Bab 23

22.2K 1.2K 2
                                    

Kezia mengerjapkan matanya beberapa kali. Matanya menyipit, berusaha menerima cahaya yang masuk dari jendela kamarnya. Dengan mata setengah terbuka, Kezia melirik jam dinding kamarnya. 09.20. Lantas mata Kezia terbuka lebar.

Mampus, gue telat!

Baru saja Kezia ingin bangkit dan berlari menuju kamar mandi, otaknya kembali teringat bahwa hari ini hari sabtu. Hari dimana sekolah Kezia mengadakan libur selama dua hari, yaitu sampai besok. Kezia menghela nafasnya. Setidaknya dia bisa tidur lagi.

"ZIA!"

Astaghfirullah, Allahu akbar. Kezia kaget, bumi gonjang ganjing, tanah goyang-goyang, Kezia terbalik, jatuh masuk ke pelukan dia. Haha.

Kezia mengelus dada, terkejut. Matanya menatap tajam pintu kamarnya yang baru terbuka. Muncullah Salma dan Sherin disana. Nyengir tanpa rasa bersalah. Lantas menghempaskan diri diatas kasur Kezia.

"Ya Allah, kasian jantung, Zia."

"Lebay lo, ah!" kata Sherin, sambil menoyor kepalanya.

Tak lama setelah Sherin dan Salma datang. Suara tawa yang ramai terdengar, kemudian muncullah Azka, Rafa, Angga dan Rivan. Ke-empat cowok itu ikut membantingkan tubuhnya di atas kasur kamar Kezia.

"Elah, ngapain lo pada kesini sih?! Kamar gue, setan!"

"Kita lagi main petak umpet, lo gak tau aja sih!" Angga menyahut.

"Petak umpet nenek lo! Sono keluar, gak boleh masuk! Rin, Sal, temen lo noh!"

Sherin dan Salma mengangkat bahunya acuh, "Gak punya temen kayak mereka." kata Sherin.

"Anak ilang mereka tu!"

"Eh, sialan!"

"Woi, lo pada gue bilang jangan ke kamar kembaran gue. Dasar udang!" Kevin muncul. "Lo juga, cewek jam segini baru bangun. Gece mandi!"

Kezia menjulurkan lidahnya, "Bawel!"

Setelah melihat Kezia masuk ke dalam kamar mandi. Kevin langsung menarik teman-temannya untuk kembali keruang tamu.

Dua puluh menit kemudian, Kezia sudah rapi, sudah cantik imut badai, sudah wangi. Kezia turun dan ikut bergabung dengan teman-teman Kevin.

Kezia duduk di antara Salma, Angga, dan Kevin yang sedang memainkan ponsel masing-masing. Sementara itu, Sherin, Azka, Rivan dan Rafa sedang bermain ps. Sebenarnya yang bermain itu Azka dan Rafa. Namun Sherin dan Rivan saling mendukung. Sherin mendukung Azka dan Rivan mendukung Azka. Jadi tidak ada yang mendukung Rafa. Biarkan saja.

"Nonton film ttm aja!"

"Ttm? Teman tapi menikah? Belom tayang bego!" Kezia melempar Angga dengan kulit kacang.

"Emang bego si Angga, mah!" Azka menyambung tanpa menatap Kezia. Mata dan tangannya fokus terhadap game di depannya.

"Main aja lo sono, kutil!" Rafa menoyor kepala Azka. Di balas lemparan biskuit oleh Sherin dan Rivan.

"Ngaca sono, sama kaca punya Rapunzel!" kata Sherin.

"Bukan." Angga menggeleng, "Teman tapi menikung, keren gak?"

"Bodo amat, kambing!" Salma dan Kevin kompak menjitak kepala Angga.

"Kambing!" kata Kezia dan ikut menjitak kepala Angga.

"Sakit, domba!"

Azka memberikan stik ps-nya pada Rivan kemudian bergabung pada Kezia. Dan Sherin mengikuti.

"Avengers! Gue udah nunggu tuh film dari lama. Dari zaman Arkaekum!"

"Bodo amat ye, Rin. Lo belom lahir di zaman itu!" Salma memutar bola matanya.

Alando (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now