekasihnya dulu.

-

"Beristirahat lah, ini sudah malam." Leon melepaskan jaket nya dan menatapku dengan lembut. Malam ini aku tidak jadi nonton dengannya karena tiba-tiba saja perut ku sakit dan Leon memilih untuk pulang ketimbang mengikuti kemauannya.

"Baiklah, kau juga." ucapku.

Leon berjalan mendekatiku dan mengelus puncak kepalaku, "Jaga kesehatanmu, ingat karena kau sekarang memiliki anak di dalam perutmu yang harus kau beri asupan gizi." Aku menghela nafas panjang. Leon sudah berulang kali mengucapkan hal ini padaku, hingga aku bosan mendengarnya.

"Aku tau, Leon. Ya sudah, aku mau tidur dulu. Bye." dengan cepat aku berjalan meninggalkannya sendirian yang masih menatapku hingga aku masuk kedalam kamar.

Leon begitu perhatian padaku, apa dia menyukaiku? Ah, jangan terlalu percaya diri, Jessi. Mungkin Leon seperti ini karena dia perduli denganmu. Ya, hanya perduli.

CHANCE [END] #Wattys2019Where stories live. Discover now