Bab 28

20.1K 1.1K 19
                                    

Seperti biasa, hari berganti dan pagi ini Al berangkat lebih cepat dari biasanya. Jam masih menunjukkan pukul lima saat Al berangkat tadi. Sehabis sholat, tanpa sarapan Al langsung berangkat. Tidak langsung ke sekolah. Cowok itu mampir ke toko bunga. Seperti biasanya. Sekedar untuk membeli bunga mawar. Kemudian melanjutkan laju motornya untuk pergi ke sekolah.

Beruntung Al kenal dengan pemilik toko bunga itu. Teman ayahnya. Dulu, saat Al masih kecil. Al sering menemani Papanya membeli bunga untuk Mamanya. Jadi Al kenal dengan pemilik toko bunga itu. Dan sebelumnya, Al sudah bekerja sama akan mengambil satu tangkai bunga mawar setiap paginya.

Al sampai di sekolahnya. Mungkin yang baru sampai hanyalah satpam, beberapa guru dan tentu saja Al. Al tidak langsung berjalan menuju kelasnya. Cowok itu menaiki tangga dan berada di lorong lantai dua. Gedung kelas XI-IPA. Al masuk ke dalam kelas Kezia. Kemudian berjalan menuju meja Kezia.

Al menaruh bunga mawar dan susu full cream rasa coklat di meja itu. Kemudian Al mengeluarkan kertas satu warna dan menempelkannya di plastik bunga mawar. Setalahnya, Al tersenyum menatap coklat yang di pegangnya. Lantas memasukannya ke dalam laci Kezia. Setelah selesai, Al keluar kelas dan berjalan menuju rooftop. Bersantai disana sampai bel hampir berbunyi.

~Alando~

Kezia tidak datang pagi seperti biasanya. Semalam Kezia habis menonton film hingga larut. Membuat Kezia sedikit kesiangan saat bangun tadi. Bahkan Kezia tak sholat subuh. Laknat memang!

Kezia terburu-buru lari di lorong. Meninggalkan Daffa yang berada di belakangnya. Ya, pagi ini Kezia berangkat bersama Daffa. Kezia takut akan satu hal. Mejanya yang berantakan. Dan anak kelas melihatnya.

Ditangga, Kezia berpas-pasan dengan Dhea. Dhea tersenyum manis kearah Kezia.

"Meja lo gak papa, aman. Udah gak usah lari kayak orang di kejar anjing gitu!"

Kezia mengatur nafasnya, "serius lo?"

Dhea mengangguk. "Tapi tadi ada mawar sama susu di atas meja lo. Yah, lo gak bisa diem diem ngasih ke anak kelas, kalau gak mau, buat gue aja!"

Kezia nyengir, lantas mengangguk.

Sesampainya Kezia di singgasananya, ternyata benar, ada bunga mawar dan susu full cream rasa coklat disana. Kezia mengambil mawar itu dan melirik kertas yang tertempel disana.

'Selamat belajar, cantik. :)
-Daffa.

"Kok?"

Kezia menatap Dhea. "Gak tau, padahal Kak Daffa berangkat bareng gue tadi"

"Mungkin dia nyuruh orang lain buat naro situ"

Kezia hanya mengangguk. Tapi rasanya ada yang janggal. Entah kenapa Kezia merasa bukan Daffa yang memberinya. Kezia berharap Al menyamar sebagai Daffa. Tapi apakah mungkin?

Kezia memeriksa laci mejanya. Ada coklat di sana. Kezia tersenyum. Hanya coklat ini yang Kezia tak tahu berasal dari mana. Tidak pernah ada nama pengirimnya.

~Alando~

"Oke, nanti gue tunggu di parkiran sepulang sekolah!" Daffa nyengir, seperti biasa, cowok itu mengacak rambut Kezia sebelum berlalu.

Kezia mengaduk jus jeruknya tanpa minat. Ah salahnya juga tadi pagi memberikan izin pada Kevin untuk membawa mobilnya. Jadinya dia harus menerima ajakan Daffa pulang bersama! Sebenarnya semalam Kezia sudah bergelut pada hatinya. Dia akan menjauhi Daffa, karena tak mau di sangka pehape. Tapi nasib sial menghampirinya dan membuatnya menjadi gagal menjauhi Daffa.

Alando (Tahap Revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora