CHANCE - Chapter 39

4.6K 222 3
                                    

Jessi termenung ketika ia baru saja selesai pemotretan. Ia begitu merasa kehilangan sosok Leon di sisi nya. Memang dirinya tidak mencintai laki-laki itu, hanya saja, ia sudah menganggap Leon seperti saudara nya sendiri. Leon sangat perhatian padanya, itu lah yang membuat Jessi begitu merasa kehilangan sosok Leon saat ini.

Sudah beberapa bulan ia mencari terus keberadaan Leon, namun sama saja hasilnya nihil.

"Aku bertaruh puluhan dollar untuk dapat mengetahui apa isi pikiranmu saat ini, sayang." Bisik Andrew tiba-tiba di telinga Jessi, membuat perempuan itu terkejut, "Kau mengejutkanku!" Kesalnya.

Andrew terkekeh lalu mencium lembut pipi Jessi yang sudah tampak berisi, "Kau mengemaskan jika sedang marah." Ledek Andrew yang semakin membuat Jessi marah.

Jessi benar-benar mengandung buah hati mereka. Dan sekarang janin nya sudah hampir menginjak 5 bulan masa kehamilan. Ah, mereka sungguh tidak sabar menanti akan kehadiran buah hati mereka.

"Kau melamunkan apa? Soal Leon?" Tebak Andrew. Jessi mengangguk pelan. Tampaknya Ibu dari anak nya itu begitu merindukan sosok Leon dalam tanda sebagai 'saudara'. Ia tau jelas Jessi sudah sangat lama selalu bersama dengan laki-laki itu. Ia juga tidak mau memarahi atau membencinya, ia justru berterimakasih pada Leon yang selama ini sudah menjaga calon Ibu dari anaknya dan juga calon istrinya.

Mengingat status mereka yang belum menjadi suami istri, itu dikarenakan Jessi menagih janji Andrew untuk menemukan keberadaan Leon, jika Andrew berhasil, maka secepatnya mereka akan melangsungkan pernikahan.

Andrew awalnya menolak akan perjanjian itu, namun melihat betapa Jessi begitu ingin bertemu dengan Leon, ia akhirnya menerima tantangan sialan yang akan menjadi pertimbangan Jessi untuk mau menikah dengannya.

Tiba-tiba saja deringan telfon dari James membuat Andrew beralih dari pandangan Jessi, "Ada apa?"

"Aku menemukan Leon." Jawab James to the point.

Andrew melirik Jessi yang tengah menatap nya dengan tatapan penasaran, "Dimana dia?"

"Korea. Dia tinggal bersama istrinya yang bernama Yuri."

Alis Andrew terpaut bingung. Begitu cepatnya kah Leon menikahi perempuan lain? Apa dia benar-benar sudah melupakan Jessi? Baguslah..

"Ada apa? Siapa? Dimana apanya?" Tanya Jessi beruntun tanpa menunggu Andrew berhenti bertelpon, Andrew menatap Jessi.

"James sudah menemukan keberadaan Leon. Dia ada di—"

"Leon? Oh astaga! Dimana laki-laki sialan itu?!" Kesal Jessi.

"Tenang, sayang. Dia ada di Korea."

Jessi terkejut, "Korea?! Apa yang membuat laki-laki sepertinya tinggal di Korea?"

Andrew menggeleng. Di seberang sana, James hanya diam sembari menunggu Andrew lanjut berbicara.

"Jadi bagaimana?" Tanya James.

"Ayo kita ke Korea, Andrew." Seru Jessi. Andrew menggeleng pelan, "No  no. Kau sedang dalam kondisi lemah saat ini. Apa kau lupa tadi malam kau flu, hm?"

"Aku sudah sembuh! Ayolah.." Bujuk Jessi dengan puppy face nya. Andrew tetap menggeleng, Jessi menatap Andrew kesal dan ia merajuk pada laki-laki itu.

"Kau memperlambat pernikahan kita, Andrew. Apakah kau lupa akan hal itu?"

"Sialan, Jessi! Aku benci caramu membujukku. Oh, Tuhan." Geram Andrew. Jessi tersenyum kemenangan pada Andrew yang mengatakan pada James mereka akan berangkat besok.

CHANCE [END] #Wattys2019Where stories live. Discover now