CHANCE - Chapter 6

6.7K 355 7
                                    

A N D R E W 'S  P O V

Kali ini aku harus menemukannya. Entah kenapa aku ingin bertemu dengannya walau tidak tau apa tujuannya.

"Kenapa kau selalu datang kemari?" tanya James. Aku hanya menatap kesana kemari mencari wanita itu. Dari tadi aku belum melihat batang hidung nya. Ah, kemana kau?!

"Woi, aku sedang berbicara padamu!" geram James. Aku menatapnya malas, "Apa?!" Balasku lebih kesal.

"Apa yang kau cari disini? Jalang?"

"Bukan sembarang jalang." jawabku pasti. Entah kenapa aku sudah banyak tidur dengan para jalang ataupun kekasih-kekasihku yang dulu tidak ada yang menggairahkan seperti nya. Padahal aku sedikit heran dengan permainan kami tidak sepanas biasa aku main dengan wanita lain.

"Jessi! Ayo, naik. Untuk apa kau berlama-lama disana?" Aku menatap kearah panggung ketika seorang wanita memanggil seseorang menggunakan mic.

Aku sedikit memicingkan mata saat menatap kearah panggung itu. Semua para pekerja seks turut berbaris disana dengan rapi. Wajah mereka bahkan tampak cemas tapi juga senang. Aku mencari sosok wanita itu namun ia tak ada diatas sana. Aku menekan tombol hijau saat ponselku berdering.

"Ada apa?"

"Kau dimana?"

"Apa penting nya untukmu?"

"Kau harus pulang sekarang, dia mencarimu."

Alis ku terpaut nyatu, "Bilang padanya aku tidak memiliki waktu saat ini atau kapanpun untuknya." ucapku dan langsung mematikan komunikasi antara aku dan Liam.

Aku kembali mencari sosok wanita itu diatas panggung, dan yap! Saat aku melihat keatas sana aku mendapatkannya berdiri dengan gaun merah yang menampakkan bentuk tubuhnya itu. Aku seketika mengingat dari atas hingga bawah tubuhnya itu. Aroma nya. Bahkan payudara nya membuat aku bergairah. Sial!

Seorang wanita berumur maju ke sebuah bola kaca berisikan banyak potongan kertas.

"Kira-kira siapa yang akan terjual malam ini?" tanya pria didepanku pada temannya.

Terjual? Aku melihat kembali ke atas panggung. Seorang jalang maju dengan wajah cemas, "Aku harus membeli wanita itu!" ucap pria dibelakang ku. Sial. Apa ini acara pelelangan para jalang? Berarti? Fuck!!! Badanku seketika menegap sepenuhnya. Dari yang awalnya santai, kini berubah bingung.

Aku kembali melihat wanita itu, dia menatapku juga. Dan berapa waktu lama kami terus menatap satu sama lain, aku memberikan senyumanku sekilas padanya.

Aku mendengar suara riuh menyebutkan nominal yang semakin lama semakin tinggi. Bahkan James juga ikut menyebut nominal hingga 7000 dollar untuk wanita itu. Aku bahkan tidak peduli dengan disekitaranku, aku hanya terus menatap dia, dia dan dia.

"Ya, kau yang disana! Naiklah. Ini milikmu!" Aku tersadar saat wanita yang bisa aku sebut ia adalah mucikari disini. Seorang pria yang kutaksir pasti adalah seorang pengusaha itu naik keatas panggung untuk menjemput jalang itu.

Aku melihat James yang kecewa karena ia kalah dengan pria lain, "Masih banyak jalang yang lain." ucapku padanya.

"Aku menanti jalang berikutnya." ucap James mantap.

Dan semoga bukan wanita itu.

"Baiklah karena aku sedang berbaik hati, maka malam ini aku akan turunkan dua anakku untuk di lelang. Kita akan memanggil satu lagi anakku."

CHANCE [END] #Wattys2019Where stories live. Discover now